⚫⚫⚫
Hari ini sudah ada suara klakson mobil di depan rumah Elva, Elva yang merapikan rambutnya langsung mengintip dari jendela. Ia mendongkrak bahwa betul Brien menjemputnya. Lalu Elva keluar dan menghampiri Brien."Lo betulan jemput gue" tanya Elva.
"Yaiyalah, yaudah ayo masuk nanti terlambat"
Akhirnya mereka pergi dari depan kos Elva. Di mobil tadinya hanya ada keheningan, namun Brien membuka pembicaraan.
"Lo kelas berapa El" tanya Brien.
"Kelas ipa-1" jawabnya menatap lurus jalanan.
Hanya percakapan singkat itu saja. Brien ingin membuka pembicaraan lagi, tapi ia tak tau untuk mencari topik, rasanya ia lebih baik diam.
Sesampai di sekolah, Brien memarkirkan mobilnya khusus area parkir. Ketika mereka turun dari mobil banyak yang menatap mereka. Apalagi kelas 10 yang berpikir kalau mereka pacaran.
"Brien" Brien dan Elva berbalik badan karena merasa dirinya di panggil.
"Mau apa kalian" ucap Brien pada kedua sahabatnya.
"Lo kenapa gak jemput kami, teman laknat lo" kesal Alex.
"O iya, gue mau bilangin kalau mulai hari ini gue pergi dan pulang bareng Elva" jelas Brien.
"Jahat lo Brien" kesal Henry lagi.
"Udah-udah, drama banget lo berdua" ucap Brien.
"Gue duluan kelas yah" pamit Elva.
"Gak mau bareng?" tawar Brien fmdan Elva menggelengkan kepalanya dengan senyuman kecil.
Sesampai di kelas, tiba-tiba teman Elva bertanya-tanya pada Elva karena pergi bareng dengan Brien.
"El, lo pacaran sama Brien?"
"Awhh pengen ah kaya Elva"
"Udah ganteng, tajir lagi"
Seperti itulah ungkapan yang diberikan teman-temannya pada Elva. Sebenarnya Elva malas bahas-bahas begituan.
"El lo pacaran sama dia?" tanya Kania meyakinkan.
Elva mendengus pelan " enggak Nia, kami cuma temenan aja" jelas Elva singkat.
"Gak mungkin El, lo aja sebelumnya gak kenal" ragu Kania.
"Ceritanya panjang males gue cerita " ucap Elva.
"Yaelah" kesal Kania.
Semua siswa belum di masuki guru, dari pengumuman kalau guru hari ini sedang rapat. Sebagian siswa berkeliaran, ada juga yang tidak karena tak mau kena masalah.
"El kantin yuk" ajak Kania.
"Gila lo! Ini kan belum waktunya" tolak Elva
"Kan guru pada rapat"
"Gue gak mau kena masalah, lo aja"
"Hm yaudah gue disini aja deh"
✨✨✨✨✨
Elva sedang bersih-bersih di kosnya. Mulai dari nyapu, ngepel, nyuci piring, nyuci kain dan sebagainya. Keringat mulai bercucuran membasahi wajah Elva yang mulus. Sesekali ia mengusapkan wajahnya menggunakan tangan mungilnya.
Suara handphone Elva berdering yang menandakan ada pesan masuk. Elva merogoh du saku celana pendeknya dan membuka layar hanphonenya dengan mengetik kan pin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elva Is Mine!
Teen FictionElvareta Adara. Gadis yang ingin mencari tahu penyebab kematian papanya, mencari jati diri sebenarnya. Dia merasa bukan anak dari mamanya, Elva trauma akibat perbuatan mamanya. Hari demi hari, seseorang menerornya melalui surat. Percintaan, kesedih...