Anjani membawa kotak yang dibungkus rapih itu kedalam kamarnya.
Berniat untuk segera membuka agar tahu siapa pengirim dan isi dari hadiah itu.
Namun sepertinya harus ditunda dulu, suara bell kedua telah berbunyi kembali.
Anjani turun dari kamarnya untuk berjalan ke arah pintu depan dan membukanya.
"Anjani..." teriak mereka bersamaan memeluk tubuh Anjani setelah ia membuka pintu.
Anjani kaget melihat kedatangan mereka berdua, sahabatnya SMA di Indonesia.
"Kalian? Kok bisa" Seru Anjani heran.
"Ceritanya panjang. Terus lo mau membiarkan kita jadi patung rumah? Suruh masuk dulu kek." Ujar Evy Sasha Fitri.
Evy merupakan teman bangku Anjani dari kelas 10, jadi sudah pasti tahu bagai mana hubungan Anjani terhadap setiap lawan jenisnya dan Veisa Fanessa merupakan teman kecil di kampung dulu, Mereka berdua memiliki latar belakang yang berbeda.
Evy gadis tinggi berkulit eksotis yang memiliki gaya penampilan tomboi dan sangat menutup rapat terhadap interaksi lawan jenisnya, Dia juga lumayan galak kepada siapapun yang mengganggunya tapi dia selalu menjadi pendengar yang baik saat Anjani berkata apapun padanya.
Itulah yang membuat anjani mempercayai Evy sebagai sahabatnya. Sedangkan Veisa atau Sasa (panggilan kecil Veisa), Ia memiliki alergi yang unik yaitu saat meminum kopi atau apapun dengan rasa kopi, maka Sasa akan langsung sakit perut.
Meskipun ia berasal dari keluarga yang mampu, tetapi sikapnya selalu baik terhadap siapapun.
Kebiasaan jeleknya hanya satu, suka membuat para cowok baper lalu Sasa meninggalkannya dengan rasa tidak bersalah. Padahal sudah berkali-kali Anjani mengingatkan, untuk tidak memainkan hati jika memang tidak mencintai.
Tapi terus saja Sasa mengulangi aksinya itu.Biarkan karma yang mengambil alih.
Anjani berjalan ke dapur membuatkan minuman untun Evy dan Sasa.
Sedangkan, Evy dan Sasa sedang berada di kamar Anjani.Mengapa Anjani lebih memilih untuk menggiring Mereka kedalam kamar daripada di ruang tamu? Yah karena Anjani tahu mereka butuh tempat untuk merebahkan tubuh saat berjam-jam duduk di kursi pesawat.
Anjani kembali dengan memegang nampan yang diatasnya terdapat 3 gelas sirup dan beberapa cemilan untuk manusia yang kelaparan.
Anjani berjalan menuju kedua sahabatnya itu dan meletakan nampan di nakas dekat ranjang.
"Kalo mau minum ambil aja di atas nakas itu dan kalo kalian kurang tinggal ke dapur. Makanlah dan minum sesuka kalian" Ujar Anjani dan meraih ponselnya dari tangan Evy.
"Siap An" Seru Sasa.
"Lo pake sandi segala sih. Padahal juga apk galeri." Celetuk Evy.
"Terserah gue dong, Ponsel gue juga." Tangkis Anjani pada Evy.
"Rencana mau berapa lama di Perancis?" Ucap Anjani.
"Sekitar seminggu deh An, kita disini a-da tu-gas." Ucap Sasa dengan terbata-bata.
"Karena gue baik hati sama kalian, Kalian tidur disini selama kalian di Perancis. Nanti gue suruh Unti Yomi buat nganter lo berdua ke kamar tamu..." Ucap Anjani.
"...Eh, Btw kalian bilang ada tugas? Tugas apaan emang sampe ke Perancis." Sambung Anjani.
"Ada pokoknya. Dan lo ngga bakal paham Anjani" jawab Evy dengan menggelengkan kepalanya.
"Yaudah ceritanya nanti lagi yah, Kalian mau istirahat di kamar gue dulu apa ke kamar tamu langsung? " tanya Anjani.
"Kita ke kamar tamu aja deh Anjani","Iya nggak Evy?" Ucap Sasa dengan mata seolah mengisyaratkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Process Waiting
Teen FictionCerita ini menggambarkan kisah yang banyak dialami oleh manusia-manusia labil yang diciptakan untuk memiliki banyak pilihan tetapi bingung dalam menentukan salah satunya. Pernah dengar soal asmara segi tiga kan? Tapi ini bukan hanya tiga orang, bisa...