Full rain

160 29 0
                                    

Jatuh cinta bejuta rasanya. Setidaknya itulah yang dikatakan para namja yang saat ini baru tersengat rasanya cinta.

♥♥♥

Ketika pulang dari kampus jimin mengajak rose untuk jalan jalan.

"Chagiya ,apakah kau suka?" Tanya jimin dengan membukakan mata rose yang sedari tadi ditutup dengan sehelai kain hitam polos.

Perlahan rose membuka matanya hingga matanya terbelalak."Wahhh daebak" rose yang terkesima melihat villa yang beidentik berwarna kuning kesukaan kekasihnya yang semegah ini tanpa jangkauan google maps.

"Bagaimana oppa mengetahui tempat sebagus ini, apakah saudaramu mengetahui tempat ini juga" ucap rose sambil mengucek matanya yang tidak gatal.

"Yahh mereka mengetahui tempat ini. Tempat ini dikhususkan untukku  jikalau aku sedang badmood dirumah karena saudaraku pada gila semua." ucap jimin sambil tersenyum.

"Oppa, bolehkan aku masuk?" Tanya rose

"Silahkan tak ada yang melarang selama kau masih berada disisiku" ucap jimin yang membuat rose tersipu malu.

Rose masuk  kedalam villa tersebut dan menarik tangan jimin. Yang pertama kali ia liat adalah sebuah ruangan yang berisikan tempat tidur, televisi dan masih banyak lagi peralatan lainnya seperti kamar pada umumnya.

Rose melihat pemandangan danau dan pergunungan dibelakang villa tepat jelas diliat oleh matanya walaupun lewat jendela.

"Fokus banget ngeliatinnya chagi" ucap jimin mendekati rose sambil memeluk rose dari belakang.

"Pemandangannya bagus banget oppa. Aku suka" balas rose. " tambah lagi kau ada disini seakan terlihat begitu sempurna" ucap jimin yang semakin mengencangkan pelukannya, rose hanya mengelus ngelus tangan pasangannya yang berada di pinggang rampingnya.

Rose tiba tiba mempertanyakan jimin tentang hubungan masa lalunya.   "Oppa. Bolehkan rose bertanya sesuatu?" Tanya rose sambil menatap jimin. "Hmm" ucap jimin yang mengiyakan pertanyaan dari rose. "Oppa. Apakah pernah ada perempuan lain yang pernah mengisi hatimu sebelum diriku" tanya rose sambil menatap jimin kedua kalinya tapi dengan tatapan yang lebih serius.

"Hmmm..... tentu banyak" canda jimin yang berhasil membuat rose cemburu.

"Oh" jawab rose singkat, padat, dan jelas.

Sadar dengan jawaban rose yang begitu singkat membuat jimin tersenyum menahan tawa.

"Kau sangat terliat cantik jika sedang ngambek" ucap jimin sambil mendekatkan pipinya agar menyatu dengan pipinya rose.

"Jikalau ku jujur, apakah kau akan mempercayainya" bisik jimin. "sebenarnya hanya kau rose cinta pertama dan terakhirku. Tak peduli apa yang orang bilang. Aku sangat mencintaimu rose. Setiap kali aku menatap langit, aku merasa kehabisan nafas. Disuatu tempat diantara perasaan gembira dan juga gugup aku merasa seolah hampir meraih mimpi yang terus kian mendekat yaitu kau rose. Kaulah mimpiku dan takdirku. Beberapa hari terasa menyenangkan dan takala menyedihkan. Bagaimana aku harus menjadi hari ini? Sebagai jimin ataupun kekasihmu? Aku masih tak tahu bagaimana hidup dengan baik. Jika kita hidup dengan perasaan cinta, pasti kita akan bahagia. Apakah kau memang bersedia menjadi calon ibu dari anak anaku kelak" ucap jimin yang panjang kali lebar agar rose memahami perkataannya dengan jelas.

"Hmm,,,,oppa" rengek rose. " apakah kau pernah membaca buku tentang airplant pt. Two?" tanya rose "didalam buku itu berisikan bahwa kita merasakan berjalan diatas awan. Kita punya ikatan dengan awan. Ingatkah kau ketika kita holiday ke australia? Kita selalu menaiki pesawat terbang selama pergi berlibur ataupun jalan jalan dengan jarak tempuh yang begitu jauh yaitu lebih dari puluhan ribu mill. Nahh begitupun dengan hatiku yang seberapa jauhnya mencintaimu bahkan melebihi jarak yang pernah kita tempuh" ucap rose yang tak mau kalah dengan kekasihnya.

.
.
.
.

Biasakan vote⭐karena 1 vote sangat berarti dan penyemangat bagi author.

Tbc

My partner jeonardina

Young Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang