Allah itu tau bahwa sebenarnya kamu sedang mikirin si dia, kamu selalu berkhayal tentang si dia, ngedo'ain apa-apa untuk si dia.
Kamu itu jangan khawatir,
Tenang saja.
Allah akan menjaga si dia selagi kamu selalu menjaga hubungan kamu dengan Allah.🌸🌸🌸
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang kau beri untukku
Ampuni hilaf dan salah
Selama ini ya ilahi
Muhasabah cinta kuSeorang gadis memasang earphone dan memutar lagu Edcoustic 'Muhasabah Cinta' yang mengalun dengan merdu. Membuat seorang gadis berkhimar merah syar'i tersenyum mengingat sesuatu akanlagu tersebut.
Syila. Gadis tersebut ternyata syila. Dia sedang berada di salah satu gramedia untuk membeli buku yang sedang dia cari.
Syila tersenyum mendengar lagu tersebut membuatnya mengingat ketika PSB di pesantrennya dulu. Dia yang menyanyikan lagu 'Muhasabah Cinta' ketika penampilan acara kreasi seni.
Syila menyusuri dan melihat-lihat buku yang terpampang rapi, matanya tidak lepas mencari sebuah buku yang ia inginkan. Syila mengambil beberapa buku dan melihat ke salah satu sudut bahwa buku yang dia cari berada diantara buku yang terpampang rapih tersebut. Syila hendak mengambil buku tersebut namun sebuah tangan yang lain mencoba meraih buku tersebut berbarengan. Syila kaget dan melihat siapa orang tersebut.
"Kamu?" ucap orang tersebut menunjuk syila.
"Hmmm, eh ustadzah jihan." ucap syila dengan senyum ramah dan mencoba menetralkan perasaannya agar tidak terlihat kaget.
Jihan tidak merespon syila, jihan hanya memandang sinis kepadanya, membuat syila bergidik ngeri melihat perubahan raut wajah yang ditampilkan jihan.
"Ehh ini bukunya ambil saja. Saya biar cari di tempat lain saja." ucap syila mencoba mencairkan suasana.
"Syukur deh. Tapi sayangnya saya sudah tidak butuh." ucap jihan menyimpan buku yang tertuliskan 'Piqih Wanita'.
"Tapi kenapa?" Ucap syila heran.
Namun jihan berlalu pergi meninggalkan syila tanpa menjawab pertanyaan dari syila terlebih dahulu. Hal itu membuat syila benar-benar bingung. Dua mencoba menepis jauh jauh tentang pikiran negatif yang ia pikirkan.
"Hey tarzan, gue nunggu lama ternyata kamu malah bengong disini." Tiba-tiba sakeer kakanya datang membuat syila kaget.
"Astagfirullah, kalau datang itu ucap salam dulu napaaah."
"Hellooo gue udah ucap salam melebihi kapasitas kebolehannya tau, gue udah ucap salam lewat dari tiga kali. Lo malah bengong saling pandang dengan buku. Gue gak nyangka adik gue mau nikah jadi setres."
"Astagfirullah kak astral serem banget ngomongnya." ucap syila berpura-pura marah.
"Habisnya lo bengong disini. Kalau mau ayo ambil, jika nggak mau simpan lagi lah."
Syila diam dan menunduk tidak merespon ucapan kakanya tersebut. Sakeer aneh melihat tingkah adiknya yang tiba-tiba bungkam. Sakeer bingung, apakah ucapannya salah? Sehingga menyinggung perasaan adiknya tersebut. Syila meringis ke sakita membuat sakeer panik.
"Astaghfirullah dek kamu kenapa. Sakit lagi? Bagian mana? Jantung?"
Syila diam tidak menjawab dia hanya terus meringis kesakitan. Hal itu membuat sakeer benar-benar panik.
"Ayoo dek kita kerumah sakit."
"Apaan sih kak, ih lebay amat." ucap syila tersenyum
"Maksud kamu apa dek? Ayo kita ke rumah sakit. Apa yang sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Ustadz (Selesai)
SpiritualAtas sesuatu yang menimpamu. Tak perlu menyalahkan orang lain, tak perlu menyalahkan takdir atau bahkan keadaan. ~Arsyila Romeesa Farzana Kamu tidak bisa menebak hati seseorang itu untuk siapa, Kamu tidak bisa memaksa hati seseorang itu untuk siapa...