Setibanya dirumah tanteku, aku langsung berlari ke arah kamar tamu, katakan aku tidak sopan ? Ya karena saat ini aku hanya ingin menangis dan menangis. Aku ingin menenangkan diriku.
Setelah sampai di dalam kamar, aku mengunci kamar dengan rapat lalu menangis sejadi jadinya. Aku sudah tidak tahan akan semua ini, aku sekarang butuh kasih sayang, aku butuh perhatian orang tuaku bukan uangnya.
Tapi di saat aku menangis sejadi jadinya, tiba tiba ada yang mengetok pintu kamarku. Aku hiraukan semuanya, aku hanya ingin sendiri.
Tapi tak lama kemudian, suara nan lembut terdengar di telingaku "Kayla, buka pintunya nak ? Tante mau ngomong sebentar saja dengan kamu."
Ya, dia adalah tanteku, tante yang selama ini perhatian padaku, tante yang selama ini selalu memberikan aku kasih sayang.Mendengar suara nan lembut itu terus memanggi manggil namaku, aku segera beranjak dari tempat tidur lalu membuka pintu yang ku kunci rapat rapat tadi.
Pintu itu terbuka, dengan spontan aku memeluk tanteku. Aku menangis di pundaknya, mungkin dengan cara ini aku bisa menenangkan pikiranku.
Tante melepaskan pelukanku secara perlahan dan membawaku ke dalam kamar lagi. Dia mengelus ngelus puncak kepalaku. Jujur aku merasa nyaman dengan semua ini. Aku terbayang seandainya mama yang ada di posisi ini. Tak terasa airmataku berlinang semakin deras, tante mencoba untuk menyekanya lalu bertanya "Nak sebenarnya ada apa ? Kenapa tiba tiba kamu ke rumah tante dan menangis seperti ini ? Apa ada masalah di rumahmu ?" tanya dia sangat lembut.
Aku hanya menganggukan kepala, aku masih belum bisa untuk bercerita kepada tante, aku masih mencoba menenangkan diriku sendiri.
"Nak ceritalah, mungkin dengan sedikit cerita, beban kamu akan sedikit merasa ringan." ucap tanteku lagi
"Aku masih belum bisa cerita tan, aku janji jika aku agak merasa tenang, aku akan cerita ke tante semuanya. Tapi tolong biarkan aku menginap disini untuk beberapa hari aja, aku nggak sanggup buat tinggal dirumah tan." ucapku agak terisak
"Tante ngerti keadaanmu nak, tapi bukan berarti tante tidak memperbolehkanmu untuk menginap disini, tante saranin supaya kamu pulang, tante yakin sebenci bencinya orang tuamu ke kamu dia akan khawatir dengan keadaan anaknya." ucap tanteku menasehati
"Aku tau tan, tapi aku mohon izinkan aku menenangkan diriku disini. Izinkan aku untuk memikirkan semuanya tan. Setelah semuanya selesai, aku janji aku bakal pulang dan cerita sama tante tentang semuanya." ucapku lagi
Tante menghembuskan nafas berat, lalu menganggukan kepala pertanda bahwa dia telah mengizinkanku untuk menginap di rumahnya "Sekarang istirahatlah, tenangkan pikiranmu dan setelah semuanya tenang kamu boleh cerita ke tante." ujar dia lalu meninggalkanku di kamar sendiri.
Setelah kepergian tanteku, aku menutup kembali pintu dan menguncinya. Aku sangat bersyukur karena masih bisa merasakan kasih sayang walaupun itu tidak dari orang tuaku melainkan dari tanteku sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE LOVE
Teen FictionMenunggu itu perih, kau tak akan tau apa yang akan terjadi dengan apa yang kau tunggu. Dan, cinta itu misteri. Hari ini kau bisa bahagia dengan kata cinta. Namun, mungkin esok kau akan menangis dengan itu.