His Ideal Girl

15 1 0
                                    

Temanku pernah cerita, sebelumnya dia pernah nyepik cewek di pabrik dan bermaksud menembaknya. Tapi sayangnya, teman dekat dia lebih dulu memasuki hati si cewek. Jadi dia mundur teratur.
Dan setauku, sepenglihatanku sendiri, dia sering menggoda salah seorang QC (Quality Control) disana. Tak heran lah, gadis itu cantik, senyumnya sangat manis, perawakan badannya pun cukup tinggi dan langsing. Tak jauh beda dengan cewek yang ia sepik.

Dari semua hal itu, kutarik kesimpulan bahwa gadis idamannya adalah gadis yang punya kecantikan sempurna.

Dan itu sama sekali bukan aku! Karena berkali-kali mengaca pun aku tetap tak bisa mengakui bahwa aku ini cantik. Wajahku pas-pasan. Dan aku sering memasang muka cemberut. Aku yakin aku ini sangat tidak menarik untuknya. Jangankan untuknya, untuk yang lain pun aku tidak menarik sama sekali. Terbukti, tak ada satu pun lelaki yang pernah mengungkapkan ketertarikan padaku. Hahaha, aku ini memang jomblo ngenes. Dari dulu tidak pernah ada lelaki yang berusaha mendekatiku.
Berbeda dengan kakakku yang malah sudah 2x dipersunting oleh lelaki, walau dua-duanya ditolak secara halus karena belum siapnya kakak menghadapi kehidupan rumah tangga.

Dan adik lelakiku, sudah berpacaran. Mereka berdua memang jauh berbeda dariku. Mereka -kakak dan adikku- punya paras lebih rupawan daripada aku. Perangai mereka pun kurasa lebih menyenangkan daripada aku. Pokoknya, diantara semua saudaraku, aku ini yang paling minus. Pendek, gendut, pemarah, jelek. Sangat minus!🙃

Dan aku semakin sadar, aku sama sekali bukan ideal girlnya dia. Siapa aku ini, berani berharap dia tertarik padaku?

Aku juga ingat, pernah suatu ketika, ada aku, seorang teman perempuan dan dia, kita sedang berfoto-foto sebelum mesin dinyalakan. Dan di tengah-tengan saling berpose, dia memuji perempuan itu. Dia bilang perempuan itu manis sekali senyumnya. Secara terang-terangan dan entah mengapa aku mendengarnya.

Dan perempuan itu memanglah cantik. Sangat cantik! Bahkan pertama kali aku bekerja disini, aku terkagum pada kecantikannya dan gayanya dia dalam segala hal, terutama bergaul. Dia perempuan yang sangat mudah bergaul, dan dia cerdas. Perempuan sempurna. Dan aku tidak!

Disini jelas sekali, aku tidak akan pernah bisa menarik perhatiannya karena aku memang tidak menarik bagi siapapun -kurasa-, dan ideal girl dia adalah perempuan yang jelas-jelas berwajah ayu. Aku tidak punya harapan. Dan aku semakin ingin berhenti menyukainya.

Belum lagi, cerita dari teman-teman tentang kisah cintanya. Dia pernah dua kali menyukai perempuan, sayangnya dua perempuan itu tak pernah jadi miliknya.
Yang pertama, orang yang disukainya sudah meninggal dunia karena penyakit. Yang kedua, yang kurasa adalah perempuan yang paling spesial buat dia. Karena dari kisah yang ku dengar, doi menyukainya sudah 5 tahun lebih. Dan dia pernah menceritakan tentang perempuan itu kepada sang ibu. Sayangnya sang ibu tak memperbolehkannya menjalin hubungan apapun dulu, sehingga dia pun hanya mampu memendamnya. Hingga setelah dia bekerja di pabrik, ternyata si perempuan bekerja disana juga, namun di unit yang berbeda. Tentu saja aku tau perempuannya, memang sangat cantik. Pernah saat ikut acara pabrik yaitu ziarah wali, si perempuan ikut dan dia duduk tepat di bangku depanku. Back to topic, doi berusaha mengejarnya lagi. Sayangnya lagi, dia sudah keduluan oleh temannya sendiri. Si perempuan telah di lamar temannya. Dan sekarang ia telah menikah.
Tapi ada kisah lain lagi, hanya saja ini lebih singkat. Anak baru di pabrik, dan dia super sangat cantik, hahaha.
Doi menyukainya, tentu saja. Si anak baru itu kan sangat cantik, bodynya pun typenya doi banget. Berisi.
Sayang saja, si anak baru ini sudah punya pacar.

Dari semua kisah itu, aku jadi kasihan padanya. Mengapa sih salah satu dari mereka tak jadi miliknya saja?
Tapi atas kisah itu semua, temanku jadi memvonis, bahwa mungkin saja itu pertanda bahwa dia jodohku karena dia selalu gagal mendekati perempuan impiannya.
Well, ada sih harapan seperti itu, tapi harapan ya cuma harapan. Cukup di aminkan saja. Hehee.
Tapi harapan itu tak menurunkan insecureku. Aku tetap beranggapan dia takkan pernah menyukaiku, because i'm not his ideal girl. I'm not his type.

Tetap saja aku ingin melupakannya. Aku ingin move on. Tapi itu susah sekali!😣

HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang