1 - Masalah apa?

375 71 109
                                    

Kamu datang dengan membawa kebahagiaan lalu kesedihan, trimakasih telah mengajarkanku arti kebersamaan dan kehilangan.

-eliza shireen Athaya-

***

Pagi ini seperti biasa, Eliza selalu terburu-buru untuk berangkat kesekolah. Iya sekarang pukul 06.55 dan dia baru sampai kesekolah. Setelah memarkirkan motor, Eliza langsung berlari menuju kelasnya.

"Huftt... Gila sih cape banget, untung belum ditutup gerbangnya." Batinnya lalu berjalan menuju tempat duduknya.

Eliza sekarang duduk di kelas 11 MIPA 1 di SMA Garuda Bangsa. Setiap hari dia hampir terlambat karena jarak rumah dan sekolahnya yang lumayan jauh. Eliza selalu berangkat menggunakan motor maticnya yg diberikan ayah waktu pertama kali masuk SMA.

Eliza memasuki kelas 11 MIPA 1 yang sudah ramai dengan nafas ngos-ngosan. Hal ini sudah biasa bagi teman-temannya karna hampir setiap hari dia seperti itu dan cuma dia juga yang seperti itu. Eliza kemudian menempatkan bokongnya di tempat duduknya dan menaruh tasnya.

"Eliza ya ampun kapan lo enggak bakal telat?" Ucap seorang gadis dengan suara cempreng yang sehari-hari Eliza dengar itu seakan memecah gendang telinganya.

"Gila lo sil, pelan-pelan ngapa. Nggak kasian lo sama kuping gue, lagian gue juga belum telat kok." jelas Eliza dengan senyum yang dipaksakan.

Sisil adalah teman sebangku sekaligus sahabat Eliza dari SMP . Gadis dengan rambut pendek yang memberikan kesan imut adalah Pricilla saputri, yang biasa dipanggil Sisil oleh Eliza. Dia adalah anak dari keluarga berada dan segala kebutuhan Sisil selalu di turuti. Beda dengan Eliza, Eliza dari keluarga biasa-biasa saja, ga terlalu kaya dan ga terlalu miskin.

"Hehe gitu aja marah lo." Ucap Sisil dengan cengiran khasnya.
Eliza hanya memutar kedua bola matanya.

"Eh lo udah ngerjain PR kimia belum? Siap-siap kalo belum sih, macan bakal ngamuk." Tanya sisil dengan cengiran khasnya

"Udahlah kan Eliza anak rajin."Jawab Eliza menyombongkan diri.

"Dasar kutil songong."

"Ye bodo."

Ngga lama kemudian Bu Ika memasuki kelasnya. Ya jam pertama di kelas Eliza adalah kimia, guru kiler yang sering nggak masuk, setiap masuk kelasnya selalu ngasih tugas yang banyaknya sekebon binatang. Ya rada alay sih, tapi emang bener dan murid-murid bilangnya kek gitu. Ehh apaan sih malahan gosipin bu guru. Skip ajalahya biar ga kebablasan dosanya.

Gadis manis berkulit putih dengan rambut panjang dan alis tebal itu membuat siapa saja pasti takjub dengan kecantikan Eliza. Selain cantik, Eliza juga sangat pintar. Bagaimana bisa ia bisa masuk sekolah ini yang notabenenya favorit dan mahal itu. Eliza masuk dengan menggunakan beasiswa, karena kepintarannya ia terima di SMA Garuda Bangsa. Bahkan kalau tidak karena beasiswa ia malas bersekolah disini, itu karena jarak dari rumahnya yang jauh dan juga mahal. Eliza bersekolah disana karena ingin meringankan beban orang tua dan fasilitas disana juga sangat bagus, karena kepintarannya juga dia sudah banyak mengikuti berbagai Olimpiade.

Bel yang menandakan istirahat pertama pun berbunyi. Murid-murid di SMA Garuda Bangsa itu pun berhamburan keluar kelas.

"Ke kantin yuk, laper banget gue." Ucap Sisil dengan mata memelas dan memegang perutnya.

"Males ah, nih tugas masih belum gue kerjain, lagian disana pasti rame banget." Ucap Eliza sambil mengerjakan tugasnya.

"Yaelah tega lo sama temen. gue lagi laper, eh lo malah lebih mentingin tuh tugas. lagian tugasnya dikumpulin minggu depan. Ayolah udah laper banget si neng bang." Ucap Sisil dengan mata lebih memelas untuk merayu Eliza.

ElizalbertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang