Expectation-Jungkook

19 5 0
                                    

Aku tengah bersiap untuk mengunjungi rumah Jungkook. Rok hitam yang menggantung sampai ke bawah lutut dan sweater rajut berwarna lilac yang kusisipkan ke dalam rok membuatku sedikit tak nyaman. Bagaimana tidak, selama ini yang kupakai adalah celana jeans dan kemeja. Berpenampilan feminin seperti ini sama sekali bukan Choi Ah Ra. Sementara itu, di tengah kegugupan, kepala ini tak bisa berhenti membayangkan respon baik keluarga Jungkook, mengingat hubungan kami yang sudah cukup lama dan tidak ada tanggapan negatif dari keluarganya.

Tak berapa lama, anggota termuda dari grup terkenal BTS itu sudah bersandar dengan kaki bersilang dan berkacak pinggang di sisi Mercedes Benz GT 63 hitamnya dengan setelan kaus lengan panjang hitam, celana cargo hitam, dan boots Air Max Goadome dari Nike, ditambah dengan kacamata hitam yang terselip di kerahnya, menambah kesan bak model. Seketika aku menciut. Penampilanku tak bisa disandingkan dengan Jungkook. Semesta akan menolaknya.

"Kau cantik sekali," puji Jungkook dengan tatapan memuja yang tak lepas dariku sejak aku keluar rumah bahkan sampai ia membukakan pintu mobil untukku. Benar-benar membuat wajahku merah padam.

Di sepanjang perjalanan, kami tak banyak cerita. Hanya Jungkook yang sesekali memujiku. Kekosongan itu memberi kesempatan pada otakku untuk merangkai reka adegan yang akan terjadi di rumah Jungkook nanti. Duduk bersama keluarganya, di mulai dengan saling memperkenalkan diri, berlanjut ke obrolan manis tentang masa kecil Jungkook, dan mengakhiri kunjungan dengan kata yang dilontarkan ibunya, "Sering-seringlah mengunjungi kami." Indah sekali.

Baru saja mendaratkan bokong di sofa yang empuk itu, ibu Jungkook membuka suara, "Ah, beruntung sekali kau datang di saat yang tepat, Ah Ra," sambutnya sambil tersenyum lebar.

Tepat? Tepat apa? Jantungku mempercepat ritmenya, sangat tidak siap, tetapi penasaran dengan pernyataan ibu Jungkook selanjutnya.

"Tunggu sebentar." Wanita itu melenggang menuju kamar yang berada tepat di belakang sofa lalu kembali sembari membawa kotak persegi hitam berukuran kurang lebih 50×50×10 cm yang tampak mahal.

Suhu tubuhku menjadi panas dingin dan rasa kebas merambat ke seluruh tubuh ketika ibu Jungkook menyodorkan kotak itu. Bukannya meraih, aku hanya bisa terpelongo seperti robot yang dinonaktifkan sampai Jungkook menyikut lenganku. Dengan ragu kedua tanganku mengulur pada kotak itu sambil menerka-nerka isi di dalamnya dengan berbagai kemungkinan. Apakah itu gaun? Bingkai foto? Baju bermerek? Atau Hadiah buatan tangan ibu Jungkook sendiri, seperti yang diberikan Renee Dwyer pada putrinya, Bella, sebelum hari pernikahan sang putri?

"Bukalah," pinta ibu Jungkook.

Aku melirik Jungkook yang menilik kotak, tampak penasaran dan tidak sabar untuk mengetahui isi kotak itu. Bisa kurasakan pergerakannya yang menegakkan punggung ketika kubuka secara perlahan penutup kotak. Aku meletakkan penutup kotak dengan hati-hati di atas meja, takut merusaknya. Sedetik kemudian aku terpaku setelah mengetahui apa yang ada di dalam kotak itu. Mataku terbelalak pada ibu Jungkook lalu beralih pada Jungkook yang menatap tak percaya sang ibu yang hanya membalas dengan senyum puas.

Dengan tangan bergetar aku menarik perlahan gaun berwarna putih gading itu. Tampak sederhana namun elegan dengan bahan kain yang jatuh dan menjuntai sampai mata kaki. Dihiasi cape dari bahan kain renda yang menutupi dada. Gaun mahal ini, untuk apa ibu Jungkook menunjukkannya padaku? Apakah...

"Tunggu apa lagi? Ayo coba gaunnya," usul ibu Jungkook dengan nada semangat.

Selama beberapa detik aku hanya bergeming. Ragu. Sampai akhirnya aku bangkit karena merasa terdesak oleh tatapan Jungkook dan ibunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Romantic of BangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang