Part 7 (Sahabat Baru)

13.1K 686 14
                                    


Yuukk di baca, jangan lupa baca basmalah dulu.hhe

Happy reading...


*******

Author Pov...

Hari yang di tunggu-tunggu untuk para calon santri baru, dimana hari ini adalah waktu PSB (Penerimaan Santri Baru). Banyak santri yang daftar untuk masuk pesantren ini, namun tidak semua lolos ujian.

Masuk pesantren itu tidak mudah, selain kemauan kuat, maka perlu persiapan yang hebat juga. Mungkin bisa kita bayangkan, ketika kita ingin masuk salah satu universitas atau tempat kerja yang sangat kita harapkan, lantas kita masuk dan diterima, bahagianya luar biasa. Begitu pun para santri baru ini, mereka terlihat bahagia dengan wajah penuh semangat.

Syila nampak sedang duduk termenung diatas tempat tidurnya, menunggu siapa yang akan menjadi temannya di pesantren ini. Sudah satu hari syila berada di pesantren. Namun belum ada satupun seseorang yang akan menempati hujrohnya. Hari inilah tepat dimana semua santri baru datang ke pesantren.

Syila kaget tiba-tiba ada tiga orang datang ke kamarnya dengan membawa banyak barang. Syila melihat ada seorang ustadzah menghampirinya.

"Assalamualaikum syila! perkenalkan mereka bertiga ini yang akan menjadi teman sekamar kamu selama di asrama." ucap ustadzah yang tidak syila kenali namanya.

"Wa'alaikumussalam ustadzah, baik terimakasih!" jawab syila ramah.

"Baiklah kalo begitu ustadzah pamit dulu masih banyak santri yang lain di luar yang harus ustadzah bimbing. Silahkan kalian berkenalan saja. Ustadzah pamit ya Assalamualaikum" ucap ustadzah dan berlalu pergi meninggalkan empat orang di ruangan itu. Dan mereka menjawab salam dengan bersamaan.

Syila yang bingung harus memulai dari mana, dia nampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sedangkan tiga orang di depannya hanya terdiam dan memandangi syila yang sedang kebingungan. Baik syila ataupun ketiganya tidak ada yang memulai pembicaraan hanya canggung yang menyapa mereka. Sampai akhirnya syila lah yang mencairkan suasana.

"Hmmm kenapa kita malu-malu kaya gini ya, kita sekarang sahabat. Perkenalkan aku syila"

"Namaku gadis, dari bandung nya teh!" ucap seseorang yang memakai kaca mata.

"Perkenalkan aku sisil dari jakarta." ucap seseorang yang berbadan kurus.

"Hehe, kalau aku sintia putri irawan binti Muhammad irawan wijaya, panggi saja aku sintia aku dari jakarta." ucap seseorang yang berbadan besar dan memegang makanan. Terlihat dia memang doyan makan.

"Ok, kalau begitu sekarang kita sahabat, ini tempat tidurku jadi sekarang silahkan kalian pilih tempat masing-masing dan bereskan barang kalian soalnya sebentar lagi kita akan mengikuti kegiatan penerimaan santri baru. Mungkin akan banyak sekali kegiatan" ucap syila kepada sahabatnya.

"Ok syilaaaa" ucap mereka serempak.






📖📖📖




Nampak seorang pemuda telah berkutik dengan pekerjaannya. Siapa lagi kalo bukan Ustadz hafizh, sang ustadz yang menjadi idola kaum hawa di pesantren ini. Selain memiliki wajah tampan, dia juga terkenal dengan kecerdasan serta pasih dalam membaca Al-Qur'an.  pantas saja jika para ustadzah dan santriyyah disini mengaguminya.

Di sisi lain syila dan teman-temannya yang telah siap mengikuti kegiatan telah bercanda ria di koridor asrama putri. Sintia yang memang suka makan serta sisil yang memiliki sifat sedikit lambat juga gadis yang lucu dengan bahasa sundanya membuat syila pusing, sekaligus bahagia tersendiri dengan sifat kawannya itu.

He Is My Ustadz (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang