Tidak tahu juga, sejak kapan aku dan dia makin dekat.
Ada kemungkinan Allah dekatkan kita untuk saling mengenal dan berakhir dengan berjodoh, atau mengingatkan aku bahwa dia bukan lagi orang yang masuk tipeku atas kualitas agamanya.Bukankah aku menyukainya karena dia rajin beribadah, dan aku pun tahu sendiri, dia cukup mengerti agama. Dan dia pun sosok lelaki yang baik dan humble. That's why i'm in love with him💓
Tapi saat aku mulai akrab dengannya, belakangan ku ketahui, ternyata dia pernah mabuk-mabukan. Dan ku ketahui juga, dia sering absen bekerja, karena lebih mementingkan hiburan kesukaannya daripada bekerja. Dan dia pun mulai sering mengakhirkan waktu sholatnya.
Dari semua itu, ada masa dimana aku kecewa sekali padanya. Aku jatuh cinta padanya karena agamanya. Tapi semua itu rusak begitu saja, karena pergaulannya yang salah.
Di sisi lain aku juga kasihan padanya. Dia sungguh lelaki yang baik dan mengerti agama. Dia juga sangat penyayang pada perempuan. Tapi mengapa hanya karena pergaulan barunya, dia malah tersesat sedemikian rupa?Tapi setelah kecewa, masih saja ada alasan aku mempertahankan perasaan ini. Apalagi jika bukan kedekatan kita?
Kedekatan? Hahahaaa..
Tak sedekat itu sebenarnya, hanya sudah mulai akrab.
Aku merasa cukup spesial karena komunikasinya denganku membaik, tak seperti dulu lagi. Aku juga sering menggodanya. Pun dia juga suka menggodaku. Kita saling mengejek, tapi dengan nada candaan.Dan satu hal yang aku sangat suka saat dia menggodaku. Yaitu dia suka mengacak-acak kepalaku.
Menurutku itu so sweett banget! Wkwk..
Hal lain yang bikin aku masih bertahan pada rasa ini adalah, bacaan sholatnya yang lantang saat mengimami. Apalagi saat dia baca doa. Adem banget hati ini bang!💓Tapi kalau aku ingat dia ternyata juga mabuk-mabukan, aku jadi galau lagi.
Ingin rasanya aku mengingatkan dia, bahwa itu hal yang sangat sangat sangat buruk. Tapi belum ada momen yang pas untuk menasehatinya. Semoga saja, sesegera mungkin, Allah berikan peluang untukku, untuk menasehatinya dengan baik, dan semoga Allah ketuk pintu hatinya untuk segera bertobat padaNya dan tidak mengulangi kesalahannya. Aamiin..
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati
Teen FictionKisah ini tak serahasia cinta Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah dan Ali bin Abi Thalib. Tapi sekuat tenaga aku sembunyikan dari orang-orang di sekitarku, terutama darinya. Terlalu banyak ketakutan dan keraguan untuk mengungkapkannya. Sampai kadang a...