ISAC

301 16 1
                                    

Renjun dan Jeni bergegas pergi ke stadium tempat ISAC akan diselenggarakan. Hari ini, Jeno, Jaemin, dan Chenle akan jadi perwakilan NCT untuk ISAC cabang panahan. Renjun dan Jeni akan melakukan kencan sekaligus menonton teman-teman melakukan lomba olahraga. Mereka berangkat agak lebih siang hanya untuk melihat sesi panahan tiga sahabat mereka.

Jeni terpaksa duduk di kursi roda saat masuk ke area tribun. Penggemar Jeno yang melihatnya langsung memberi salam dan mendoakan Jeni agar cepat sembuh. Jeni duduk di bangku tribun paling ujung agar mudah berpindah ke kursi rodanya. Renjun menemani Jeni di sampingnya menyatu dengan NCTzen yang hadir di ISAC hari ini.

Jeni gemas ketika melihat keberadaan Jeno, Jaemin, dan Chenle yang agak dekat dengan bangku NCTzen. Jeno bertingkah layaknya anak-anak di tengah lapangan. Beberapa kali Jeno menampakkan senyum ke arah penggemar dan melambaikan tangannya. Jeno belum menyadari keberadaan Jeni di deretan penggemar itu.

Jeno berpose demikian saat menemukan Jeni di deretan penggemar. Ia jengkel karena baru menyadari saudarinya datang untuk menonton. Jeni membalasnya dengan chant agar Jeno semangat. Chant itu langsung disahut oleh NCTzen dan Royals yang datang di sana.

"LEE JENO! LEE JENO! NA JAEMIN! NA JAEMIN! ZHONG CHENLE! ZHONG CHENLE!"

Jeni berdiri sebentar lalu membungkuk memberi  hormat.

"Jeni!! Doakan aku menang!" teriak Jeno.

Rangakaian lomba di mulai. Banyak hal-hal lucu yang terjadi selama recording ISAC itu. Bahkan mengejutkannya, ada interaksi eks-SM Rookies Ji Hansol dengan ketiga adiknya yang debut di NCT. Jeni terharu melihat interaksi mereka. Meskipun ia tak tahu sebelum ini, Jeni mengerti bahwa Jeno dan Jaemin sangat dekat dengan anggota boygroup Newkidd yang pernah debut sebagai salah satu boygroup survival itu.  Jeno dan Jaemin tampak akrab dengan Hyung tertua di SM Rookies itu. Chenle masih malu-malu karena baru mengenal Hansol sebentar.

Usai dari interaksi itu, Jeno dan kawan-kawan terlihat berlari-lari. Jeni tertawa karena langkah lari Jeno cukup menggemaskan. Jeni malah membayangkan kalau Renjun, kekasihnya juga ikut dalam turnamen ini.

"Pasti juga bakal gemesin deh kalo kamu ikut ISAC." komentar Jeni.

"Tapi aku kan engga mau. Aku masih harus nge DJ di Radio." ujar Renjun.

***

Sekarang giliran NCT Dream melawan Straykids. Wajah Jeni begitu tegang karena khawatir akan penglihatan Jeno yang cukup buruk. Memang Jeno sering memakai lensa kontak untuk membantu penglihatannya, akan tetapi bagi Jeni itu belum cukup karena Jeno juga punya riwayat silinder.

Tiga bagian pertama dari satu set permainan diambil oleh Chenle. Dalam tiga kali bidikan, Chenle mendapat 26 poin dengan rincian 8-8-10. Tiga bagian selanjutnya diambil oleh Jaemin, terakhir, Jeno sebagai penutup dengan empat bidikan. Bidikan pertama, Jeno berhasil mencetak angka sempurna, sepuluh. Agak tak konsentrasi, pada bidikan ke dua ia hanya mendapat delapan poin. Jeno berusaha agar fokus kembali dengan meresapi chant para penggemar. Ia menutup matanya sebentar begitu membidik dua kesempatan terakhirnya. Jeno berhasil membawa NCT Dream masuk final dengan poin yang ia capai 37. 

