1. Pertemuan Kembali

25 3 1
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi. Tandanya aku agak kesiangan untuk berangkat ke kantor.

"Tak tak tak"
Itu adalah suara langkah kaki yang tak menentu dari sepatu fantofel yang ku kenakan. Langkahku semakin tak menentu saat aku berusaha untuk menyetop kopaja dijalan raya yang sangat macet.

"Stop bang!" Teriakku dari kejauhan.
Dan tanpa basa-basi lagi, aku langsung naik dan menuju ke kantor.

"Hari ini adalah hari pertamaku bekerja di sebuah kantor internasional. Kantor ini adalah kantor konsul game terkenal dari Korea yang bercabang di Jakarta. Bahkan CEOnyapun orang Korea. Ya, walaupun hanya blasteran sih!", ujarku dalam hati

Citt...

Lamunanku tentang kantor baruku seketika terhenti. Kulihat kopaja ini seketika berhenti. Lalu, seorang kenek kopaja datang menghampiriku dan berkata "Neng. Turun aja ya, bannya kempes!", kata seorang kenek angkot.

"Yah bang, emang gak bisa dipompa aja ya sekarang? Saya udah telat nih ke kantor. Nanti kalo saya dipecat dihari pertama kerja gimana? Gak lucu kan?" Kataku sambil memohon.

"Aduh.. gak bisa neng. Daripada ada apa-apa nanti sama eneng dijalan, mending eneng naik angkot aja!" Balas kenek angkot tersebut.

Akhirnya dengan berat hati, akupun turun dari kopaja dan melanjutkan untuk naik angkot. Akupun terus memandangi jam tanganku yang sudah menunjukkan jam 09.45, ini tandanya waktuku hanya tersisa 15 menit untuk sampai ditujuan. Pagiku seketika terasa berat dan menyebalkan, sampai akhirnya...

Trett..Trett..
Dering telfon dari tasku berbunyi. Akupun langsung melihat siapa yang menelfonku. Ternyata dia adalah Ditus. Sahabatku, sekaligus orang yang kusukai sejak SD. Dengan segera, akupun langsung menjawabnya.
"Halo ada apa Dit? Kangen ya sama gue?",jawabku dengan percaya diri.

"Apaan sih Ros, gue cuma mau mastiin loe aja supaya loe ngejalanin hari pertama loe dikantor dengan lancar. Secara gue tau loe itu orangnya dari dulu ceroboh banget!"ketus Ditus kepada Rose.

Sementara itu, Rose terlalu fokus dalam menjawab telepon dari Ditus sampai ia tidak sadar bahwa dirinya sudah terlewat jauh dari kantor.

"Oh iya Ros, loe udah sampe kantor belom sekarang?" balas Ditus yang akhirnya memecahkan kehaluan Rose.

Rosepun melihat ke arah jalanan dan ternyata ia sudah terlewat jauh.

"Mampus, gue kelewatan! Yaudah deh, kalo gitu. Bye..." sambung Rose untuk mengakhiri.

Rosepun segera turun dari angkot, dan berlari sekuat tenaga untuk mencapai kantornya yang sudah terlewat jauh.

Sesampainya dikantor, Rose tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria dan menjatuhkan berkas-berkasnya hingga berserakkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya dikantor, Rose tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria dan menjatuhkan berkas-berkasnya hingga berserakkan.

"Kamu itu punya mata gak si..." pria itu tidak sempat melanjutkan kata-katanya karena terfokus melihat Rose.

"Maaf, pak. Saya bener-bener gak sengaja. Saya bantu beresin ya, pak!" jawab Rose.

Setelah meminta maaf, Rosepun dengan segera merapikan berkas yang dibuatnya berantakkan tersebut.

Sosok laki-laki itu benar-benar sempurna. Ia sangat mirip dengan aktor korea Nam Joo Hyuk di drama korea Cheese In the Trap.

Tinggi, tampan, berambut hitam, hidung mancung, dan putih. Membuat mungkin wanita mana saja jatuh hati padanya, tapi tidak terkecuali dengan Rose.

"Ini pak!" kata Rose sambil memberikan tumpukkan berkas yang dijatuhkannya tadi.

Sementara laki-laki tadi, langsung pergi setelah menerima berkas tanpa mengucapkan terima kasih.

"Aduh.. hari ini apes banget sih gue! Semua yang gue lakuin selalu salah." ketus Rose pada dirinya sendiri sambil menjewer telinganya.

Rosepun segera mungkin masuk kedalam lift untuk menuju lantai 6. Didalam Rose hanya sendirian, sampai akhirnya 2 lantai selanjutnya masuklah seseorang.

Ting..tong..
Seorang laki-laki masuk kedalam. Setelah Rose perhatikan, ternyata laki-laki tadi yang ia tabrak adalah orangnya.

"I..inikan orang yang tadi gue tabrak, tapi kok dia bisa secepet ini nyampe dilantai 3? Ato jangan-jangan dia hantu?" kata Rose dalam hati.

Karena Rose adalah tipe orang yang cukup kepo, akhirnya Rosepun memberanikan diri untuk bertanya kepadanya.

"Misi pak, bapak orang yang tadi saya tabrak kan? Kok bisa sampe dilantai 3 lebih dulu dari saya ya? Bapak bukan hantu kan?" tanya Rose penasaran.

Dengan cepat laki-laki itu menengok dan menjawabnya "Karena saya punya kaki, jadi saya bebas kemana aja saya mau!" jawab laki-laki tadi dengan ketus.

Jawaban tadipun membuat Rose jengkel dan mulai tak menyukainya, iapun berharap pintu lift dapat segera terbuka agar ia tak perlu berlama-lama bersamanya.

Tapi malangnya Tuhan berkata lain, lift itu justru malah mati dan tak bisa berfungsi.

"Loh, loh.. kenapa kok liftnya gak naik-naik?" tanya Rose kebingungan.

Lampu penerangan liftpun seketika mati.
Laki-laki yang berdiri disampingnya, tiba-tiba saja jongkok dan ketakutan.

"Loh, pak. Bapak kenapa? tanya Rose.

"Saya Nyctophobia, saya takut disini!" jawab lelaki tadi sambil ketakutan.

Ternyata laki-laki tadi phobia dengan kegelapan.

Lalu muncullah pertanyaan dibenakku, bagaimana cowok setampan dia takut pada hal yang sepele? Pasti dia mengalami sesuatu yang berat dalam hidupnya.

Tiba-tiba saja laki-laki tadi langsung menarik tanganku, dan memelukku dengan erat.

Didalam pelukkannya, aku merasakan kehangatan. Kehangatan yang membuatku kembali mengingat seseorang...

Super Super LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang