Part 8

13.6K 1.4K 97
                                    

Maaf baru bisa update karena wattpad kemarin-kemarin error dan juga aku lagi sibuk banget.

Jangan lupa votenya ya, aku bakal up setelah target voteku tercapai.

Semuanya menjadi kelabu bagi Jennie, tak ada alasan baginya untuk tersenyum lagi bahkan tayangan komedi di televisipun tak mampu menghibur hatinya. Sejak hari itu, Taehyung mengurungnya dikamar dan Jennie baru bisa keluar kamar jika Taehyung mengijinkannya namun sejauh ini hal itu belum terjadi.

Malam itu, Taehyung menyetubuhinya dengan sangat kasar bahkan terdapat beberapa lebam ditubuh mungil Jennie, Jennie sendiri hanya bisa memohon sambil menangis saat itu namun Taehyung semakin kasar saat Jennie memohon ampun kepada lelaki itu. Jennie terpikir untuk mengakhiri hidupnya lagi karena tidak ada bedanya ia hidup lebih lama lagi ataupun hanya sampai hari ini, namun tiap kali Jennie mengingat pelukan hangat Taehyung rasanya semua pikiran buruknya tentang Taehyung langsung hilang. Jennie memang buta, rasa cintanya pada Taehyung membutakan segalanya, rasa sakit yang ia rasakan sekarang bahkan tidak mampu menghapuskan rasa cintanya untuk Taehyung.

Seorang pelayan memasuki kamar Jennie membawa sarapan untuknya, sejak kejadian itu Jennie kehilangan selera makannya dan hal itu menjadikan makanan yang di bawa pelayan-pelayan Taehyung tidak ia sentuh, hanya sesekali ia memakannya dan itu juga hanya beberapa suap. Taehyung yang mengetahui hal tersebutpun memasuki kamar Jennie dengan membanting pintu kamarnya, Jennie sendiri dibuat terkejut karena ia sedang memandangi langit dari jendela kamarnya.

"Apa susahnya memakan makanan ini?!" Bentak Taehyung, Jennie sendiri tidak berani menatap Taehyung karena takut.

"Apa kau ingin aku kirim kau ke rumah bordir tempat kau dijual? Atau kau mau ku berikan ke rekan kerjaku yang gila sex?!"

"Ti-ti-dak" jawab Jennie dengan suara bergetar, tubuhnyapun ikut bergetar. Taehyung mendekati gadis itu dan mencengkram rahangnya, kini mata itu menatap mata Jennie yang sudah berlinang air mata.

"Kau kira aku akan tersentuh dengan sikapmu yang seperti ini? Tidak akan!" Taehyung melepas cengkramannya dan menarik piring berisi makanan sehingga makanannya terjatuh kelantai serta piringnya pecah, Jennie hanya menatap pecahan piring tersebut.

"Makan itu!" Tetapi Jennie masih diam saja.

"Ku bilang makan makananmu jalang sialan!" Jenniepun segera berlutut dan mengambil potongan roti yang berserakan di lantai dan memakannya, hatinya benar-benar sakit, Taehyung yang puas melihat Jennie makanpun pergi keluar kamar Jennie dan mengkunci pintunya lagi. Jennie tidak bisa menahan tangisnya selepas kepergian Taehyung, ini terlalu menyakitkan untuknya, Jennie ingin menyerah saja rasanya, dilihatnya pecahan piring dilantai dan diambilnya namun sebelum ia menggoreskan pecahan itu ke tangannya ia mendengar keributan yang berasal dari halaman depan rumah Taehyung, walaupun rumah Taehyung luas tapi Jennie masih bisa mendengar keributan tersebut karena kamar Jennie yang terletak dekat halaman.

"Hyung lepaskan dia! Itu bukan salahnya!"

"Lalu? Ini salahmu?"

"Aku yang mengajaknya pergi, dia tidak salah apapun!"

"Kau pikir aku peduli?"

"Hyung, lepaskan dia! Atau aku harus membelinya darimu agar kau mau melepasnya?"

"Jungkook, bukankah sudah kubilang jangan menyentuh milikku?" Tanya Taehyung dengan nada dingin.

"Aku mencintainya!" Pengakutan dari Jungkook tidak hanya mengejutkan bagi Taehyung namun bagi Jennie juga yang mendengarnya dari kamar,

"Jungkook sebaiknya kau pulang, tak ada gunanya kau mengatakan ini padaku"

"Hyung aku-"

"Pergi dari sini sebelum aku tak bisa mengontrol emosiku" walaupun Taehyung dan Jungkook tumbuh bersama, bahkan Taehyung menganggap Jungkook sebagai adiknya sendiri namun tetap saja ia tidak suka jika miliknya disentuh orang lain. Jungkook tidak bisa melawan karena ia takut Jennie yang akan terkena dampaknya, lelaki itu hanya terdiam menatap Taehyung yang berjalan menjauh.

Slave (Taehyung + Jennie) (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang