Part 18

10.9K 1.2K 213
                                    


"Jennie aku merindukanmu" ucap Taehyung tepat saat ia melihat wanita yang ia cintai, tubuhnya kini bersimpuh di depan wanitanya tanpa ia pedulikan lagi harga dirinya bahkan Taehyung juga menangis. Persetan dengan harga diri, ia benar-benar ingin Jennie kembali.

Jennie sendiri masih terdiam saat Taehyung mengucapkan kata rindunya, namun Taehyung mendengar suara tangis membuatnya menatap wajah wanita itu dan benar, wanitanya sedang menangis.

"Oh Jennie jangan menangis"

Taehyung kemudian bangkit dan memeluk wanitanya, karena perut Jennie yang sudah besar Taehyung sedikit kesulitan memeluk wanita itu.

"Aku benar-benar merindukanmu" ucap Taehyung dengan lembut. Kini Jennie melepas pelukan Taehyung dan menghapus air matanya. Wanita itu kemudian menggenggam tangan Taehyung dan membawanya masuk kedalam apartemen tanpa mengatakan apapun.

"Kau mau minum apa?" Akhirnya Jennie bersuara membuat Taehyung sedikit lega.

"Apapun" ucap Taehyung sambil tersenyum. Taehyung senang walaupun Jennie seperti tidak menjawabnya namun melihat wanita itu kembali membuat sedikit harapan untuknya.

"Ada apa kemari?" Tanya Jennie sesudah ia memberikan teh kepada Taehyung. Jujur saja Jennie memang merindukan lelaki itu namun kedatangan Taehyung terlalu mendadak, dan Jennie baru saja menyiapkan hatinya untuk melupakan lelaki yang ada dihadapannya kini.

"Aku-"

"Bukankah kau memintaku melupakanmu?" Potong Jennie

"Jennie biarkan aku menjelaskan dulu padamu"

"Untuk apa?"

"Meminta maaf, aku hanya ingin minta maaf padamu dan aku akan pergi setelah ini"

"Sampai kapan kau terus seperti ini?" Kini tangis Jennie kembali pecah, kenapa semudah itu untuk Kim Taehyung? Datang kembali padanya dan pergi begitu saja setelah mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Maksudmu?"

"Just like yesterday you told me to forget everything about you and i'm just trying to let you go. But why? Why did you come again like this?"

"Dia anakkukan?" Pertanyaan itu sukses membuka Jennie lebih terkejut, Jennie tidak tau harus bagaimana karena ia tidak mempersiapkan pertemuan ini. Pikirannya melayang kemana-mana, ia takut Taehyung akan merebut anaknya kelak.

"Bu-kan" ucap Jennie bergetar.

"Kau tidak pandai berbohong Jennie" dan kini Jennie benar-benar terdiam. Taehyung bangun dari posisinya dan mendekat kepada Jennie, kini lelaki itu berada didepannya duduk dengan posisi berjongkok di depan Jennie, lelaki itu menatap Jennie membuat hawa disekitar Jennie terasa panas.

"Kau semakin cantik" ucap Kim Taehyung sambil tersenyum, kemudian lelaki itu mendekatkan kepalanya dan menyandar di bahu Jennie.

"Jennie dengarkan, aku tidak berniat merebut anakmu tidak maksudku anak kita. Aku tidak ingin ia tumbuh kurang maksudku aku tidak ingin ia kekurangan kasih sayang ibu ataupun ayahnya. Beberapa bulan ini terasa sangat berat untukku, aku tau dosaku tak terhitung termasuk dosaku padamu, aku memang jahat dan bodoh, aku tidak saja menyakitimu namun banyak orang karena keegoisanku. Beberapa bulan tanpamu ini aku merasa seperti diambang kematian, awalnya aku tak mengerti apa yang kurasa namun akhirnya aku sadar aku jatuh cinta padamu, aku minta maaf, aku benar-benar minta maaf Jennie. I love you and i know it's too late to apologize, it's too late to tell you this. Aku terlalu bodoh dan menutup mata serta telingaku"

"Tae"

"Kau boleh mencaciku, kau boleh memukulku atau membalas semua yang sudah kulakukan padamu dengan cara yang sama, tapi tolong tetap bersamaku, aku tidak bisa kehilanganmu" Jennie tidak bisa menjawab, semua ini masih terlalu cepat baginya, ia memang butuh Taehyung tapi ia butuh waktu.

Slave (Taehyung + Jennie) (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang