Bab 3

9.6K 244 33
                                    

"Dephne! Hey wake up!" teriak wanita berambut blonde sembari menyembur segayung air tepat ke arah dephne yang sedang tertidur pulas.

Sontak wanita berdarah Spanyol itu langsung mengambil posisi setengah duduk.

"What the fuck!" pekik Dephne langsung mengusap wajahnya yang basah oleh air,"Lele, apa yang kau lakukan!" ucap nya dengan mata melotot.

Wanita bertubuh proporsional dengan dress pink super ketat itu menghambur ke arah dephne dan langsung menangkup wajah wanita di depan dengan kedua tangan. Sedang mata birunya yang dihiasi bulu mata badai palsu membulat ala puppy eyes ke arah Dephne yang terlihat sangat kucel, berbanding terbalik dengan dirinya.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu,bitch! Kemana saja kau dua hari ini! " pekik Lele dengan tatapan membunuh.

"Awh, hentikan!" Jerit dephne ketika kuku tajam berkutek merah itu sedang mencakar pipi-pipi mulusnya."kau menyakitiku, sial!" ucap Dephne lalu mendorong tubuh Lele ke belakang.

Langsung menyibak selimut yang melilit tubuhnya tetapi sedetik kemudian alangkah terkejutnya ketika menyadari tubuhnya polos tanpa bra.

Lele melotot lalu menyipit menyelidik."I'm understand now." Ucapnya sambil mengangguk langsung melompat menuju Dephne bak singa sedang menerkam mangsanya.

"Kau tidur bersama Will huh?!" sergap Lele sambil memperkuat cekikannya.

"A-A-APA-L-EP-A-S-KAN?!" Jerit Dephne berusaha melepaskan cekikan setan dilehernya.

"Sudah kubilang jangan pernah mau disentuh Will! Kau tau, dia itu lelaki paling menjijikan dimuka bumi ini!" pekik Lele dengan penuh amarah sebelum akhirnya melepaskan jeratannya di leher Dephne.

Dephne tersengal sedetik setelah jeratan itu terlepas, pipinya memerah seketika.

"Aku tidak tidur dengan siapapun sialan! " Bantah Dephne, ia langsung bangkit dari ranjang beserta selimut yang melilit tubuhnya.

Lele memutar bola mata bosan, ikut bangkit dan berjalan mensejajari langkah sahabat karibnya itu,"Lantas kemana saja kau selama itu, bitch?"

"Shut the fuck up, aku ingin mandi." ucap Dephne sambil memutar bola mata bosan.

"Dephne, hey!" teriak Lele kesal sesaat setelah melihat wanita berambut coklat itu menutup kasar pintu kamar mandi.

Dephne membuka keran bathtub, mengisinya dengan air dan sabun hingga setengah lalu masuk untuk berendam. Kepalanya disandarkannya di ujung keramik marmer berbentuk persegi itu, lalu menutup mata pelan. Menikmati beberapa kenikmatan ini sebelum akhirnya, bayangan sialan lelaki itu lagi! Cepat-cepat ia membuka mata lebar.

"Oh God, terkutuklah aku yang memikirkannya lagi!" umpat Dephne, wajahnya memerah, antara malu dan kesal, mengingat betapa memalukannya karena telah melakukan hal tidak senonoh sekaligus menjijikan.

Dephne mengakhiri acara mandinya,
keluar dengan handuk yang terlilit di tubuh rampingnya. Sementara Lele sibuk menekan-nekan ponsel pintarnya, wajahnya memucat entah apa yang terjadi dengan wanita yang tampil matching itu.

"What's going on, bitch?" tanya Dephne, lalu menggosok-gosok rambut.

"Sial! Mr.Lavius, dosen menyebalkan itu. Lagi-lagi proposal wawancaraku ditolak!" Ucap Lele kesal lalu bangkit dan berjalan ke arah Dephne dengan wajah awut-awutan.

"Dephne kau maukan menolongku, kumohon??" tanya Lele dengan penuh pengharapan.

Dephne mengangkat alisnya," maksudmu?" tanyanya acuh tak acuh lalu kembali mengeringkan rambut.

Mr. Dangerously Catch Me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang