[50°]

35.7K 5.1K 9.1K
                                    

santai aja, konfliknya ngga berat-berat kok. kan mau tamat.

enjoi

°

santai selow

°

sesampainya di apartemen minho, minju langsung ke area dapur buat ngambil minum.

minho ngelepas jaketnya, terus dia taruh gitu aja diatas sofanya.

minju keluar dari dapur terus ikut ngelepas jaketnya.

"kenapa pingin tidur sini?" tanya minho lembut.

"pingin aja."

minju berjalan ke jendela apartemen minho yang lebar, memperlihatkan betapa sibuknya kota jakarta pada malam hari.

minho yang daritadi duduk bersandar di sofanya merhatiin gestur tubuh minju yang nandain kalo cewek itu lagi gelisah.

"kamu kenapa?" tanya minho sambil berjalan ngehampirin minju.

minju menghela napas.

"kak, aku tadi gak sengaja dengerin ayah sama kakak ngomong."

minho mulai panik. sial, shasha gak boleh tau.

"itu bukan apa-apa, kok."

"kak, aku bukan orang bodoh. aku tau jelas apa yang kalian berdua omongin."

minho mengacak rambutnya gusar. seketika perutnya serasa diguncang. semua hal ini ngebuat dia nggak nyaman.

"kamu denger sejauh apa?"

"y-ya, kita nikah karena perjodohan? karena keluargaku sama keluarga kakak udah kerja sama dari dulu?"

minho menghela napas. seenggaknya cewek itu nggak tau tentang seungmin.

"ya, nggak masalah kan? aku bisa jatuh cinta sama kamu. pasti. seiring berjalannya waktu."

minju menggeleng. "kakak sebelum sama aku punya pacar pasti? aku ngerebut kakak dong? aku nggak mau."

minho menggenggam tangan minju.

"nggak, sha—"

"kak mending kita ud—"

"nggak, aku nggak punya pacar. kalaupun punya itu dulu. kamu nggak ngerebut aku dari siapa-siapa. jadi tolong jangan batalin perjodohan kita." pinta minho dengan putus asa.

minju menatap minho iba.

minju suka sama minho. tapi kalau cowok itu harus nyakitin perasaan seseorang demi bersama dia—apalagi berlandaskan perjodohan konyol—, minju nggak suka.

"kak, jangan egois sama perasaan kakak sendiri. kalo kakak nggak setuju sama perjodohan ini, ayo kita omongin baik-baik sama ayah." tegas minju.

minho menggeleng, kemudian merengkuh minju ke dalam pelukannya.

gue harus egois, sha.

Papa MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang