Keesokan harinya, tanteku mengetuk pintu kamarku dan segera menyuruhku keluar "kay, bangun sayang. Sudah siang kamu bisa terlambat sayang."
Mendengar suara tanteku, aku segera turun dari ranjang dan menuju ke kamar mandi untuk menyelesaikan ritual mandi. Setelah selesai aku melihat mataku yang sedikit sembab di karenakan kebanyakan menangis kemarin. Tanpa basa basi lagi, aku memoleskan sedikit bedak agar mataku yang bengkak tidak keliatan.Setelah semuanya selesai, aku turun dan segera berpamitan kepada tante dan omku "tante .. Om kayla berangkat sekolah dulu ya ?" ucapku
"Kamu gak mau sarapan dulu bareng kita kayla ?" tanya om ku cepat saat aku hendak melangkah menjauhi meja makan
"Nggak om, kayla nanti sarapan di sekolah aja bareng temen temen kayla." ujarku lagi
"Kalau gitu kamu hati hati ya di sekolah. Jangan lupa makan. Jika nanti kamu masih mau nenangin diri kamu nginep aja lagi di rumah tante." ucap tante ku dan ku angguki saja.Setelah itu, aku berjalan kaki dari rumah tante menuju sekolah, karena saat ini mobilku telah di sita oleh mama.
Tapi saat di perjalanan, ada mobil mewah yang tiba tiba berhenti di sampingku. Aku menghentikan langkahku dan menoleh kepada sang pemilik mobil yang telah membuka kaca mobilnya. Aku benar benar di buat terkejut ternyata pemilik sang mobil itu tak lain adalah pak Maliji guru sekolahku sendiri "kayla, kamu mau bareng saya ? Soalnya jarak sekolah dari sini masih jauh. Dan 20 menit lagi sekolah akan di mulai." ucap pak Maliji kepadaku.
Aku masih diam karena terkejut, tiba tiba "hay kayla .. Saya ngomong sama kamu. Kamu mau bareng saya atau tidak ?" ucap pak Maliji lagi sambil melambaikan tangan kepadaku.
"Eh .. Iya pak saya mau." ucapku
"Kalau gitu kamu masuk ke mobil saya," ucap dia sedikit agak memerintahBodohnya aku, aku langsung masuk aja tanpa mau menolak dulu.
Di dalam mobil aku selalu meruntuki diriku, karena dengan mudanya aku menerima ajakan dia. Aku hanya diam membisu tanpa memulai pembicaraan. Tapi karena keadaan cukup hening, pak Maliji angkat bicara "kay, saya liat matamu agak sedikit sembab. Kamu kemarin nangis gara gara saya marahi ?"
"Tidak pak, saya menangis karena orang tua saya menyita mobil saya." ucapku dengan menunduk
"Kay, orang tuamu menyita mobilmu pasti ada alasannya. Mungkin karena dia ingin kamu bisa mandiri tanpa harus menggunakan kekayaan mereka semua. Kay .. Bapak harap kamu bisa mengambil hikmah atas cobaan yg telah di berikan padamu." ucap pak Maliji lagi dan aku hanya menganggukkan kepala saja.
Setalah percakapan singkat itu, semua kembali diam. Tidak ada yang berniat memulai pembicaraan lagi.
Tak terasa sudah sampai sekolah. Dan bodohnya lagi kenapa bisa aku turun tepat di halaman sekolah. Kenapa aku tidak mau turun di jalan deket sekolah saja. Dan sekarang, aku harus menahan rasa yang begitu campur aduk ini. Tapi sebelum pergi meninggalkan pak Maliji, aku mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya karena telah memberikan aku tumpangan.
Setelah mengucapkan terima kasih, aku pergi dari hadapan pak Maliji. Di koridor sekolah banyak sekali tatapan para siswa-siswi yang bermacam macam. Ada yg sinis, ada yg iri dsb. Tapi aku tidak memperdulikan itu semua dan langsung mempercepat langkahku menuju kelas.
Saat tiba di kelas ....
![](https://img.wattpad.com/cover/154561884-288-k205103.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE LOVE
Teen FictionMenunggu itu perih, kau tak akan tau apa yang akan terjadi dengan apa yang kau tunggu. Dan, cinta itu misteri. Hari ini kau bisa bahagia dengan kata cinta. Namun, mungkin esok kau akan menangis dengan itu.