-Bass-
Setelah lama aku menunggu akhirnya kebenaran perlahan terungkap juga, akan tetapi kebenaran tersebut berujung maut, dalang dari sebuah cerita tersebut begitu menghentakan pikiran ku yang kosong, aku masih tak percaya, bagaimana itu bisa terjadi, seakan semua fakta yang aku kumpulkan semuanya tak berarti lagi, seseorang yang telah aku beri separuh jiwa ini adalah dalang di balik kejadian pahit itu,
Aku tak percaya
"Godt, kau... Bagaimana mungkin?" Ucap bass tak bisa berkata-kata sembari berdiri dan berlari menjauhi mereka
"Bass, bass tunggu, biar aku jelaskan dulu semua!" Balas godt, sembari mencoba mengejar bass
"Bass... " Ucap kimm nadanya terdengar kecewa sembari menahan godt
"Biar, biarlah, biar dia mencerna dulu ucap kimm
"Tapi... Aku takut dia ..."ucap godt sembari menahan keinginan nya
"Tenang, walaupun rasa benciku padamu masih begitu besar, mungkin susah untuk ku memaafkan mu, tapi jika menyangkut dia aku harus mengalah dulu" ucap kimm dengan tegar sembari menahan godt, godt pun hanya diam sembari menunggu bass kembali
-//-
Seluruh pikiran ku masih simpang siur, rasa tak percaya, kecewa dan di khianati menyatu jadi satu, sesak, sesak hati ini aku hanya berlari terus tak tentu arah hingga aku berhenti di taman depan
Aku berhenti sembari mencoba mencerna satu persatu
"Ini tak mungkin, mana bisa godt Melakukan itu padaku, lalu mengapa dia menolong ku dari awal, mengapa dia ingin menjadi mate ku juga, mengapa dia ingin membantu ku menemukan Pkimm juga, ini tak masuk akal"
Ucapku sarkas kedua mataku menatap langit malam yang sunyi hanya suara ngengat terdengar nyaring di telinga
Aku mencoba mencari pijakat untuk berdiri kokoh namun sesuatu terdengar mendekat*Krsk krsk krsk*
"Siapa?!" Tanya ku terkejut sembari menoleh ke sumber suara, seseorang berhodie hitam keluar dengan anggunnya menuju hadapanku dengan hawa yang dingin yang luar biasa
"Siapa kau?" Tanya ku kembali
"Sudah kah kau lupa?"balasnya santai sambil membuka hodie yang menutupi mukanya
"Tee!" Ucapku terkejut sembari mundur
"Bass... Kau santapan yang empuk!" Ucap Tee, senyum licik kahs nya pun muncuat kembali lidahnya menjilati sebuah belati kecil
"Apa maksudmu?, Mengapa kau bisa di sini?" Tanya ku heran, karena taman ini milik keluarga ku, tak sembarang orang bisa masuk
"Ini!" Tunjuknya ke segala arah, "ini mudah sekali bagiku, apa kau lupa ini" tee menunjukkan red Cristal nya, Mungkin dengan bantuan demonya dia bisa masuk kemanapun yang dia mau
"Apa yang kau mau?" Ucap ku mencoba membentak
"Aku?" Ucapnya terhenti sembari tersenyum kejam "aku ingin mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku" kedua bola matanya menukik ke arah blue Cristal milik ku
"Ini!" Ucapku sembari menutup lalu memasukan Cristal tersebut ke dalam baju "pergilah sebelum aku panggil mate ku" aku mencoba mengancam nya, aku tahu aku tak bisa mengusir tee, karena ketika dia menginginkan sesuatu pasti dia selalu mendapatkan nya
"Pergi!' ancam ku kembali
"Jiahahah... Bass... Kau lugu sekali" ucapnya lembut, namun aku tak sadar seketika dia berada di tepat di hadapanku dengan mata yang dingin
YOU ARE READING
Diablo (Bass God) (18+)
Spiritual(Cover by @Thornesia) Mate! apa Yang Kalian pikir tentang Ini tch, aku hanya sendiri sebelum aku menyerahkan diri ke iblis yang merenggut separuh jiwaku