Kumbang Bunga

part seven

Devano denandra❤️

P
Nanti tungguin aku ya queen❤️
✓✓

Siap pak
✓✓

Sesampai di kelas...
Saat itu jam kosong jadi aku memilih tidur sambil dengerin musik menggunakan earphone.

Setelah beberapa jam kemudian,bel pulang berbunyi,aku langsung bergegas pulang menuju parkiran dan menunggu Devan.

"Mana sih devan,kok lama banget"gumamku ditengah panasnya terik matahari.

"Percuma Lo nungguin dia,dia ngga akan datang"kata kumbang.

"I don't care jangan ngurusin orang deh, jauh-jauh sana"kataku ketus.

Kumbang langsung pergi meninggalkan bunga"awas aja Lo ca,rasa benci Lo bisa gue rubah jadi cinta"gumam kumbang dalam hati.

Devano denandra cowok tertampan dan teramah di sekolah,yang ditakuti bunga adalah dia di cap playboy.

Beberapa menit kemudian....
Bunga sudah lelah menunggu Devan di tengah panas,dan membuat nya kesal.

"Hai sayang,sudah lama ya nunggunya"sapa Devan yang membuat ku jijik.

"Darimana aja,ngga lihat udah keringatan gini"kataku ketus.

"Hey jangan marah dong,tadi aku piket kelas,maafin aku ya"katanya tersenyum.

Aku hanya diam dan memasuki mobilnya.

Devan melihat bunga sedari tadi dan itu membuat bunga risih.

"Ngapain lihat-lihat?"tanyaku ketus.

"Emang ngga boleh apa lihat pacar sendiri?"tanyanya

"Hmm boleh sih"kataku

"Jangan cemberut lagi ya queen"pinta Devan pada bunga membentuk kedua tangannya beradu dan membuat ekspresi sedih memohon.

"Iyaiya tapi kita makan ya,aku lapar"pintaku.

"Iya sayangku,tapi kita ganti baju dulu ya"katanya.

"Hmm terus kita pulang dulu gitu?"tanyaku bingung menaikan alis kiri ku.

"Ngga sayang,kita ke mol beli pakaian ganti disana"katanya santai sambil tersenyum.

"Serius Dev?"tanyaku kaget mendengar pernyataannya.

"Iya bunga khaza"jawabnya tersenyum.

Aku langsung memeluknya bahagia"makasih Dev"

Sesampai di mall,aku dan Devan langsung menuju salah satu toko baju,disana Devan memilih baju untukku dan aku memilih baju untuk nya.

"Gimana bagus ngga?"tanyaku padanya.

"Bagus dong itukan pilihan aku,apalagi kamu yang pake tambah cantik"goda Devan membuat wajahnya memerah.

"Ngerdus Mulu"kataku.

"Siapa yang ngerdus,fakta kok ca"katanya menyakinkan ku.