12. Raja Sejo atau Dokjo

104 8 0
                                    

The Vampire Loves
12. Raja Sejo atau Dokjo

===÷====÷=====÷=====÷===

"Mengapa kau tidak menjawab? Apakah putraku baik-baik saja? Tidakkah kau pun merindukanku juga?" Ketika sosok cantik dan anggun dihadapannya hanya tertunduk diam, Raja Sejo merasa sesuatu menusuk hatinya yang terdalam. Menyebabkan sesak tak berkesudahan. Mengapa sulit bagi wanita ini menjawabnya?

Raja Sejo menatap fokus ke kedalaman matanya seolah berusaha membaca apa yang ada dipikirannya. Tampaknya ia tak akan menyerah untuk terus mengajukan pertanyaan sebelum Selir Wang menjawab rasa keingintahuannya.

Diamnya membuat Raja Sejo mulai menduga-duga. Mungkinkah sesuatu telah terjadi pada putranya? Jika benar putranya tidak baik-baik saja, maka dia akan menyesali tindakananya enam tahun yang lalu. Dia akan merasa bersalah seumur hidupnya karena membuat takdir buruk untuk putranya sendiri. Dia akan menyesal karena tidak membelanya atau menyelamatkan anaknya dan memilih mempercayai kata-kata permaisuri dengan lidah beracun itu.

Dia benar-benar tidak mengerti mengapa saat itu dia sangat bodoh dan tidak bisa melihat kebenaran yang berada di hadapannya. Jika saja ia lebih mempercayai kata-kata Selir Wang lebih dari pada Permaisuri Gu, maka takdir seperti ini tak akan terjadi dan ia akan hidup bahagia melihat Selir Wang dan putra kecilnya tumbuh.


-------------

Berlama-lama menahan gemetar di kakinya, ia hampir saja tak bisa menyeimbangkan tubuhnya ketika kepalanya berdenyut. Begitu lama diam menahan diri untuk tak bicara, Selir Wang akhirnya menyadari bahwa ia butuh untuk tetap sadar. Ia tak ingin lelaki itu mengetahui keadaan anaknya. Lagipula, saat ini Dongmin bukanlah putranya. Dia adalah putra Dokjo. Putra Raja Sejo telah lama mati oleh kebuasan Dokjo.

Raja Sejo tak mengerti mengapa wanita itu tak sama sekali menjawab pertanyaannya. Ketika dia ingin bertanya apa yang terjadi padanya, Selir Wang akhirnya membuka mulutnya. "Putramu... Mengapa kau peduli dia hidup atau mati!" Selir Wang begitu marah sampai tidak menyadari nada suaranya meninggi.

Selir Wang berbalik badan. Matanya mulai memerah memikirkan segalanya di masa lalu. Ketika ia hendak berjalan pergi, Raja Sejo menangkap pergelangan tangannya dan memaksanya menatap dirinya. "Kau tidak merindukanku? Aku mencarimu. Aku merindukanmu. Aku berharap kita bisa bersama seperti dahulu. Apa kau tidak mencintaiku lagi?"

Bagi Selir Wang, menatap wajahnya sekali lagi membuatnya tidak tahan. Ia memalingkan muka saat ia mulai bertanya, "Mengapa Yang Mulia mencari saya? Apa sekarang kebenaran telah terungkap? Jika pun itu telah terungkap, seharusnya daripada Anda menemui saya lebih baik Anda menemui Permaisuri Gu. Nasibnya sama seperti saya. Dia wanita yang sangat mencintai Anda sehingga rela melakukan hal-hal licik demi mendapatkan Anda. Tidak hanya dia, setiap wanita yang mencintai Anda pasti akan melakukan hal di luar dugaan sama sepertinya."

"Termasuk dirimu?" Tuduhnya kemudian. Raja Sejo menatap Selir Wang lalu tertawa kecil. "Tidak, kan? Tidak semua wanita sepertinya. Jangan samakan dirimu dengannya. Kau dan aku tahu benar, bahwa kita saling mencintai dan kau mencintaiku dengan tulus."


Selir Wang mencoba untuk tidak tertawa. Namun kekehan kecil tetap saja tak bisa ditahannya. Ia menganggap semua yang terjadi seperti lelucon. "Berpisah dengan yang mulia, mungkin adalah balasan yang pantas untuk keegoisan cinta saya yang mendalam. Dahulu, saya terlalu rakus akan cinta dan berusaha memiliki Anda sepenuhnya. Saya tidak memahami betul bahwa Raja tak mungkin memiliki satu wanita. Saya harus berbagi dengan wanita lain, itu membuat saya tidak tahan dan frustasi."

The Vampire LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang