DUA

16 1 0
                                    

Setelah kejadian ditaman gillis langsung kembali ke kelasnya, ia tak tahan dengan gosipan teman seangkatan maupun kaka kelas nya itu pun membatalkan niat nya untuk meminjam buku perpustakaan.

Baru saja akan menenggelamkan kepala nya ditumpukan tangan yang berada diatas meja tiba-tiba ada yang memanggil nya

"Gillis?" panggil seorang laki-laki diambang pintu kelas

Gillis yang nama nya dipanggil pun mendongak mencari siapa yang memanggil nya.

"Ka rifka? Ada apa?" tanya gillis saat mendekati rifka di ambang pintu

"Abis bel istirahat ke ruang latihan ya? Hari ini kita latihan" ucap ka rifka yang membuat gillis mengangguk

"Kamu gapapa?" tanya ka rifka yang melihat gillis tidak seperti biasanya

"Gapapa kok ka, makasih infonya" ucap gillis sambil tersenyum tipis

"Sama-sama, kaka balik ke kelas dulu ya" ucap ka rifka sambil tersenyum

Gillis tertegun,  pasalnya seniornya itu jarang sekali tersenyum tapi sekalinya tersenyum bisa membuat siapapun yang melihat nya terpana.

Setelah kepergian rifka, gillis kembali lagi ke meja nya untuk merapihkan buku dan peralatan lain nya untuk segera ke ruang latihan.

"Eh gillis!" panggil teman sekelasnya yang membuat gillis mengangkat alisnya seolah bertanya ada apa?

"Lo mutusin ka yudha ya?!"tanya gadis itu dengan heboh membuat seisi kelas menatap kearah gillis penuh tanya

Tak ingin lebih lama ditatap teman sekelas nya yang seolah menunggu jawabannya, Gillis pun hanya mengaguk sebagai jawaban

"Gila! Sejarah baru sih ada cewe yang mutusin bukan ka yudha nya!" ucap gadis yang muka nya penuh dengan riasan makeup

Gillis hanya meringis dan tersenyum tipis sebagai reposnya dengan cepat ia memasukan alat tulis nya kedalam tas,dalam hati gillis sangat berharap bel masuk cepat berbunyi. dia sudah sangat tak nyaman berada dikelas.

✊✌✋

"rencana berhasil!" ucap salah satu gadis yang berambut pirang sambil mengangkat tangan nya dan bertos ria dengan teman segeng nya

"Tapi ga sesuai harapan gue!" ucap sang pemimpin geng itu dengan kesal membuat teman-temannya merenyit bingung

"Naya sayang yang penting mereka putus dong" ucap si rambut pirang

"Gue mau nya yudha yang mutusin bukan si lonte!" pekik naya dengan kesal

"Yaudahlahh yang penting nay, mereka putus dan lu bisa leluasa deket sama yudha simple kok lu bikin ribet" ucap gadis rambut pirang yang disetujui teman lain nya

"Tapi fira! Ini yang pertama kali nya dia diputusin bukan mutusin! Yang ada tu lonte dipuji-puji" ucap naya pada fira

"Elahh budekin aja kuping lo kalo anak-anak puji-puji si lonte! Ribet banget" ucap fira dengan santai

Saat naya akan mengatakan keluhan nya lagi fira lebih dulu memotong ucapan nya

"Yaudah sih yang penting mereka putus! Gausah ribet jadi orang!" ucap fira dengan ketus membuat naya mencebik kesal kearah fira

✊✌✋



Setelah bel masuk berbunyi gillis bergegas ke ruang latihan, beruntung nya lorong untuk menuju ruangan eskul sepi karena para murid sudah masuk kedalam kandangnya masing-masing jadi gillis tak akan mendengar ocehan-ocehan orang tentang dirinya lagi.

BAGIAN DARI KEHILANGAN  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang