Pergantian Bulan Lunar.
Di sebuah tempat, di perbatasan waktu. Kutahu kau tidak ikut-ikutan dalam ingar-bingar mempeributkan hak-hak mahasiswa. Kau seakan lenyap setelah pertemuan kita ditahun sebelumnya dalam acara perkumpulan mahasiswa.
Kuingat dengan sangat jelas waktu itu kau menantangku berdiskusi dan berdebat tentang hancurnya akidah umat muslim.
Akulah yang melontarkan ide itu pertama kali dan langsung kau sambar dan kau tantang dengan galak.
Tapi kini, kau menemuiku lagi. mengajakku berdiskusi kembali, kala itu ide dan keinginanku untuk berdebat sudah memudar. Aku terkejut karena kau mengajakku berbicara hanya untuk berdebat. Kudapat membayangkan dengan jelas betapa semangatnya dirimu saat berbicara mengenai gagasan barumu yang kau coba tawarkan kepadaku. Bagaimana tidak, dengan kacamata yang kecil yang menempel di hidungmu yang imut dan dengan wajah yang bercahaya serta tubuh yang dibaluti jubah raksasa, kau mencoba menarikku untuk masuk dalam jemaahmu.
Tapi sayang, gagasanmu itu tidak lagi menarik hatiku. Ucapan mu kutawar dengan kata ''tidak''. Sebab menurutku, aku sudah berada di dunia lain yang tidak sama denganmu. Duniamu seperti dunia yang tak bisa lagi kujamah. Tapi aku mengerti tentang gagasanmu, karena mengerti itulah maka kutawar dengan kata tidak.
Dan kulihat kau kecewa, dan setelah itu aku dan kau berpisah.
YOU ARE READING
Jalang
RomanceTerseret deras nya ombak kehinaan. Terjatuh dalam kubangan kedustaan. Tenggelam dalam lautan penuh dosa. Hidup bagai di dunia antah-berantah. aku? bahkan tidak mengenal siapapun. jangan salahkan aku jika aku melakukan ini.