2🎀 Gundah

10 1 0
                                    

Keyna melerai pelukan mereka. Dia menarik tangan ibunya untuk duduk di tepi ranjang, lalu dia ikut duduk di samping ibunya.

"Bentar ya, bu." Key merogoh sakunya, mengeluarkan handphone dari dalam sana.

Dia menyalakan handphone-nya, membuka sebuah aplikasi pesan, dan mencari nama bu Sulis. Keyna membuka roomchat dari Bu Sulis. Tangannya terulur untuk mengetik beberapa kata.

Keyna:
Udah bu. Memangnya ada apa?

Keyna menekan tombol send. Tak butuh waktu lama untuk menunggu balasan dari bu Sulis, karena ia sedang online sekarang.

Bu sulis:
Keyna.. maaf banget ini sangat mendadak. Tp kamu harus berngkat ke Australia hari jum'at besok.

Keyna mematung.

"Sekarang juga hari Senin," Keyna membatin. Dia kembali mengetik sesuatu di layar handphone-nya.

Keyna:
Jadi, saya cuma punya waktu 3 hari dirumh ya bu??

Bu Sulis:
Iya, Key. Ibu minta maaf ya, kalo ini mendadak banget buat Keyna

Keyna:
Eh, gak apa bu. Keyna gak keberatan krna ini juga pnting buat Key, bu

Bu sulis:
Ya sudah. Sekarang kamu bilang lg sm ibu kamu ya, klo brngkatnya hr jmat Jangan sedih lho!

Keyna:
Keyna gak sedih bu:) makasih sebelumnya bu..

Keyna mematikan layar handphone-nya, menaruhnya di samping tubuhnya. Ada yang aneh di dadanya. Perasaan yang sebelumnya pernah dia temui kala dia harus berpisah dengan teman SMP-nya.

Perasaan itu muncul lagi sekarang. Karena tidak tahu harus berbuat apa, alhasil Key terdiam dan menunduk. Perasaan yang ada di dalam dadanya sesak. Seperti sakit dan resah.

Karena ibu Keyna menyadari raut wajah anaknya yang tiba-tiba berubah, dia bertanya, "Kenapa, ka? kok sedih gitu?"

Menggeleng lemah, Keyna menunduk. Bukannya dia tak mau menjawab pertanyaan ibunya. Hanya saja, dia sendiri juga bingung tentang apa yang sedang terjadi pada hatinya.

"Kakak kalo ada apa-apa bilang sama ibu. Jangan kaya gini...," ucapnya seraya memegang pundak Keyna dan mengelusnya pelan.

Key mendongak, menatap mata ibunya lekat. "Keyna gak tau, bu. Di sini rasanya aneh." balas Keyna sambil meletakkan tangannya di dada, dimana perasaan itu masih bergejolak.

Sedikit tidak mengerti dengan penyebab yang membuat anaknya seperti ini, ibu Key berinisiatif untuk membuka ponsel anak pertamanya itu.

Diambil ponsel Keyna, dibuka dan kemudian ibu Key menemukan sebuah riwayat chat dengan ibu Sulis. Bu Sulis sudah tidak asing bagi seorang ibu Keyna, karena beliaulah guru yang teramat sangat baik kepada anaknya, Keyna.

Sekarang, ibu Key mengerti apa yang membuat anaknya menjadi sedih seperti ini. Diletakkan kembali handphone Keyna seperti semula.

"Kaka berangkat Jum'at?" ibu Keyna bertanya memastikan walaupun ia sudah tahu kebenarannya.

Keyna hanya mengangguk untuk menanggapi.

"Kenapa sedih?" ibu Keyna menjedanya, "kata Bu Sulis kan gak boleh sedih? trus tadi kaka juga jawab kan, kalo kaka gak bakalan sedih juga?"

UNEXPECTED SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang