Sinar matahari membuat Yonna membuka matanya dengan samar. Seseorang membuka jendela kaca besar tidak jauh dari tempatnya telentang di bawah selimut tebal. Yonna mulai menyadari bahwa ia tidak sedang berada di kamarnya maupun kamar Ayuma. Ia menatap sekeliling dan mendapati seorang pria yang tengah berdiri membelakanginya. Berdiri di depan jendela kaca besar yang menyuguhkan pemandangan gedung-gedung tinggi besar di sekitarnya.
Yonna menatap dirinya yang merasakan geli di permukaan kulitnya yang tertutupi selimut. Ia terkejut melihat tubuh polosnya yang hanya tertutup selimut. Kemana pakaiannya? Dan siapa pria itu? Apa yang terjadi semalam? Kenapa dirinya bisa ada di sana?
"Apa kabarmu, sayang? Sudah lama kita tidak bertemu." Ucap pria itu berbalik menatap Yonna yang terkejut melihatnya
"Kau?" Gumam Yonna. "Apa yang kau lakukan? " Tanya Yonna.
"Tidak ada. Aku hanya menemukanmu tergeletak di jalanan dengan pakaian basah. Jika kau mencarinya, pembantu sedang menjamurnya di belakang. " Jawab Pria itu.
"Berikan saja padaku sekarang juga! " Pinta Yonna.
"Tidak. Kau bisa masuk angin. Aku tidak suka. " Jawab Pria itu.
"Apa pedulimu. Kau bukan siapa-siapa." Ujar Yonna.
"Kau milikku. Aku peduli padamu, Yonna Aurelia. Tidak usah merasa malu dengan tubuh polosmu. Tubuhmu sangat indah. Aku sudah melihatnya." Ucap Pria itu.
"Kau jangan gila! Aku bukan milikmu, Arshaka. " Ujar Yonna memberontak.
"Semua sudah jelas. Kau milikku. Aku yang pertama untukmu dan akan menjadi satu-satunya selamanya. " Jawab Arshaka. Pria itu adalah Arshaka laki-laki brengsek yang sudah merenggut keperawanan Yonna dengan kejam.
"Aku bukan milikmu. Dan aku bukan milik siapapun. Aku perempuan bebas." Elak Yonna.
"Ya, kau memang perempuan bebas. Tapi itu sebelum kau kumiliki waktu itu. Kau tentu ingat apa saja yang sudah kulakukan padamu!" Kata Arshaka.
"Diam kau! Aku tidak, eemppp.." Ucapan Yonna terhenti saat Arshaka mencium bibirnya dengan sensual.
"Mulutmu masih sama seperti yang dulu. Manis." Ucap Arshaka tanpa mempedulikan tatapan membunuh milik Yonna padanya. "Jangan melawanku, sayang! Aku tidak akan mungkin menyakitimu meskipun itu sangat diperlukan." Lanjut Arshaka.
"Kau mau membunuhku pun aku tidak peduli. Kau sudah menghancurkan semuanya." Jawab Yonna.
"Aku akan membuatnya lebih baik, Sayang. Percayalah! " Ucap Arshaka.
"Lebih baik?" Yonna menyeringai.
"Setidaknya aku masih bisa menerimamu daripada pacar seharimu itu. Dia sudah membuangmu begitu tahu masa lalumu. Tapi, aku tidak. Aku tetap mencintaimu." Ucap Arshaka pelan.
"Darimana kau bisa tahu?" Tanya Yonna.
"Aku selalu tahu apa saja yang kau lakukan di luar sana, Sayang. Jadi, jangan pernah coba-coba untuk menghianatiku jika kau tidak ingin hal buruk menimpa adik kesayanganmu." Ucap Arshaka dengan ancaman. Yonna semakin marah pada Arshaka mendengar laki-laki itu menyangkut pautkan dirinya dengan adiknya.
"Jangan pernah sentuh adikku. Kalau kau melakukannya sedikit saja, maka kau akan benar-benar kehilanganku untuk selamanya! " Ucap Yonna balas mengancam.
"Aku sungguh takut dengan ancamanmu. Tapi aku tidak akan melakukannya jika kau sepakat berdamai denganku dan memulai hal baru denganku." Ucap Arshaka. Yonna tampak diam. Ia memikirkan tawaran Arshaka. "Atau begini saja. Aku akan beberkan ke media bahwa kakak dari seorang Ayuma Aurelie sebenarnya pernah menjadi wanita simpanan beberapa pengusaha kaya hanya demi uang. " Imbuh Arshaka semakin membuat Yonna merasa takut dengan ancaman Arshaka. Ayuma tidak boleh tahu masa lalunya, nama Ayuma di media tidak boleh tercoreng karena dirinya, karir Ayuma bisa saja turun dan itu akan membuat Ayuma tertekan.
"Baiklah, aku setuju. Aku akan coba untuk berdamai denganmu. " Jawab Yonna. "Ini semua demi adikku." Lanjut Yonna. Lagipula ia tidak akan rugi jika berdamai dengan Arshaka, Dialah pria pertama yang mencicipi tubuhnya, jadi ia tidak perlu khawatir jika suatu saat Arshaka menanyakan siapa laki-laki yang mendahului dirinya.
