(15) Lean on Me

1.2K 194 18
                                    


.

.

Sebelum melangkah lebih jauh, mau mengingatkan bahwa kisah kasih penuh keju ini belum menyebutkan anak sulung keluarga Jeon, yaitu Jeon Seulgi, atau lebih tepatnya saudara kembar Wonwoo yang lahir lima menit lebih dulu.

Berbeda dari kembarannya yang kalem, diam, rentan, sakit-sakitan –eh

Jeon Seulgi ini sifatnya hampir seperti Jungkook versi lelaki. Suka bergaul dengan banyak orang, bahkan menggeluti banyak hobi yang tidak ada unsur gadis sama sekali hingga Appa Jeon memasukkan Seulgi ke sekolah asrama khusus putri.

Tujuannya sederhana, ingin membentuk kepribadian Seulgi agar lebih seperti seorang putri.

Heran deh, padahal sebagai saudara kembar pada umumnya, ia dan Wonwoo sama sekali tidak bisa dipisahkan barang sehari.

Contohnya seperti sekarang, setelah mendapat kabar dari Jungkook bahwa adik kesayangannya itu demam tinggi dan orang rumah tidak ada yang bisa menjaga, Seulgi segera mengepak isi tas ransel seadanya dan kabur lewat jendela kamar.

Masalah hukuman bisa dipikir belakangan, tapi Wonwoo tidak bisa ditinggal.

Duh. Manisnya.

Habis mau bagaimana lagi, keluarga Jeon benar-benar paham kalau Wonwoo ini mudah sakit dan tidak bisa tidak diperhatikan.

Seulgi sampai di rumah pada pukul 10 malam, sedikit sangsi melihat lampu kamar Wonwoo di lantai dua yang masih menyala.

Gawat.

Jangan-jangan ada yang ingin menculik Wonwoo.

Tidak bisa dibiarkan.

Seulgi menyembunyikan tasnya dibalik semak-semak, melipat lengan sweater orange yang ia kenakan sampai siku kemudian memanjat teralis jendela keluarga Jeon menuju lantai dua, kamar Wonwoo.

Disini siapa yang lebih terlihat seperti penculik?

Gadis itu menyiapkan aba-aba kemudian membuka jendela kamar Wonwoo tiba-tiba, langsung melemparkan tubuh dan berguling kemudian segera berdiri memasang kuda-kuda karate yang ia pelajari sebelum masuk asrama.

"kau kabur lagi, noona?"

Seulgi menatap sekitar, tidak ada yang berubah. Hanya ada mangkok dan gelas kotor diatas nakas, dan Wonwoo yang duduk menonton TV dengan rambut berantakan dan plester kompres demam diatas dahinya.

Gadis itu segera duduk di sisi kasur, menangkup wajah yang memang sama persis seperti miliknya kemudian memeriksa dengan detail setiap inci dari wajah Wonwoo.

"kau tidak apa-apa? Kata Jungkook kau sakit? Kok belum tidur? Mana manusia bedebah itu, tega sekali meninggalkan kakak paling manisnya sendirian di rumah. Sini, biar aku sentil empedunya,"

"satu-satu bertanyanya noonaa~," Wonwoo sedikit merengek.

Iya merengek.

Sebagai teman hidup sejak masih di dalam perut, hanya Seulgi yang bisa melihat sisi manja nan menggemaskan milik Wonwoo. Jangankan Mingyu, Jungkook yang adik kandung saja tidak tahu.

"aduh, iya iya maaf onuu. Noona takut kamu kenapa-kenapa, masih pusing?" Seulgi menempelkan punggung tangan di leher Wonwoo yang masih hangat.

"tidak begitu, sudah mendingan,"

"kok belum tidur? Nanti tambah sakit loh nuu,"

"sudah tidur, kebangun karena temanku harus pulang dicari ibunya,"

"pulang? Biasanya juga menginap disini. Soonyoung, kan?"

Wonwoo menggeleng gemas, "bukan. Mingyu, Kim Mingyu. Dia juga membawakanku bubur dan susu cokelat," sambil menunjuk kearah nakas disebelah kasur.

Teen, Age [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang