Perihal Evelyn, si sarang merpati.Tidak banyak hal yang bisa aku tulis tentangnya. Kami hanya menghabiskan waktu tiga hari dalam satu minggu secara tiba-tiba, lalu pergi menaklukkan puncak yang berada ribuan kaki di atas permukaan laut bersama.
Dengannya, segala hal yang tidak pernah kurasakan kini menjadi nyata. Takut, resah, iba, gelisah, bahagia, cemas.. hingga debaran keras dadaku menjadi puncak dari segalanya.
Evelyn gadis yang berani, namun egois dan berpikiran begitu dangkal diawal pertemuan kami. Tapi dari sana aku menemukan, bahwa gadis itu adalah tempat yang tepat bagiku melabuhkan seluruh keterdiaman juga keacuhan yang menjajah hidupku selama ini.
Aku lahir dengan pradigma jika dunia yang begitu luas akan sangat indah jika terus dijelajahi. Aku tumbuh dengan menyusun begitu banyak mimpi dan merangkainya perlahan. Namun siapa sangka jika pada akhirnya mimpi terbesarku akan berlabuh padanya.
Kami masih terlalu remaja saat jatuh cinta.
Aku yang egois dan tak ingin menyerah, Evelyn yang begitu naif dan tak ingin sayapku patah.
Kami adalah dua kombinasi sempurna dari cara kerja takdir dan cinta.
Bagi Evelyn, aku adalah merpati yang bebas.
Tapi kemanapun sayap membawaku terbang, pada akhirnya aku akan kembali pada sarang yang tepat saat senja mulai datang.
Dan Evelyn, adalah rumah sederhana dipelupuk asa.
Tempatku pulang dan menetapkan tujuan akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Lakuna | Mark Lee
RomansaBerbaliklah, sayang. Ada mimpi lain yang belum kamu gapai.