Jeno memilih untuk istirahat sejenak menunggu semifinal grup lain. Jeno duduk dan bersantai melepas rasa lelah sebentar. Jeno melihat tribun tempat Jeni berada. Ia hapal dengan posisi Jeni dari lipatan kursi roda di sampingnya. Akan tetapi, lipatan kursi roda itu hilang dan membuat Jeno panik. Ketika berpikir kalau putaran final masih lama, Jeno langsung mencari-cari Jeni.

Jeni ditemukan Jeno sedang dibaringkan di ranjang unit kesehatan. Di wajahnya terpasang masker oksigen. Napasnya begitu tak teratur. Ia tampak begitu lemas. Jeno menemui Renjun begitu melihat orang itu sedang bolak-balik.

"Apa yang terjadi pada Jeni?" Jeno khawatir.

"Ada orang asing yang datang padanya tadi. Dia tiba-tiba mencekik Jeni sekuat tenaga. Dia mengatakan kalau Jeni harus menjauh dariku." jelas Renjun.

"Kehidupannya dihantui Sasaeng." simpul Jeno.

Jeno mendekat pada Jeni yang masih berusaha mengais oksigen. Pandangannya kosong karena terlalu lemah. Jeni tampak pucat.

"Jeni, denger aku?" Jeno mengusap kepala Jeni. "Maaf aku engga bisa awasin kamu. Sasaengku menggila karena keberadaanmu. Maafkan aku," Jeno mencium kening Jeni yang membuat Jeni tenang.

Jeni melihat Jeno dengan tatapan sayunya. Ia tersenyum sebelum akhirnya kehilangan kesadaran. Jeno tentu menghela napas takut.

"Jen, bentar lagi final di mulai." panggil Jaemin.

"Aku ke sana sekarang. Njun, jagain Jeni. Jangan sampai ada tangan yang berani sentuh dia." kata Jeno saat kembali berlari keluar.

"Iya pasti." Renjun mengangguk.

***
Jeno melakukan empat bidikan terakhir lagi dalam final kali ini. Jeno menyemangati Chenle dan Jaemin yang banyak mendapat poin 8. Ia optimis jika kali ini poin raihannya lebih dari 8 sekali bidikan.

"Jen, kamu bisa." Suara Jeni terngiang-ngiang di pikiran Jeno dan membuatnya semangat. Ia berdoa dan memulai bidikan anak panah pertamanya. Anak panah melesat dan menancap di area angka 9. Jeno tersenyum tipis karena agak meleset dari dugaannya. Jeno akan mencoba lagi. Setelah giliran lawannya di lakukan, Jeno membidik lagi dan panah berhasil menyentuh angka 10. Ia tersenyum dan melihat tribun. Jeni sudah kembali.

Jeno kembali membidik. Karena fokusnya terbagi, ia hanya bisa membidik angka 9. Ia agak kecewa karena poinnya akan beda tipis dengan lawan. Jeno berusaha untuk fokus pada bidikan terakhirnya. Dan... Ia berhasil mencetak angka 10. Dengan ini NCT Dream mendapat medali emas.

Jeno tampak girang karena ini kali pertamanya ia mempersembahkan medali emas. Ia juga senang karena Jeni hadir menontonnya. Jeno terus menebarkan senyumnya. Sometimes, Jeno tampak lesu karena faktanya memang Jeno kurang tidur semalam sebelum ini.

"Yeay! Kita menang!!" Serunya kegirangan.

"ACE kita memang luar biasa!" Jaemin memeluk Jeno.

"Jeno!" panggil Jeni.

Jeno menoleh dan melihat ke arah tribun. Ia melihat kode tangan Jeni yang mengatakan kalau Jeni lebih baik pulang untuk istirahat. Jeni juga menggunakan kode untul mengucapkan selamat kepada Jeno. Jeno tersenyum lalu melambaikan tangannya semangat. Jaemin juga ikut-ikutan memberi kode untuk Jeni dan NCTzen yang datang untuk makan.

***

"Lebih baik kamu istirahat, Jen. Selamat malam. Aku pulang ke dorm." kata Renjun.

"Makasih buat hari ini. Aku cukup senang walaupun aku hampir mati tadi." kata Jeni.

Renjun hanya tersenyum sebelum pergi. "sama-sama, sayang."

***

Star TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang