Aku sudah berada dalam mobil darren menuju bandara Soekarno-Hatta. Jam tanganku menunjukan pukul 18.15. Pak Allard pun sudah mengabari ku kalau 15 menit lagi ia akan berangkat ke bandara.
Setelah dari salon aku pun merasa lebih baik mungkin efek dari pijatan-pijatan lembut saat aku creambath tadi. Thanks to Darren.
"Lo berapa lama disana?" Darren bertanya saat kami berhenti di gerai Mcd untuk drive thru.
"Kemungkinan seminggu tapi bisa lebih juga."
"Udah kabarin Mama Papa?" Tanya nya.
"Udah pas di salon tadi. Mama kayaknya sih feeling gue lagi kacau."
"See? Kita semua emang gak bisa nyembunyiin apapun dari Mama, feeling nya kuat banget, gila." aku tertawa membenarkan teringat saat Aldrich adik bungsu ku berkelahi dan Darren membantu Al menggantikan orang tua ku datang ke sekolahnya agar Al tidak dimarahi tapi tetap ketahuan juga.
"Gue mcflurry oreo, mocca float, mcnugget sama kentang dong Ren." Darren mendelik melihat ku tapi tetap menyebutkan pesananku juga.
"Lo kuli banget sih Dee! Kita baru keluar resto makan steak dan lo mau makan lagi??" Aku memutar bola mata ku sebal.
"Itu kan cuma cemilaaaan Darren. Udah deh gak usah bawel namanya lagi patah hati." Darren hanya mendengus mendengar jawabanku.
Kami pun kembali melanjutkan perjalanan setelah berhenti sebentar di minimarket membeli susu untukku.
Setelah 20 menit perjalanan akhirnya kami pun sampai dan menunggu Pak Allard yang masih di perjalanan.
"Lo kalau mau balik, balik aja." Imbuhku pada Darren yang masih asik bermain game di handphonenya.
"Gue nungguin bos lo dateng." Aku hanya mengangguk kembali menscroll timeline instagram.
Tidak lama dari itu Pak Allard menghampiri kami yang sebelumnya sudah ku beritahu dimana posisi ku menunggu kehadirannya.
"Hey Dee, sorry macet. Nunggu lama?" Aku menoleh dan langsung menggeleng.
"Nggak kok Pak. Kami juga baru sampai 15 menit yang lalu." lalu aku mulai memperkenalkan Farren.
"Maaf yaa.." Pak Allard beralih pada Darren.
"Darren, kakaknya Clara." imbuhnya lalu menjabat tangan Pak Allard.
"Ah yaa, saya Allard atasan nya Dee. Maaf Darren sudah membuat anda menunggu." Darren tersenyum mengangguk.
"Santai aja, langsung mau masuk?" Darren bertanya.
"Iyanih. Udah jam 7 juga." Jawabku, Pak Allard melirik jam dan mengangguk.
"Oke gue balik yaa Dee, jangan macem-macem jangan nekat." peringat Darren macem aku yang frustasi banget sampe di ancam gitu.
"Ih lo kira gue mau ngapain pake nekat-nekat segala." jawabku sebal.
"Ya namanya juga lagi brokent, udah deh sini gue peluk dulu." aku misuh misuh mendekat ke arahnya. Darren langsung menarikku kepelukannya, ini memang kebiasaan kami jika akan berpisah.
"Hati-hati. Jangan maen cewek! Jangan bawa cewek juga ke apart gue!" Darren mengurai pelukannya lalu menjitak kepala ku.
"Lo kira gue gak sanggup bayar hotel apa?!" Aku langsung melotot mempringati nya kalau disini bukan cuma kami berdua, seolah tersadar Darren beralih menghadap Pak Allard dan tertawa.
"Biasa candaan aja. Dee ngomongnya suka ngasal." Ucapnya sambil tertawa, Pak Allard mengangguk ikut tertawa mendengarnya.
"Yauda gue balik ya Bro, titip adik gue." Gendeng dia mana sok deket banget lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PICK UP LOVE
ChickLitKarena yang selalu bersama belum tentu jodoh yang sudah Tuhan siapkan, itulah mengapa menjalin hubungan yang sudah bertahun-tahun lamanya juga dapat menimbulkan rasa kecewa tak tertahankan. Pada akhirnya bukan dengan siapa kamu menghabiskan waktu p...