[49°]

33.1K 5K 9.3K
                                    

kangen?

btw aku ditantangin mulu nih

btw aku ditantangin mulu nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jadi salahin mereka ya wkwk

enjoi

°

kebenaran menyakitkan

°

"kak ziyan, kenapa sih pacarnya shifan kayak nggak suka gitu waktu ngeliat kakak?" tanya minju.

minho tersenyum tipis sambil benerin jaketnya. kemudian cowok itu narik kopernya lagi, dan lanjut berjalan.

mereka baru aja sampe di venice, dan sekarang lagi di perjalanan menuju hotel.

"cuma perasaanmu aja kali, sha. lagian aku nggak kenal sama pacarnya, ehm, shifan." rasanya aneh ngucapin kata-kata itu dari bibirnya sendiri.

"terus kenapa kakak canggung tiap ketemu shifan?" tanya minju lagi.

minho tersenyum.

"kamu tuh, mikir apa sih? sini tas kamu aku bawain. kayaknya kamu capek 20 jam di pesawat."

minho ngerebut tas yang bertengger dibahu minju, terus dia gantungin di bahunya.

minju merengek, "ih, kak ziyan nggak malu bawa tas cewek?"

"nggak masalah, sha. yang penting kamu nggak capek." ujarnya.

disaat minju masih salah tingkah karena kata-katanya minho, cowok itu malah ngeraih tangan minju, terus menautkan jarinya ke jemari kecil milik minju.

perkataan maupun perlakuan minho memang selalu manis.

bahkan terlalu manis, sampai-sampai nggak ada yang bisa bedain mana yang tulus, mana yang pura-pura.

°•°

"g-gimana?"

chan dan woojin langsung noleh ke sumber suara.

"a-arkie?" tanya woojin.

chan cuma diem karena terlalu syok dengan pernyataan woojin.

"maksudnya apa?" tanya changbin sekali lagi.

woojin menghela napas. dia nggak pingin salah satu anaknya tau masalah itu dengan cara kayak gini.

"arkie, gini,"

"achan nggak boleh tau." sahut changbin cepat.

chan dan woojin langsung mengernyitkan dahi mereka. sedangkan changbin nutup pintu kamar, terus berjalan mendekati orangtuanya.

"maksud kamu apa?" tanya woojin.

"pokoknya achan jangan tau, jangan sampe tau. seenggaknya jangan sekarang."

Papa MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang