"Maafkan kami, tapi istri anda tidak bisa diselamatkan lagi..." ucap seorang dokter dengan sangat menyesal. Sementara, itu, pria yang mendengar hal menyedihkan dari dokter itu hanya tersenyum paksa.
"Begitu, ya...terima kasih karena kalian sudah berusaha untuk menyelamatkannya..." ucapnya sembari menahan tangis.
Pria itu pun pergi untuk menemui bayinya di ruang bayi dan segera memeluk bayi pertamanya itu.
"Maaf, nak! Kau tidak bisa bertemu dengan ibumu...tapi, kau harus tahu jika ibumu sangatlah menyayangimu..." ucap pria itu menahan tangisnya sementara Sang Bayi hanya bisa menangis tanpa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
***
"Dok, bagaimana keadaan anak saya?" tanya pria itu pada Sang Dokter. Sang Dokter tersenyum pahit saat harus memberitahu kebenarannya pada pria itu.
"Maaf, Pak. Anak anda tidak bisa melihat..." jelasnya. Pria itu pun tertawa sedih.
"Apa...? Dokter bercanda, kan?" tanya pria itu. Sang Dokter menggelengkan kepalanya.
"Saya tidak bercanda" jawab Sang Dokter dengan nada serius.
Betapa malangnya nasib ini.***
5 tahun kemudian...
Terlihat seorang anak perempuan yang sedang bermain bersama temannya di taman. Tanpa dia sadari teman-temannya merencanakan rencana yang cukup jahat yaitu meninggalkannya sendiri. Teman-temannya pun pergi tanpa memberitahu anak itu dan meninggalkan anak perempuan yang buta sejak lahir itu sendirian di taman."Mona? Dimana kau?" tanya anak perempuan itu mulai memanggil teman-temannya karena merasa hening.
"Dimana kalian?" tanya anak itu lagi.
Sementara itu teman-temannya hanya tertawa puas saat melihat anak itu yang mulai menangis mencari mereka dan akhirnya mereka pun benar-benar pergi meninggalkannya sendirian.
Menyadari anaknya yang belum pulang juga, Sang Ayah segera pergi ke taman tempatnya bermain dan akhirnya menemukan anaknya yang sedang menangis sendirian. Segera saja Sang Ayah memeluk anak satu-satunya itu dengan erat sementara Sang Anak menangis sekencang-kencangnya."Nak, kau tidak apa-apa, kan? Apa kau terluka?" tanya Sang Ayah khawatir. Sang Anak menggelengkan kepalanya.
"Temanku...temanku menghilang..." tangisnya tanpa tahu kebenarannya.
Sang Ayah hanya memeluknya semakin erat saat mendengar hal itu.
***
4 tahun kemudian...
"Hati-hati, nak! Disana ada tangga! Melangkahlah dengan perlahan!" ucap Sang Ayah sembari menuntun anaknya itu.
Anaknya pun menuruti perkataan ayahnya dan melangkah perlahan.
"Ayo kita duduk disini saja!" ucap Sang Ayah mendudukan anaknya di sebuah kursi kereta.
Tuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttttt!!
Kereta pun mulai melaju perlahan dan lama kelamaan berubah menjadi cepat.
"Ayah, apa keretanya sudah maju?" tanya anak itu.
"Ya, anakku! Keretanya melaju dengan sangat cepat! Kau tahu? Saat kita berada dalam kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi itu, gedung-gedung dan pepohonan seolah bergerak loh!" jelas Sang Ayah dengan nada cerianya.
"Begitu, ya...aku ingin melihatnya juga!" ucap anak itu sambil tersenyum sementara Sang Ayah hanya tersenyum sedih.
" Tenang saja! Ayah yakin, suatu saat nanti kau akan bisa melihatnya, nak!" ucap Sang Ayah menyemangati anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Kisah Pendek
Cerita PendekHanya sekumpulan kisah pendek untuk menghibur para pembaca :)