3. Sederhana

14.4K 502 10
                                        


****

Tak butuh waktu lama, Yusuf dan Athalia sampai di rumah yang dulu sempat di beli oleh Yusuf, rumah sederhana dengan gaya minimalis yang terdiri dari dua lantai dua kamar yang memiliki toilet di masing masing kamar.

Setelah memarkirkam mobilnya di halaman Yusuf dan Arhalia memutuskan turun dan langsung berjalan menuju pintu rumah yang masih tertutup rapat. Kesan pertama yang Athalia lihat saat memasuki halaman rumah adalah kesan asri karena rumah ini memiliki sebuah taman kecil dan ayunan yang sengaja di taruh di bawah pohon mangga yang berada di depan rumah tidak lupa dengan bunga bunga yang berjajar tidak beraturan.

Setelah menemukan kunci rumah Yusuf pun bergegas membuka pintu rumah dengan sekali putar pintu rumah terbuka menampilkan sarang laba laba dan beberapa debu berterbangan membuat Athalia terbatuk batuk saat memasuki rumah.

"Maaf ya sayang, rumahnya udah lama kosong" ucap Yusuf Setelah mereka berada di ruang tv.

"Enggak apa apa mas"

"Jadi gimana mau betsih bersih atau istirahat dulu"

"Bersih bersih dulu mas, nanti biar aku yang nyapu ngepel mas Yusuf yang ngecek lampu sama yang lainnya masih berfungsi apa enggak" ucap Athalia sembari membuka sofa yang tertutup kain putih dan melipatnya.

"Ya udah, aku ke belakang dulu nyari peralatan, kamu bisa keatas liat kamarnya" pamit Yusuf sembari meletakkan koper milik Atha yang sedari tadi ia bawa.

"Iya"

Setelah membagi tugas Yusuf dan Athalia langsung pergi dan menyelesaikan tugasnya masing masing.

Sore harinya mereka sudah selesai membersihkan dan mengecek perabotan rumah dan memilih mana yang masih layak dan tidak untuk di pakai. Setelah membuang sampah dan beberapa prabotan yang tidak layak Yusuf dan Atha memutuskan untuk beristirahat di ruang tv. Beruntung sofa dan tv di rumah ini masih bisa di gunakan jadi mereka tidak akan kebosanan.

"Mas" panggil Atha yang tengah duduk bersandar di dada Yusuf.

"Iya kenapa"

"Mas laper ya? "

"Enggak"

"Bohong banget, dari tadi perut siapa yang bunyi kalo bukan perut mas Yusuf? " ucap Atha sembari menegakkan badannya dan menatap Yusuf intens.

Yusuf yang di tatap seperti itu-pun pura pura memasang wajah datar untuk menutupi rasa malunya "Perut kamu lah"

Atha-pun memasang wajah cemberut saat Yusuf memilih berbohong padahal sudah tertangkap basah "Enggak, Mas Yusuf laper kan jangan bohong, aku denger dari tadi perut Mas bunyi mulu.kalo laper aku masakin ya? "

Yusuf-pun sudah tidak bisa mengelak, ia hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena malu "Beli aja deh ya, kan di dapur belum ada apa apa, perabotannya juga baru datang seminggu lagi"

"Eh iya. ya udah Mas mau makan apa biar aku yang beli" tanya Atha sembari mengambil hanpone miliknya yang berada diatas meja.

"Jangan, nanti sama aku aja belinya sekalian makan di luar, kan jarang jarang kita makan di luar" tolak Yusuf saat Atha sedang memilih beberapa menu di aplikasi.

Mendengar penuturan Yusuf membuatnya tersenyum senang "Iya Mas, kalo gitu Mas mandi gih biar aku siapin bajunya"

"Kamu nggak sekalian" tanya Yusuf sembari berdiri.

"Sekalian apa"tanya Atha dengan raut wajah polosnya.

Yusuf-pun berdehem sebentar lalu melanjukan ucapannya"Sekalian mandi bareng gitu"

Hati Ke DuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang