Introducing

266 18 3
                                    

Testimony
- evidence or proof provided by the existence or appearance of something.

Kejadian demi kejadian yang terus menerus menguras tenaga jiwa maupun tenaga hati. Kadang kala saking terkurasnya, sebagian orang memilih untuk menyerah dari pada melanjutkan. Makanya banyak dari mereka yang gak menerima testimony-nya.

Tentang dia yang selalu bilang,
"Bertahan, tenang, sabar."

Tentang dia yang selalu bilang,
"Tunggu sedikit lagi, jangan nyerah."

Tentang dia yang akhirnya bisa berkata,
"Thank God, they're mine."

———

Abella Milozee / 18
I wish that i could turn back the time at my first day in this world then i would love to say the most important thing, "mah pah, give me another name."

Liana Natasha Martin / 18
Gue suka semua hal yang terkait Ardo.

Ivyela Thalia / 19
"Hide your self in God, so when a men wants to find you, he will have to go there first."

Jastin Emilio Nambong / 18
Gue bukan gue. I'm just a coward boy that could never say what i feel to her. I'm a dumbest.

Giovani Mozes / 18
Kalo akun ungkapan di Instagram suka bilang; ada usaha, kamu dan aku jadi kita. Tapi gue cuma mau bilang; dalam doa, aku sama kamu bisa sah depan Tuhan.

Ezekiel Aldothanas / 2
Cool itu karakter. -dari lahir.

Hendri Dhetian / 18
Dia nikah sama gue. Tuhan sendiri yang bisikin gue kok hehe.

———

Abella Milozee

Panggil gue Abel. Bukan Milo atau pun Zee, apa lagi Bella. Panggil gue Abel. A-B-E-L.
Gue suka sewot nih, dari SD gue dikatain maruk gara-gara di cap suka minum susu Milo sama Zee. Padahal gue sukanya susu Dancow. Jadi please panggil gue Abel. Kalo Bella itu nama temen SMP gue.

Gue empat bersaudara. Dua kakak cowok, satu kakak cewek. Yang pastinya gue paling bontot.

Davit Arlo, si anak pertama.
Gue panggil dia 'koko Davit'. Koko yang gak pernah belain gue. Kadang gue mikir, gue adeknya apa bukan sih?
Dia selalu menyerahkan gue pada siapapun itu, dari abang gorengan pinggir jalan deket gereja sampe om-om partner kerjanya dia. Gila gak sih?
Koko gue yang satu ini udah nikah sama kak Dani. Gue juga udah punya satu ponakan, namanya El.

Gue pernah tanya ke kak Dani, kok mau sama koko gue yang satu ini. Dan jawabannya se-sederhana abang-abang bikin kue apek;
"Ya namanya cinta bel. Buta deh langsung."
Di hari itu gue langsung sadar kalo kekuatan cinta sama kebegoan itu beda tipis.

Ko Davit tinggal beda kota sama gue. Dari dia nikah, dia udah pindah ke Jogja sama kak Dani. Dan itu kesenangan tersendiri buat gue.

Ezekiel Aldothanas, si koko kedua.
Si koko yang selalu memaksa gue untuk manggil dia dengan nama Aldo, tapi gue tetep manggil dia dengan sebutan Kiel.
Koko Kiel, anak kedua yang selalu berantem sama gue, tapi juga cepet kangen sama gue.

Biasanya abis berantem sama gue, dan berujung gue yang sok-sok ngambek supaya dia mengalah, dia suka bilang,
"Koko traktir deh, tapi jangan ngambek?"
"Mau es krim."
"Anything you want," abis ngomong gitu dia langsung tarik tangan gue masuk mobil dia, cari es krim deh.

TESTIMONYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang