8 🎀 Mampir

9 0 0
                                    

HAPPY READING

~Enjoy the stories~

—♥️—

Mereka berdua.

Ya, itu adalah foto Keyna dan Nicho yang dipotret pada saat mereka masih remaja.

Bibirnya tersungging, Keyna tersenyum rupanya. Kepalanya memutar kenangan memori masa lalunya dengan Nicho.

Tak lama, air mata Keyna yang bening lagi-lagi menetes ke pipinya. Menangis lagi. Mungkin beberapa minggu ini Keyna berubah menjadi gadis yang sangat cengeng.

Berbeda sekali dengan hari-hari yang lalu. Keyna selalu riang, sering tersenyum, dan tak jarang dia tertawa keras sekali hanya karena ada sebuah kejadian lucu.

"Key,"

Deg! Keyna terdiam, ada seseorang yang memanggilnya dari arah belakang. Gadis itu sudah mematung di tempat.

Apa itu suara Nicho? apa telinganya tidak salah dengar?

Barusan itu suaranya Nicho, kan?!

Keyna hanya membatin, dia tidak menolehkan mukanya pada pemilik suara tersebut dan masih tetap berada pada posisinya sambil memegang pigura foto masa kecilnya.

Suara derap kaki terdengar. Keyna tahu, orang itu sedang berjalan mendekati dirinya, atau mungkin sekarang sudah berada di belakangnya persis.

"Kenapa?" tanya cowok itu lagi.

Masih diam, Keyna tidak mau menjawab. Dan karena tidak kunjung menjawab, cowok pemilik suara itu menunduk dan ikut berjongkok di sebelah Keyna.

Tangannya memegang bahu Keyna, "Kenapa sama foto kita? kamu lagi kangen masa-masa dulu?" Kepalanya menoleh pada wajah Keyna.

Seketika cowok itu terkesiap melihat wajah cantik Keyna mengeluarkan air mata. Matanya sembab dan memerah.

"Kamu kenapa?!" panik Nicho. Dia berusaha mencari sesuatu untuk mengelap air mata Keyna.

Namun tangan Keyna mencegahnya. Gadis cengeng itu mencekal lengan Nicho. Dia ingin agar Nicho disisinya saja, tidak pergi kemanapun. Setidaknya untuk sekarang saja.

Matanya menatap mata Nicho dengan lemah, mulutnya masih enggan berbicara. Sebagian hati Nicho seperti pedih saat melihat gadisnya menitihkan air mata.

Nicho menangkup pipi Keyna dan mengusap air matanya. Mulutnya berbicara, "Key, kok kamu nangis?"

Lagi-lagi diam. Dia hanya memandang wajah Nicho dengan lekat.

"Hey! jangan diem aja, dong!" jari jemari Nicho menyelipkan helaian rambut Keyna ke belakang telinga gadis itu, selanjutnya, ia mengelap bekas air mata Keyna menggunakan jempolnya.

"Kamu bisa bilang sama aku semua masalah kamu, jangan kamu pendem sendiri, Key! … atau jangan-jangan ini salah aku?" ujar Nicho.

Keyna menggeleng, dia berhambur memeluk Nicho dengan sangat erat. Saking eratnya, Nicho sampai hampir terjatuh ke lantai dengan posisi terlentang. Tapi Nicho menahan beban Keyna sehingga mereka tidak terjatuh ke lantai.

Isakan kembali terdengar dari dalam pelukan Nicho. Nicho tau, itu suara tangisan dari Keyna. Dia berusaha menenangkan gadisnya agar tidak terus-terusan menangis seperti ini.

Sebenarnya, ada satu hal yang membuat Nicho heran terhadap Keyna. Itu adalah sikapnya. Sikap Keyna sangat berubah padanya, terutama sejak pagi tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNEXPECTED SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang