2.3 a confession

2.5K 262 74
                                    

"Loh, udah pada kenal?" Tanya Mama.

"Dia—" Jira mengurungkan niatnya untuk memberitahu Mama bahwa Jaehyun itu mantan pacarnya. Ia belum pernah cerita pada Mama.

"Dia waketos di sekolah aku Ma" Jawab Jira.

Mama mengangguk-angguk. "Jadi Mama gak khawatir lagi deh, udah ada yang jagain kamu di sekolah"

"Kok kamu gak manggil 'Kak' ke Jaehyun sih Ra?"

"Lupa" Jawab Jira ngasal.

Jira jadi malas untuk makan, tetapi ia harus tetap memakan makanannya karena tidak enak pada Om Yuno.

Ia mengeluarkan hp-nya untuk menghubungi Mark.

—————

marklii🙆🏻

jemput gueee:( |

| Bukannya lagi dinner?

jemput gue dulu |
📍shared location|

| On my way

—————

Dalam hati Jira berterima kasih pada Mark karena selalu mau direpotkan.

Beberapa puluh menit selanjutnya, makanan Jira sudah habis, begitupun yang lain. Namun Om Yuno dan Mama masih mengajak mereka mengobrol.

Ting!

WHATSAPP | now
marklii🙆🏻
Gue udah di basement, iya bawa mobil.

Setelah melihat notifikasi dari Mark itu, Jira langsung memakai kembali sling bag-nya. Jaehyun yang melihatnya langsung bertanya. "Kenapa?" Jira menggeleng.

"Om, Mama, Kak Jaehyun, maaf aku harus pergi duluan" Ucap Jira.

"Loh mau ke mana Ra?" Tanya Mama.

"Aku lupa ada janji ngerjain tugas, besok ada presentasi"

"Oh gitu, kalo gitu dianter Jaehyun aja ya" Ucap Om Yuno.

"Eh gak usah, ngerepotin, temen aku udah jemput di bawah"

Setelah salam ke Mama, Jira salam ke Om Yuno. "Maaf ya Om, lain kali ketemu lagi" Ucapnya.

Jira menatap Jaehyun. Ia menghela nafasnya sebelum salam ke cowok itu.

Harusnya gue salim kaya gini ke Jaehyun tuh pas dia jadi suami gue, bukannya pas dia jadi kakak gue.

"Aku duluan ya semuanya"

"Hati-hati Ra"

Saat sampai di basement, Jira dengan cepat menemukan mobil Mark.

"Mau cerita di sini atau mau ke mana?" Tanya Mark.

"Ke makam Papa yuk?" Ajak Jira.

"Gak berani ya Allah Ra, malem-malem gini"

Jira tertawa. "Bercanda, ayo kita sbux aja"

you, you, youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang