Prologue 1.2

23K 551 35
                                    

                  Malibu, California

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                  Malibu, California

Xender Rodriguez, 'sempurna' itulah kira nya ucapan Tuhan maha kuasa saat menciptakan lelaki muda yang sedang duduk menikmati segelas brendi di ruang tamu menghadap langsung lautan luas.

Wajah rupawan, garis rahang yang tegas. Serta pemilik takhta Rodriguez's Company yang memiliki 54 persen saham di Wal-mart Stories,Inc.

Siapa gadis yang tidak menginginkan nya?

Dengan wajah rupawan dan kekayaan tak terhitung jumlah nya. Tentu semua wanita di negeri ini menginginkan seorang Xender.

Di usia baru menginjak mid thristy ia mampu menghasilkan uang sebanyak  150 milliar dollar! Sungguh fantastis untuk usia tersebut. Semua orang berdecak kagum atas pencapaian nya.

Sesosok lelaki tampan bersetelan formal melangkah mendekati Xender. Pemilik mata biru tua itu tetap fokus menikmati hembusan angin malam tanpa mengetahui seseorang mendekat.

"¡Buenos nosche! " Sapa lelaki itu kemudian menghempaskan bokongnya dengan mulus di sofa beledu putih.

(Baca: selamat malam)

Xander tersentak, memalingkan wajah menatap lelaki tersebut sebelum meneguk segelas brendi.Angin malam menyibakkan rambut coklat gelapnya,membuatnya bergoyang di atas kepala pemilik wajah rupawan itu.

"Apa yang kau lakukan disini? " tanya nya dengan nada tidak bersahabat.

Alejandro Rodriguez,adik kedua nya Xender menyilangkan kedua tangan di dada lalu mendengus." Mengunjungi mu."

Tuk! Xender meletakan gelas kaca di atas meja setelah menenggak habis isinya.Sebuah vas bunga lilly ikut andil mempercantik tampilan.

"Pergilah jika kau berniat mengganggu malamku, Ale! "

Ale terkekeh."Mengganggu malam mu? Yang benar saja, Xen." Timpal lelaki yang sering di sapa Ale sebelum meneguk segelas vodka lalu mendelik kearah kakak nya yang semakin hari semakin terlihat matang.

"Hei...,kenapa kau memandangi ku seperti itu! "

"Xender.. xender,mau sampai kapan kau sendiri terus seperti ini? "

Xander melirik Ale sekilas sebelum bungkam.Pertanyaan menyebalkan itu selalu saja terlontar dari mulut adalah adik nya itu. Xander memilih menghempaskan punggungnya di sofa, meletakan kedua tangan di tengkuk lehernya lalu menutup mata. Kedua kaki nya di hempaskan di atas meja.Menikah? Suatu hal yang tidak pernah di pedulikannya selama ini. Menurut otak genius nya untuk apa menikah jika sendiri lebih menyenangkan.Dan tentunya bebas bermain dengan banyak wanita.

Ale merasa kesal karena tidak di hiraukan."Hei aku sedang bertanya bodoh."

"Tidak ada jawaban untuk pertanyaan menyebalkan mu itu."

Mr. Dangerously Catch Me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang