LIMA

4 0 0
                                    

Selamat membaca..
Jangan lupa vote dan comment 😘
°
°
°
°
°

"Lo bisa sih dek pacaran sama yang modelan begitu"tanya Bara dengan bingung sekaligus kesal

Gillis hanya tersenyum geli sebagai respon nya terhadap pertanyaan kakak kelas nya itu.

"Ya ampun tumbenan ya bang bejo baksonya penuh ya allah gue sampe keringetan gini ngantri 2 porsi bakso doang"eluh riska saat sudah sampai dimeja mereka

"Ya ampun ris.. Hahaha maaf ya jadi ngerepotin"ucap gillis sambil terkekeh kecil

Sedangkan riska hanya mendengus kesal sambil meletakan mangkuk baso dihadapan gillis

"Nihh pake " ucap Bara sambil menyerahkan tissue tangan nya

"Ehh.."riska terkejut saat seniornya berada dimeja mereka sambil menyodorkan tissue nya

"Nih pake..lo keringetan kaya abis lomba lari 10km"ucap Bara yang diakhiri kekehan geli

Hal itu membuat riska tanpa sadar sedikit mengangkat sudut bibirnya membentuk lengkungan kecil

"Ihh malah bengong... mau ga? Kalo ga mau gua pake nih buat elap meja"ucap gillis sambil menatap sahabat nya geli

Dengan malu-malu riska mengambil tissue yang disodorkan seniornya

"Makasih ka"ucap riska dengan malu-malu yang dijawab anggukan oleh Bara

"Ehh ris lo sakit?"tanya gillis dengan nada mengejek

"Hah?engga kok"jawab riska yang kebingungan

"Loh kok muka nya merah ya?"ucap gillis sambil terkekeh geli melihat tingkah sahabat nya

Spontan riska menangkup kedua pipinya dengan salah tingkah,hal itu malah membuat Bara dan gillis tertawa melihat tingkah yang menurut mereka tidak dibuat-buat.

"Stss udah makan sana nanti baso nya dingin ga enak loh dek"ucap Bara yang memperingati

Tak jauh dari meja gillis, seorang laki-laki menatap kesal kearah meja mereka

"Caper banget tuh cowok!" gumam seorang laki-laki yang menatap datar kearah meja gillis

"Lo laper yud? Padahal somay lo baru abis?" ucap raihan dengan bingung

"Siapa juga yang masih laper bego!!" maki yudha pada sahabatnya

"Lah tadi lu bilang 'laper banget gua' gitu..kalo masih laper mah ngaku aja ntar gua yang bayar deh" ucap raihan dengan sok polos

"Terserah lo dah ya" ucap yudha sambil melangkahkan kaki nya keluar kantin, terlalu lama dikantin membuatnya kesal setengah mati.

"Yeuu tadi bilang laper tapi malah pergi! Bilang aja cemburu!!!" maki raihan  dengan acuh sambil melanjutkan makan siang nya

✊✌✋


Bel sekolah terlah berbunyi para murid pun berbondong-bondong untuk meninggalkan gedung sekolah yang elit dan menjulang tinggi itu.

"Lis pulang sama siapa?"tanya riska yang mendorong kursi roda sahabat nya

"Dijemput bang gibran"ucap gillis yang membuat riska mengangguk paham

"Yok bareng sampe depan gerbang"ajak riska sambil memegang kursi roda yang gillis kenakan

Tanpa menunggu jawaban sang sahabat riska mulai mendorong kursi roda dengan santai

Saat sampai di koridor sekolah, mata gillis tak sengaja bertemu dengan mata elang milik sang mantan yang masih ia sayangi. Sesaat membuatnya tertegun namun dengan cepat memalingkan muka nya agar tidak bertatap muka dengan siapapun.

"Hai gillis"ucap raihan yang tak sengaja melihat gillis dan riska

"Hai juga ka rai"ucap gillis dengan pelan

"Mau pulang?"tanya raihan yang membuat gillis menganggukan kepala nya sebagai jawaban

"Loh kok ga keruang dance,tadi gue liat anak dance pada kumpul di studio"ucap raihan dengan polos

"Gimana mau latihan dance kutil! Kalo kaki nya si gillis ga bisa gerak dan harus make kursi roda!"ucap riska dengan ketus membuat raihan tergelak.

Mampus skak! 

"Ahh gue lupa..sorry"ucap raihan dengan wajah sok imut nya

"Han nyindir gue mulu ga cape lo?!" gumam yudha yang hanya didengar raihan

"Sok imut bangsat! Ck.. Najisin aja gue liat daki dugong"ucap riska dengan ketus

"Ya gausah di liat burket! Rempong lo!"maki raihan dengan kesal

"Hus! Jangan keseringan berantem gitu! Nanti giliran ga ketemu malah kangen loh..."ucap gillis dengan senyum jahil nya

"Najis amit-amit"ucap riska dan raihan bersamaan membuat gillis tersenyum geli

"Nahkan udah berarti jodoh itu!"ucap gillis dengan kekehan geli

"Masih sama. Ga berubah,malah makin cantik"ucap yudha tanpa sadar

Membuat ketiga orang yang disana terdiam terutama gillis, gadis itu bahkan langsung mensurutkan senyumnya yang tadi merkah.

Untung saja handphone gillis berbunyi, kalau tidak entah pergi dari suasana awkward ini.

"Eum...ris ayok, bang gibran udah telepon" ucap gillis yang diangguki oleh riska

"Eum..ka ray,ka yudha gue duluan ya" ucap gillis dengan senyuman nya. Yang diangguki kedua nya.

Setelah kepergian gillis dan riska, raihan pun berniat menggoda sang sahabat yang terlihat belum move on dari sang mantan

"Doi kalo abis putus emang makin cakep ya yud"ucap raihan yang sok polos

"Gue juga heran sih, dia tuh emang ga cakep yang kaya artis korea atau hollywood tapi setiap kali senyum apalagi sampe ketawa kaya tadi tuh mereka semua jadi blur. Lo ngerti kan maksud gue?"ucap yudha tanpa sadar mengakui bahwa ia belum move on

"Ternyata lo bisa se-puitis itu ya nying"cibir raihan yang membuat yudha salah tingkah

"Itu gue baca di buku sejarah" ucap yudha asal

"Ehh anying di sejarah mana ada perbandingan artis hollywood, korea sama si gillis! Ada juga perbandingan skala peta nyet"ucap raihan dengan makian yang membuat yudha tertawa

"Gausah ngegas gitu lah rai gue belum pake helm nih"ucap yudha sambil mengelus bahu raihan

"Anyinggg"umpat raihan sambil menepis tangan yudha


















Haii gaes gimana ada yang kangen kah sama babang raihan ini?  Raihan tuh karakter fav gue walaupun tetep lebih fav karakter utama di cerita ini sih 😂😂

'Nying kalo gitu ngapa lo sebut nama gue!'-rayhan

'ahahahahahaha terserah gue lah bngst! '-author

3 september 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAGIAN DARI KEHILANGAN  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang