"Saya terima nikahnya Athalia Daviria Syah binti Ahmet Syah dengan mas kawin tersebut tunai""Sah"
"Sah"
"Alhamdhulillah"
Setelah acara ijab qobul yang terbilang cukup sederhana yang di adakan di kediaman milik keluarga besar Ahmet Syah. Athalia atau yang sering di panggil Atha selaku putri kedua dari dua bersaudara, telah resmi menjadi istri kedua dari seorang pengusaha yang terbilang cukup terkenal di indonesia.
Atha di nikahkan dengan laki laki yang sudah memiliki istri dan juga anak bukan tanpa alasan, Atha di nikahkan karena memang kedua keluarga sudah terikat dengan janji dan tradisi turun temurun dari keluarga besar mereka. Selain itu Atha dan suaminya memang saling mencintai, mereka sempat menjalin kasih selama 2 tahun,saat itu posisi Atha sebagai adik kelas dari Yusuf namun hubungan mereka harus kandas karena datangnya seorang perempuan yang sekarang telah menjadi istri pertama dari suaminya. Bukan perkara yang mudah untuk membuat Atha mau menerima pernikahan ini, hampir tiga bulan lamanya kedua keluarga membujuk Atha untuk menikah dengan Yusuf Artiansyah, dan tepat seminggu sebelum ijab qobul Atha menyetujui rencana ini. Istri pertama dari Yusuf-pun sudah mengetahiu rencana ini ia sempat menolak dengan rencana konyol ini tapi apa daya rasa cintanya terhadap Yusuf telah membuatnya menjadi buta akan keadaan yang ada.
Yusuf dan Istri pertamanya yang bernama Rania telah memiliki seorang putri yang baru berumur tiga tahun,gadis kecil yang memilik wajah cantik dan manis apa lagi dengan pipi tembamnya membuat siapa saja jatuh cinta terhadapnya.
Setelah semua beres dengan dua kopernya Atha-pun ahirnya menuruni tangga menuju lantai bawah menemui suami dan juga sang Papa dan kakak perempuannya bernama Ayla Daviria Syah, jika kalian bertanya ke mana Mama dari Atha jawabannya adalah Mama dari Atha telah pergi untuk selamanya saat umurnya menginjak 15 tahun kala itu.
"Gimana sayang sudah semua" tanya pak Ahmet ketika Atha sudah menuruni tangga dengan menyeret dua koper ukuran lumayan besar.
"Sudah pa" jawab Atha sembari menata dua kopernya di sini sofa.
"Adik teteh udah besar, udah punya suami, sering sering main kesini ya, teh Ayla bakal kangen sama kamu" ucap Ayla sembari memeluk erat sang adik.
Atha-pun membalas pelukan sang kakak "Iya teh, kalo mas Atha ngijinin, aku bakal sering main kesini"
Ayla pun langsung menatap tajam ke arah Atha, setelah melepaskan pelukannya dari sang adik "Heh adik ipar, awas aja lo nggak izinin adik gw kesini"
Yusuf yang tengah duduk di kursi singgel pun hanya tersenyum canggung ke arah Ayla "Iya teh,pasti di kasih Izin"
"Oke, awas aja lo bohong"
Dengan Ragu Atha berjalan mendekati Yusuf"Emm mas Yusuf boleh bicara sebentar"
Yusuf-pu langsung mendongak untuk menatap wajah Atha yang berada di hadapannya "Boleh, mau bicara apa, tapi jangan panggil mas Tha, panggil nama aja, kaya biasanya"
Denga gelengan kepala Atha menolak permintaan Yusuf "Nggak sopan kesannya kalo panggil nama aja mas"
"Hem ya udah, kalo gitu mau ngomongin apa" ucap Yusuf sembari berdiri dan merapikan kemejanya yang sedikit kusut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Ke Dua
General FictionAku memang bukan yang pertama, tapi percayalah suamiku aku ikhlas menerimannya. Aku memang bukan yang di utamakan, tapi percayalah suamiku engkau yang selalu aku utamakan. Aku memang bukan bidadari tercantik yang berada di sisimu tapi percayalah s...