7. PEMBUNUHAN (AKHIR CERITA)

117 11 1
                                    

Di rumah penginapan.

Mereka bertiga masih di rumah penginapannya.
Raffi dan Rahma bawa Dira ke lantai bawah. Saat mereka bertiga di bawah, mereka tidak melihat Pak Abi di situ.
Mereka mendengar suara seperti gergaji mesin dari belakang.
Mereka melihat di belakang rupanya Pak Abi yang sedang memegang gergaji mesin tersebut.
Mereka bertiga berlari keluar, Raffi mengambil kunci dan menutup pintu.
Pak Abi terkurung di situ tapi Pak Abi bisa membukanya dengan cara menggergaji pintu.
Raffi, Dira, dan Rahma berlari ke hutan.
Pak Abi mengejar mereka.
Tiba tiba hujan bergemuruh yang sangat lebat.
Mereka bertiga terus berlari dan mereka berhenti sebentar di pinggir pohon.

"Ya Allah bantu lah kami", ucap Raffi.

Tiba tiba Rahma melihat bayangan hitam, ia pun suruh Raffi dan Dira berlari.

"Raffi, Dira yuk lari", kata Rahma.
"Ada apa", tanya mereka.
"Nggak usah banyak tanya, yuk", kata Rahma.

Mereka berlari, sebelum mereka berlari mereka di pukul oleh Pak Abi dengan kayu besar.
Pak Abi menghidupkan gergaji mesinnya di dekatnya.
Raffi suruh Dira dan Rahma lari tapi mereka takut nanti terjadi apa apa dengan Raffi.

"Dira, Rahma lari", kata Raffi.
"Nggak, kita harus sama sama", kata Rahma.
"Lariiii", kata Raffi.

Pak Abi sudah menghidupkan gergaji mesinnya.
Dira dan Rahma pun lari.
Pak Abi menghampiri Raffi yang tergeletak di tanah.
Raffi menendang kaki Pak Abi dan terjatuh. Gergaji mesin jatuh tepat di atas Raffi dan Raffi menghindar.
Raffi bangun dan berlari tapi Pak Abi tetap mengejarnya dengan membawa gergaji mesinnya.
Dira dan Rahma sudah berlari jauh.
Mereka berdua merasa lelah, mereka berhenti sejenak.

"Raffi selamat nggak ya", kata Dira.
"Ya Allah semoga Raffi, Dira, dan hamba selamat ya Allah", ucap Rahma.
"Aamiin", ucap mereka.

Dira dan Rahma mengambil kayu untuk jaga jaga.
Mereka berdua mencari Raffi.
Raffi sedang bersembunyi di semak semak, ia mendengar suara gergaji mesin milik Pak Abi.
Ia melihat di sampingnya ada batu besar. Raffi pun ambil batu besar itu.
Pak Abi mendekat ke semak semak yang Raffi bersembunyi di situ.
Raffi bersiap siap untuk memukul Pak Abi dengan batu besar yang dipegangnya itu.
Pak Abi memeriksa semua semak semak dan Raffi takut ketahuan sama Pak Abi.

"Bismillahirrahmanirrahim", ucap Raffi.

Raffi pun memukul wajah Pak Abi.
Pak Abi sangat kesakitan.
Raffi menghempaskan batu besar ke kaki Pak Abi.
Pak Abi sangat kesakitan.
Raffi ambil gergaji mesin dan membunuhnya.
Pak Abi mengambil pisau di kantong celananya dan melempar pisau ke perut Raffi. Raffi merintih.
Raffi melepaskan gergaji mesin.
Pak Abi ambil gergaji mesin dan Raffi cabut pisau di perutnya.

"Hidup kamu tidak lama lagi", kata Pak Abi.

Raffi melempar balik pisau ke paha Pak Abi.
Pak Abi melepaskan gergaji mesin yang masih hidup.
Raffi bangun dan cabut pisau di paha Pak Abi.
Raffi tusuk perut Pak Abi secara berkali kali.
Pak Abi tidak tersadarkan diri.
Kemudian Dira dan Rahma melihat Raffi yang sedang memegang perutnya berdarah.

"Raffi, Raffi, Raffi", Dira dan Rahma panggil.

Dira dan Rahma menghampiri Raffi.

"Raffi kamu nggak apa apa", tanya mereka.
"Iya nggak apa apa", jawab Raffi.

Mereka pun pergi.
Pak Abi bangun secara diam diam.
Pak Abi mengambil gergaji mesin yang masih hidup itu dan mengenai bagian belakang Raffi.
Raffi sangat kesakitan.

"Raffiiii", ucap Dira dan Rahma.

Tubuh bagian belakang Raffi berdarah.
Dira dan Rahma memukul Pak Abi dengan kayu yang dipegangnya.
Rahma memukul pipi Pak Abi sampai berdarah. Pak Abi terjatuh, Dira mengambil gergaji mesin dan memotong tangan kiri Pak Abi.
Dira membelah dada Pak Abi sampai darahnya terkena Dira, Raffi dan Rahma. Rahma merasa geli.
Pak Abi meninggal dunia.

"Hah", Rahma merasa geli.
"Astaghfirullah", ucap Dira.
"Ya Allah maafkan hamba", ucap Dira.
"Dira yuk bawa Raffi", kata Rahma.

Raffi melemah dengan bagian belakang berdarah.

15 menit kemudian.

Mereka kembali ke rumah penginapannya. Mereka masuk dan Dira dan Rahma mendudukkan Raffi ke kursi, tiba tiba pisau yang menancap di tubuh Dira.

