02

1.2K 142 13
                                    

*BLAM*

Gun membanting kuat pintu kamarnya, mengunci pintu dan menjatuhkan tubuhnya dikasur, menangis kencang. gun tidak habis pikir ayahnya tega membentaknya, gun merasa tidak memiliki kesalahan dan sekarang gun sangat membenci lelaki bernama mark itu. gun merasa lelaki itulah yang menjadi alasan ayahnya sampai tega membentaknya.

"hiks..hiks...hiks... pho jahat! aku hanya menyatakan kenyataan!hiks... lelaki itu kan memang miskin! ARGHHHH~" gerutu gun yang diakhiri teriakan frustasi

*tok tok tok

Gun mendudukkan tubuhnya dan menatap tajam kearah pintu kamarnya yang diketuk oleh seseorang.

"Phi~ ini aku!" teriak kris dari luar

Gun mengusap kasar air matanya, dengan bibir yang cemberut lucu dia berjalan untuk membukakan pintu.

"ada ap-"

Gun tidak melanjutkan ucapannya saat melihat kris bersama dengan lelaki menyebalkan itu. gun bersiap untuk menutup pintunya kembali namun ditahan oleh adiknya.

"o-ow~ jangan seperti ini phi manisku" gun cemberut menatap  tajam kearah adiknya

"ada apa?!" tanya gun ketus. mark terkekeh melihatnya

"jadi phi, kau harus bicara berdua dengan bocah ini" ucap kris seraya menunjuk mark dengan dagunya.

"tidak mau!" teriak gun dan menatap sinis kearah mark

"kau harus mau phi, ayo cepat mark masuk!"

Kris mendorong tubuh kakaknya untuk masuk kekamar. marek terlihat mengedikkan bahunya dan dengan santai memasuki kamar gun dan menguncinya.

"hei kamu mau apa hah?! keluar!!!" teriak gun dan menjauhkan tubuhnya dari mark.

"aku hanya akan bicara disini" ucap mark sembari berjalan pelan mendekati gun.

"berhenti disana! jangan mendekatiku, kamu kotor!" teriak gun lagi.

Mark memutar bola matanya malas dan tetap mendekati gun hingga akhirnya gun jatuh terduduk dikasurnya. Mark menunduk wajahnya sejajar dengan wajah gun yang terlihat takut, membuat mark menyeringai jahil.

"kenapa hm? takut?" tanya mark dengan suara beratnya

"ti-tidak! buat apa aku takut, menjauh!" gun mendorong tubuh mark. kali ini mark menurut dan mendudukan tubuhnya di samping gun

"aku ingin berbicara serius. jadi diam dan dengarkan" ucap mark

Gun membuka mulutnya untuk protes namun di urungkannya saat mark menatap tajam kearahnya

"baca ini!" mark memberikan surat peninggalan ibunya itu pada gun.

Gun menerima surat itu dan membaca dengan seksama isi surat tersebut. selanjutnya gun hanya menatap bingung kearah mark.

"apa maksudnya ini? ini kan surat dari sahabat ayah, apa sangkut pautnya dengan mu?" tanya gun

"yang kau sebut sahabat ayahmu itu adalah orang tuaku. jadi akulah yang sedari kecil sudah dijodohkan denganmu" jelas mark sembari menatap kearah gun

"sahabat ayah setau ku bukan dari kalangan orang miskin" ucap gun lagi kali ini dengan wajah polosnya.

mark menghela nafas kasar dan mengacak rambutnya frustasi

"ck! aku hanya tidak mau mengurus perusahaan kita, atau lebih tepatnya orang tua kita. dan aku tidak mau menerimka harta dari ayahmu, itulah aku lebih baik hidup sederhana semenjak orang tuaku meninggal. kau mengerti?" jelas mark lagi dengan nada frustasi yang kentara jelas.

Gun mengagguk ragu dan masih menatap mark dengan wajah polosnya.

"tapi tampilan mu terlihat kotor dan  miskin. aku tidak suka itu. bagaimana jika kamu itu sumber penyakit bagiku?" ucapan gun membuat mark tambah kesal. 

mark mendekatkan wajahnya pada telinga gun, hal itu membuat gun menahan nafasnya sesaat.

"jangan menilai orang dari tampilannya" bisik mark dengan ada yang sangat mengintimidasi.

hal itu membuat gun otomatis mengangguk  dan menatap takut pada wajah mark yang masihh sangat dekat dengan wajahnya.

"baguslah. karena mae ku usdah memberikan tanggung jawab padaku, maka aku akan benar benar menjagamu" ucap mark seraya berdiri dari duduknya dan berniat keluar dari kamar gun.

"tunggu!" gun menahan tangan mark, membuat mark berhenti dari langkahnya.

"kenapa?" tanya mark

"aku mau kamu menyembunyikan hubungan kita" mark mengeryitkan dahinya bingung mendengar permintaan gun

"aku minta padamu untuk menyembunyikan hubungan ini, kamu dengar?" lanjut gun lagi

Mark mengangguk mengiyakan  permintaan gun. melanjutkan langkahnya untuk keluar dari kamar gun. setelah berpamitan pada para penghuni rumah mark pun memilih pulang kerumahnya dan menolak tawaran ayah kim untuk mengantarkannya.

"hah~ entahh apa jadinya hidupku dengan tuan muda manja itu" gumam mark pelan.


#SKIP


Plan terlihat egar saat keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe putih yang terlihat indah melekat ditubuhnya.

*LINE

*LINE

*LINE

Plan mengeryit dahi bingung dan meraih ponselnya yang kini mendapatkan pesan spam dari seseorang ber id 'm34nismind'

"apa-apaan ini?" gumam plan dan mengabaikan pesan  dari orang yang dia tahu adalah mean.

Plan pun memutuskan untuk bermain game online di hpnya, mengabaikan pesan mean yang terus saja masuk.

"ck! sebenarnya dari siapa anak ini mendapatkan nomorku?" gerutu plan dan memasang mode diam untuk hpnya.

plan melanjutkan gamenya dan terlihat serius dalam memainkanya sebelum akhirnya layar hpnya berubah dan menampilkan  bahwa dia mendapatkan panggilan dari mean. Plan menggeretakkan giginya marah.

oh come on! dia sedang main. dengan kesal plan pun mengangkat panggilan itu 

"mau mu apa hah brengsek?!" bukan sapaan yang plan berikan melainkan umpatan

sedangkan orang disebrang sana tertawa terbahak membuat plan semakin kesal

"jika tidak ada hal penting ku tutip!" ucap plan lagi

"ah, ah tidak. aku hanya ingin mengucapkan selamat malam" ucap mean

Plan memejamkan mata erat, menahan emosinya sekuat mungkin

"dari mana kau mendapatkan nomorku brengsek? jangan main main dengan ku"- plan

"ah aku diberikan oleh bu Jiew, baiklah kalau begitu selamat malam cantik" - Mean

"shiaaa! apa yang kau-" mean segera memutuskan sambungan telepon

hal itu membuat plan menatap marah pada hpnya dan membantingnya kekasur.

"oy~ brengsek sekali lelaki itu! ARGHHH~" teriak plan frustasi sembari memukul bantalnya seolah bantal itu adalah wajah mean.

"liat saja, dia akan menyesali perbuatannya" gumam plan dengan nada yang sarat akan kekesalan.


TBC

hai hai omi here ^-^

balik lagi niiiih

maaf soal typo yang bertebaran :(

terima kasih sudah baca yaaa

maaf banget soalnya typo yang bertebaran, ada om om neganggu soalnya :)

bye byeee, khob khun kha~

Unbelievable LoveWhere stories live. Discover now