"Keputusan yang tepat, Sayang. Mulai sekarang kita resmi menjadi calon suami istri." Ujar Arshaka.
"Suami istri? Perjanjiannya bukan begitu. " Protes Yonna.
"Setuju atau semua hal buruk akan terjadi? " Tantang Arshaka.
"Dasar licik! " Umpat Yonna. "Baiklah. Terserah kau saja." Jawab Yonna.
Arshaka merasa senang. Ternyata Yonna sangat mudah menyetujui apa yang ia inginkan selama ini. Sebenarnya Arshaka bukanlah orang arogan yang tidak memiliki hati. Dia hanya seorang pria yang terlalu terobsesi dengan Yonna. Ia mencintai Yonna dengan sangat. Bahkan dia rela melakukan apa saja asal Yonna tidak meninggalkannya.
"Berikan pakaianku! " Pinta Yonna dingin.
"Sebentar lagi, pembantu akan mengantar pakaian barumu. Lebih baik kau mandi dulu, aku akan mengantarmu pulang. Tidak perlu ke kantor untuk hari ini. Kau hanya perlu istirahat di rumah. " Ucap Arshaka. Yonna tersenyum kecut menanggapi ucapan Arshaka. Memangnya dia siapa memerintah dirinya seenak jidatnya?
......
"Ya ampun, kak. Kakak darimana saja? Semalam kakak nggak pulang, aku sampai nggak bisa tidur semalaman nungguin kakak. Dan, " Ujar Ayuma saat membukakan pintu rumahnya melihat Yonna yang baru pulang dengan seorang pria asing. "Dia siapa kak? " Tanya Ayuma.
"Aku Arshaka. Calon suami kakakmu." Jawab Arshaka mendahului Yonna.
"Calon suami? Kenapa kakak nggak pernah cerita? " Tanya Ayuma.
"Sudah! Lebih baik masuk dulu. Nggak enak dilihatin orang." Ucap Yonna.
"Iya, masuk dulu kak! Mari silahkan! " Ucap Ayuma mempersilahkan Arshaka masuk.
"Jadi, bagaimana? Kenapa selama ini kakak nggak pernah bilang kalau sebenarnya kak Yonna punya pacar?" Tanya Ayuma.
"Kami berpisah sejak tujuh tahun yang lalu. Jadi, mungkin Yonna pikir hubungan kami berakhir." Jawab Arshaka. Yonna menatap Arshaka siap membunuh pria itu.
"Tujuh tahun tanpa kepastian itu sangat menyedihkan, kak. Tapi kak Arshaka tetap setia saja sama kak Yonna." Puji Ayuma.
Arshaka tersenyum kecil menanggapi Ayuma yang lebih antusias dibandingkan dengan Yonna yang hanya diam dan membuang muka darinya.
"Sudah! Sebaiknya kau pulang. Aku mau beristirahat. Kau sendiri kan yang mengatakannya tadi?" Sinis Yonna.
"Baiklah, aku pulang dulu. Baik-baik di rumah. Berhentilah cemberut. Tersenyum akan membuatmu lebih cantik." Ucap Arshaka sebelum mengecup bibir Yonna singkat dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Yonna pergi ke kamarnya setelah memastikan Arshaka sudah benar-benar pergi dari rumah mereka. Sedangkan Ayuma masih dalam mode penasarannya pun mengikuti Yonna sampai ke kamarnya.
"Kakak berhutang cerita padaku. Bagaimana caranya mendapatkan pacar tampan dan romantis seperti itu, kak? " Tanya Ayuma untuk ke sekian kalinya.
"Kalau saja kau tahu betapa brengseknya dia, kau akan mencabut kata-katamu." Ucap Yonna.
"Dia brengsek? Tapi semalam kau tidak pulang dan tahu-tahu pulang bersamanya dengan pakaian yang baru. Jangan bilang kau menginap semalam dengannya!" Tuduh Ayuma menyelidik.
"Ya, aku memang menginap di rumahnya karena suatu hal yang tidak bisa kuceritakan padamu. Karena ini sungguh rumit dan membuatku pusing. Tapi kau jangan berfikir macam-macam! Apa yang kau pikirkan tentang semalam itu tidak terjadi." Ujar Yonna sebelum menutup pintu kamarnya, meninggalkan Ayuma di luar kamarnya.
Ia sungguh kesal dengan takdirnya yang harus dipertemukan dengan pria brengsek yang paling ia hindari sejak tujuh tahun yang lalu.Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny
RomanceSUDAH TERBIT. "Pertama, kau menyebutku pelacur. Kedua, kau mengambil keperawananku dengan sangat kurangajar. Sekarang apa yang kau inginkan? " Yonna sudah sangat muak dengan Arshaka. "Aku ingin kamu. " Ucap laki-laki itu. "Aku? Apa yang kau ing...