Saya jofisa. Bukan nama sebenarnya dan juga bukan nama saya ya. Perlu diketahui kalau kali ini tetap bukan membahas tentang saya melainkan masih soal puss puss kita hehe...
Furriends sekalian, nggak banyak lho manusia yang mau berempati kepada binatang meskipun peliharaan. Sebagai seorang groomer saya terkadang agak miris mendapati atau mendengar kisah-kisah sedih hari Minggu. Hmmm... Anggap saja selalu Minggu ya. *abaikan
Jadi seringkali owner puss jodoh-jodohin kucingnya di tempat temannya yang juga punya kucing agar jadi pasangan istilah lain "besanan". Atau yang bawa kucingnya ke pet shop untuk jasa pacak. Tidak salah juga sih mengingat kucing adalah binatang yang siklus birahi minta kawinnya kadang bisa bikin manusia kasihan. Kucing-kucing kadang sampai nungging-nungging nggak jelas, meraung, mengeong kencang, panggil-panggil lawan jenis dengan bahasanya atau mungkin guling-guling. Mereka memang seperti itu kalau sedang masa birahi.
Owner kadang memaksa membawa mereka ke tempat pacak hewan dengan harapan kucingnya mau kawin lalu punya anak bagus-bagus. Di sini kita bicara ras Persia. Karena di negara kita lebih banyak yang memelihara jenis ini. Lebih tepat lagi Persia Medium. Tetapi, tak banyak dari owner yang mengetahui bagaimana karakter puss-nya. Memang di rumah jinak banget tapi kalau sudah di luar teritorial kadang ada saja yang ganas melihat kucing asing yang belum pernah mereka temui. Nah, di sinilah terkadang saya sedih lihat kucing-kucing ini.
Terlepas dari kucing itu adalah seekor binatang tapi memaksa kucing kawin dengan kucing yang tidak disukai kucing kita rasanya agak jahad. Mengingat soal kesejahteraan hidup mereka yang pasti terusik. Bukankah seharusnya diberikan kebebasan pada mereka memilih pasangan jauh lebih baik? Ah, tapi kembali lagi pada masing-masing manusianya juga. Mereka akan berkata kalau itu kucing mereka dan terserah mau si owner bagaimana.
Berhari-hari di tempat asing dan satu kandang dengan kucing asing pula coba saja dipikirkan rasa stress kucing selama itu. Ketakutan dan tidak nyaman. Kasihan lho. Kadang ada yang harus dipegangin supaya mau kawin kucingnya. Tapi itu pemaksaan. Dan memang ada beberapa kasus karena kucingnya agak penakut jadi dengan cara dipegangin akhirnya bisa kawin deh kucingnya. Hanya saja tetap lihatnya jadi kasihan.
Lebih mirisnya lagi jika si owner otak bisnis. Mereka memelihara sengaja untuk ternak. Please Furriends, sedih lho kalau sampai kucing-kucing yang imut dan lucu dijadikan lahan bisnis. Okelah kalau bicara breeder atau cattery. Itu lain cerita karena sudah secara resmi dan terjamin kucingnya. Lha tapi bagaimana dengan yang tidak punya "resmi-resmian" itu. Mereka seenaknya kawin-kawinin kucingnya dan kalau sampai anak kucingnya banyak nanti bisa dijual sekian ratus ribu per ekor. Sering didapati menjualnya macam harga kacang rebus pula. Kebayang nggak kalau jual belinya saja nyaris kurang bernilai lalu bagaimana dalam pemeliharaan selanjutnya. Kalau saya pribadi nggak tega berlaku demikian.
Jadi untuk teman-teman yang mungkin memelihara kucing tolong dipelajari karakter kucingnya ya jangan memaksakan kehendak untuk mengawinkan kepada sembarang kucing. Mereka juga makhluk hidup yang perlu dipikirkan kebebasan berkawin. Jika memang si kucing mudah beradaptasi dengan kucing asing dan mau dikawin nantinya ya Alhamdulillah. Tapi jika karakternya sedikit agresif atau galak lebih baik biarkan mereka memilih pasangan sendiri, jangan dipaksakan.
---000---
YOU ARE READING
GROOMERS DIARY
Short StoryJangan salah ya, bahkan kucing saja perlu ke salon dan didandani. Kalau kata orang sih terkadang kami-kami ini seringkali dibilang lebay karena itu hanya kucing. Nah, kata-kata seperti ini yang seringkali saya dengar dari luaran sana dan rasanya sih...