"Aaaaaa", Dira kesakitan.
"Dira kamu kenapa", tanya Rahma.

Rahma melihat belakang tubuh Dira ada pisau. Dira suruh Rahma cabut pisau di tubuhnya.

"Rahma tolong cabut pisau itu", kata Dira sambil kesakitan.
"Kamu yakin", kata Rahma.
"Iya", jawab Dira.
"Bismillahirrahmanirrahim", ucap Rahma sebelum mencabut pisau.
"Aaaaarrgghh", Dira kesakitan.
"Kamu nggak apa apa Dira", tanya Rahma.
"Iya", jawab Dira.
"Ya udah kamu duduk dulu sama Raffi ya", kata Rahma.

Dira pun duduk di sebelah Raffi.
Raffi dan Dira melihat di belakang Rahma ada Pak Abi dengan muka seram dan berdarah darah sambil memegang gergaji mesin.
Raffi dan Dira merasa Pak Abi kerasukan iblis.

"Rahma, Pak Abi ada di belakang mu", kata Dira.
"Hah", Rahma kaget.

Rahma menoleh ke belakang dan ada Pak Abi.
Rupanya Pak Abi kerasukan iblis miliknya. Rahma membaca ayat ayat ruqyah. Pak Abi menghampiri mereka dengan melayang.
Raffi dan Dira berdiri dari duduknya.
Mereka membaca ayat ayat ruqyah.
Pak Abi terjatuh mendengar ayat ayat ruqyah yang dibaca oleh mereka bertiga. Pak Abi dalam keadaan kerasukan bangun dan menatap mereka bertiga. Raffi, Dira, dan Rahma tidak berhenti membaca ayat ayat ruqyah. Pisau yang tergeletak di atas meja itu melayang ke arah Rahma dan terkena perutnya.
Raffi dan Dira berhenti membaca ayat ayat ruqyah karena Rahma di perutnya tertancap pisau.

"Rahma", ucap Raffi dan Dira.

Rahma mencabut pisau dan membuangnya. Pak Abi dalam keadaan kerasukan iblis itu dengan memegang gergaji mesin dan membunuh Raffi.
Raffi menahan dengan kuat agar tidak terkena. Dira mengambil vas bunga di meja dan menghempaskan di kepala Pak Abi. Pak Abi tidak merasa kesakitan malah ia menggergaji Dira dan terkena di dadanya.
Raffi menahan Pak Abi.
Dada Dira berdarah. Iblis itu keluar dari tubuh Pak Abi. Iblis itu berpindah ke tubuh Rahma. Rahma keluar tanpa sepengetahuan Raffi dan Dira. Ia memanjat dinding, ia sampai di lantai atas dan ia terjun ke bawah.
Raffi dan Dira melihat di luar ada Rahma jatuh bersimbah darah. Raffi dan Dira menghampiri Rahma di luar.

"Rahma, Rahma, Rahma", mereka berdua menangis.

Iblis itu berpindah lagi ke tubuh Pak Abi. Pak Abi bangun dan ambil gergaji mesin. Pak Abi menggergaji Raffi di bagian belakang. Raffi jatuh dengan berdarah darah. Dira masuk ke dalam
rumah. Dira menelpon polisi dan ambulan dengan telepon rumah. Pak Abi masuk masuk ke dalam rumah. Dira pun selesai menelpon dan melihat Pak Abi. Dira membaca ayat kursi dan ayat pengusir iblis. Pak Abi berlari mengejar Dira. Dira pun berlari ke lantai atas. Dira ambil tasbih di dalam saku bajunya. Dira membaca ayat ayat ruqyah, ayat kursi dan ayat ayat Al Qur'an ke Pak Abi yang sedang kerasukan iblis. Pak Abi teriak dan Dira terlempar. Pak Abi menghampiri Dira dan memotong tangan kanannya juga menggergaji dada Dira.
Dira berteriak kesakitan, tiba tiba ada Raffi sedang sekarat dan membaca ayat ayat ruqyah pengusir iblis.
Dan Raffi membunyikan suara adzan di ponselnya. Iblis di dalam tubuh Pak Abi kepanasan mendengar suara adzan dan keluar dari tubuh Pak Abi. Iblis itu menghilang dan pergi ke alam nya. Suara adzan pun berhenti dan iblis itu menghilang. Raffi memeriksa nadi Pak Abi tidak berdetak lagi dan Pak Abi meninggal dunia. Raffi yang sedang melemah itu membawa Dira turun. Saat mereka turun, mereka terjatuh dan tidak kuat lagi.

"Ya Allah maaf kan dosa dasa hamba dan teman teman hamba ya Allah", ucap Raffi dan Dira.

Mereka pun tidak berdaya lagi. Raffi dan Dira meninggal dunia juga Rahma, Fadli, dan Ustadz Yusuf.
Polisi dan ambulan datang, polisi mengecek semua tempat dan ambulan membawa jasad Raffi, Dira, Rahma, Fadli, Ustadz Yusuf, Yuli, dan Pak Abi.

Keesokan harinya.

Mereka semua di makamkan. Makam Raffi, Dira, Rahma, Fadli dan Ustadz Yusuf berdekatan. Mereka pun bahagia di alam sana.

THE END

BERIKAN SUARA ATAU LIKE CERITA INI DAN KOMENTAR POSITIF YAAAAA OKEEEE 😄😄😊😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUQYAH : MENGUSIR IBLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang