-Mengambil Keputusan-

230 34 4
                                    

Jimin menyuruh jhope dan jungkook untuk berdamai, dan membicarakannya dari hati kehati di kamar jhope agar tak ada rasa dendam kelak.

Jhope,jungkook,jimin, dan rose tak mengetahui bahwa sinb melihat semua pertengkaran yang terjadi dari awal hingga akhir.

Tepat di bukanya pintu tersebut, jhope terkejut tatkala ia menemukan presensi sinb disana.

"Sinb? apa yang kau lakukan disini? apakah kau mendengar nya? Itu bukan seperti apa yang kau dengar--"

Bahkan sebelum jhope menyelesaikan kalimatnya, bukannya sinb menjawab, melainkan,

Plak!!

Sebuah tamparan yang diterimanya dengan didasari dengan wajah sinis dan amarah. Sedangkan jhope hanya terdiam kaku dengan denyutan rasa bersalah pada dadanya.

"Sinb . aku bisa jelaskan..kau jangan salah paham, A-aku--"

Ucapan Jhope lagi-lagi dipotong oleh wanita yang menahan tangis sesak di dadanya. Namun tidak sesuai harapan nya malah ia berhasil meluncurkan air matanya tanpa bisa ia kendalikan sebab pria yang ia cintai malah menyukai sahabat nya sendiri.. bukankah itu sakit!!

"Sejak awal aku memang tahu kau tidak benar-benar mencintaiku, bahkan menerima perjodohan ini pun kau seakan terpaksa. Tapi setidaknya kau menghargai rasa cintaku ini jhope.."
Memang sialan bisa-bisanya ia mencintai orang lain tapi mengencani sementara hatinya terhambat pada Lisa"

Semua yang ada disini nyaris menitikkan air mata. Hati sinb begitu lembut. Jungkook dan Jimin merasa telah menjadi adik yang buruk sebab tidak mengetahui hal yang dirasakan atau ditutupi oleh kakaknya.

"Sinb.." kali ini jhope bersuara. " Kau pantas membenci ku dan membatalkan perjodohan ini dari seorang bajingan seperti ku. Tanpa sadar aku telah menggoreskan luka dihati mu dengan mengabaikan mu selama ini " jhope menatap sendu pada sinb yang masih menangis. " Bisakah kau sedikit membukakan pintu maafmu padaku.. aku benar-benar menyesal ,dan aku sudah berjanji sebelum nya bahasa aku akan merelakan Lisa pada Jungkook dan akan mulai mencintai mu kembali..!"

"Hiks...A-aku tidak tau harus bagaimana lagi . Aku membenci mu,tapi aku juga tidak ingin pergi meninggalkanmu.."
Tatapan jhope dan sinb sama-sama terhubung. Jhope dengan tatapan sendunya dan sinb dengan tatapan luka dan secercah harapan kecil.

"Sinb aku menerima keputusan akhirmu " jhope dengan jantungnya yang berdetak lebih cepat , sementara jungkook dan Jimin yang menanti dengan was-was." Tapi bisakah kau menerima ku kembali? Sebagai kekasih dan menuju ke jenjang yang lebih serius . Sebagai seseorang yang akan selalu berada disisimu dan menemanimu , memelukmu dan melindungimu. Sebagai seseorang yang hanya mencintai mu saja dan untuk keluarga kecil kita"

"Yaakkkk.... Jung hoseok !! Sinb mendekat dari posisinya dan langsung memukul dada pria didepannya dengan kekuatan yang tak seberapa itu .dan berselang beberapa waktu dia berhenti dan memeluk tubuh jhope.."dasar bajingan, aku juga mencintaimu bodoh!"

Pria bersurai cokelat itu pun lantas membalas pelukan si wanita dengan tak kalah eratnya."terimakasih.. terimakasih telah memberi ku kesempatan ,aku berjanji akan memperbaiki semua kesalahanku.. saranghae"
Sinb mengangguk pelan "ya,aku percaya padamu "

Jungkook dan Jimin tersenyum dengan keadaan terharu saat ini tak ada niat untuk menyelam interaksi pasangan didepannya,mereka merasa lega jika masalah ini tidak diperpanjang lagi.

Dan berakhir lah sudah semua kembali pada seperti biasanya, ya Jungkook berharap semua baik-baik saja tanpa ada masalah lagi , ia menidurkan dirinya dan terlelap kemudian melupakan segalanya yang terjadi hari ini dan menganggap seperti mimpi buruk usai bangun.

Disisi lain rose sibuk mengobati jimin di apartemennya.

"Chimmy gua nggak kenapa kenapa kan"

"Aakkhhhhh"

"Astaga bibirnya berdarah, yuk kita ke rumah sakit entar infeksi"

"Nggak usah, palingan besok juga sembuh"

"Yaudah biar rose aja yang ngobatin, tahan ya oppa rasa sakitnya sedikit doang kok oppa kan kuat😊"

"Akhh!!" Rintih jimin. "Tahan oppa sakitnya cuman sebentar" ucap rose menyemangati jimin agar menahan rasa sakitnya. " mending cium bibir oppamu ini biar lekas sembuhdan nggak sak-- akhh!!"

"Oppa mesum, tutup matanya bjar nggak sakit" sembari mendaratkan bibir manisnya ke bibir sexynya jimin "cup" kecupan bibir rose yang membuat jimin terkejut dan membelalakkan mata sipitnya. Rose yang malu malu di depan jimin sambil menutup wajahnya.

"Wahhh daebak... sini lagi belum"menunjukkan pipi kanannya. "Ihhh oppa rose jadi malu" pipi rose berubah menjadi merah tomat.

Semalaman jimin demam. Jika demam berarti segala situasi dimana suhu badan meninggi dan itu membuat rose tambah khawatir.





Tbc

My pathner jeonardina

Young Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang