(7) If I

1.4K 212 13
                                    

"cukup sekian, kami mengharapkan kerja sama kalian dalam acara ini. Terima kasih," Kang Daniel sang ketua osis kelas 12-2 menutup penyuluhan mengenai acara classmeeting yang akan diadakan dua bulan lagi. Disampingnya, Ong Seungwoo selaku wakil ketua osis berdiri tegap dengan senyum yang mampu melelehkan hati.

Mingyu yang duduk di sudut kelas sampai heran sendiri, kenapa sih sekolah barunya ini berisi siswa-siswa dengan tingkat ketampanan diatas rata-rata. Ia semakin merasa kecil ketika Daniel dan Seungwoo menghampiri Jungkook. Bungsu Jeon itu benar-benar harus mendapatkan gelar Social Butterfly melihat siapapun bisa akrab dengannya.

Daniel menyalami Mingyu yang reflek berdiri dan membungkuk sopan, "kaku sekali, sih. Santai saja, teman Jungkook itu temanku juga. Kau murid baru, bukan?"

"Nde. Mingyu, Kim Mingyu,"

Daniel mengangguk kemudian beralih ke meja Seokmin dan Junhoe sementara Mingyu kembali duduk di kursi. Kini seperti biasa ia memperhatikan Jungkook yang menjadi pusat diantara seluruh teman-temannya. Mereka asik berbincang hingga teriakan histeris para siswi kelas 11-1 memecah fokus pembicaraan.

Terang saja di depan pintu tampak tiga seniornya dari kelas 12-1, si kalem Wonwoo, si berisik Soonyoung, dan si alien Taehyung masuk dengan santai ke dalam kelas. Setelah perdebatan panas kemarin siang, kini dua Jeon Bersaudara telah akur kembali. Jungkook langsung saja menarik sang kakak sampai terhuyung untuk duduk di sebelahnya.

Efek berbaikan, Jungkook seolah tak mau lepas dengan Wonwoo. Bocah gemas itu menempel sekali bahkan mengabaikan Taehyung yang merupakan sahabat sehidup semati. Wonwoo juga tidak mengelak, masih tetap sama diam tanpa ekspresi namun sesekali tertawa menimpali duel humor receh antara Soonyoung Seokmin dan Seongwoo Taehyung.

Hampir seisi kelas pun ikut tertawa, namun tidak bagi Mingyu yang tersenyum penuh paksaan. Belakangan ini ia seolah mempunyai kakak kandung paling manis di dunia bernama Wonwoo, tetapi pada kenyataan sebenarnya ia bukan siapa-siapa.

Melihat sekeliling, seketika saja Mingyu merasa sangat kecil. Ia hanya murid baru, jika bukan karena Wonwoo mungkin ia masih duduk di pojokan termenung. Ia tidak punya alasan untuk merasa kesal saat hyung yang bukan siapa-siapanya itu terasa sangat jauh.

Perasaan apa ini? Mingyu tidak paham.

Rasanya ia iri sekali, hatinya merutuki. Jika saja ia lebih dulu kenal dengan Wonwoo. Jika saja ia bisa melucu seperti Soonyoung. Jika saja ia adik Wonwoo. Adik, ya? Hem.

Mungkin itu, Mingyu membenarkan kata hatinya. Mungkin perasaan aneh ini muncul karena ia ingin memiliki kakak laki-laki. Tapi kalau bisa dengan kriteria sama persis seperti Wonwoo. Atau kakak laki-laki itu harus Wonwoo? Bukan orang lain?

Hm.

Ah indah sekali sih hidup Jungkook. Punya kakak semanis dan sebaik Wonwoo. Apakah sebelum hidupnya Jungkook pernah bersedekah satu negara hingga punya kakak semanis rubah.

Mingyu tidak kuat, ia baru akan bangkit dari kursi sampai seorang siswi mengatakan ada seseorang yang mencarinya di depan pintu kelas. 

Mingyu hendak menghampiri tetapi seseorang yang mencari Mingyu sudah masuk ke dalam kelas dengan sedikit tergesa dan risih dengan semua tatapan anak di kelas yang mendadak hening tanpa suara. 

Dia Bae Joohyun, senior kelas 12-1. Berada di kelas yang sama dengan Wonwoo, Taehyung dan Soonyoung, namun tidak ada dari mereka, bahkan siswa bergender lelaki yang berani dekat dengannya.

Seniornya ini cantik sekali, tidak ada cela sedikitpun. Bahkan hanya dengan berjalan membenarkan letak rambut panjang hitam legam miliknya, ia langsung mendapatkan casting sebagai brand ambassador merk shampoo terkenal. Cantik, pintar, ramah terhadap wanita. Iya, wanita. Karena sikap seniornya sangat berbanding terbalik ketika berhadapan dengan lelaki. 

Ia bahkan tak segan-segan menolak pernyataan cinta Kim Junmyeon, seorang pengusaha muda dengan kekayaan berlimpah dimana-mana.

Itulah mengapa seisi kelas siang itu mendadak hening ketika sang dewi sekolah menyapa Mingyu yang belum pulih sepenuhnya dari rasa cemburu. Mingyu yang tinggi membuat senior cantiknya menengadahkan kepala, sungguh sebuah pemandangan yang sangat apik.

"kau Kim Mingyu?"

"iya,"

"boleh aku minta nomor telepon mu?"

.

.

Suasana canggung itu ditutup dengan suara siulan jahil dari seisi kelas, suara bedebum Taehyung yang jatuh dari kursi kemudian melengang pergi tanpa mengucapkan sepatah kata, dan senyum Wonwoo yang perlahan memudar karena hatinya merasakan perasaan aneh tidak suka.

.

.

.


Teen, Age [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang