Ellera sedang duduk di meja makan bersama Bunda, Ayah, dan Bisma. Mereka sedang mengobrol ringan saat Abi duduk di samping Ellera dan bergabung untuk sarapan pagi.
"Tumben pagi pagi gini udah rapi, mau kemana?" tanya Ayah penasaran.
"Gak tau nih Yah. Si Lera pagi pagi udah bikin gaduh aja" gerutu Abi.
Sedangkan Ellera hanya tersenyum lebar, hingga kedua matanya menyipit sempurna.
"Emang mau kemana Le?" tanya Bunda.
"Mau jalan jalan ke Gor Bumi Ayu Bun" jawab Ellera masih dengan senyum lebarnya.
"Lohh ngapain kesana?" tanya Ayah.
Bisma terkikik geli sambil menjawab pertanyaan Ayahnya
"Mau liat gebetan sparring futsal dong"
***
Abi melangkah enggan saat tangannya ditarik Ellera untuk mengikutinya duduk di salah satu tribun penonton, menghadap pada lapangan yang tengah berlangsung pertandingan futsal di depannya.
Ellera terlalu memfokuskan pandangannya saat setelah mendudukan dirinya di tribun paling depan. Abi tentu saja jengkel karena merasa di acuhkan oleh Ellera.
"Kita ngapain sih kemari? Pulang aja yuk Le, nonton MTMA" Abi merengek.
"Gue lagi serius nonton nih Bi. Lo nggan asik banget sih jadi temen?" tolak Ellera.
"Le mereka itu mainnya jelek, bagusan gue banget lah"
"Mau bagusan mereka atau jelekan lo pun, gue nggak mau tau. Yang penting cuci mata Bi"
"Astaga Ellera. Disebelah lo ada orang paling tampan se-Tunas Bangsa dan lo malah cuci mata sama anak anak tusuk gigi?"
Ellera menggeplak muka Abi dengan lumayan keras.
"Lo kalo nggomong nggak disaring ya. Kurus kurus gitu ada gebetan gue" kata Ellera sambil menunjuk salah satu pemain futsal di depannya.
Abi mengernyit mencari seseorang yang tau di tunjuk Ellera.
"Mana?"
"Tuh nomor 51"
"Ohh yang sipit itu?"
"Hooh"
Abi merasa ngenal cowok yang di anggap Ellera sebagai gebetannya itu.
"Ngomong ngomong bukan anak Tunas Bangsa kan Le, terus anak mana?" tanya Abi penasaran.
Ellera menggeleng "Anak STM Bakti Satria"
Abi melotot kaget mendengar penuturan Ellera
***
Ellera menghampiri Arda saat pertandingan futsal tadi berakhir sambil membawa sebotol air mineral di tangan kirinya.
Arda menyambut kedatangan Ellera dengan senyum merekah hingga matanya membentuk satu garis lurus.
"Kamu kok disini?" tanya Arda basa basi.
"Iya, pengen nonton kamu main futsal" jawab Ellera dengan nada malu malu.
"Emang weekend kamu nggak keganggu, kalo kamu nontonin aku?"
Ellera menggeleng dengan semangat.
"Kamu kesini sama siapa?" tanya Arda penasaran.
"Ehmm sama temen Ar" jawab Ellera ragu.
"Oh ya? Terus sekarang temennya kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Donuts
Teen FictionReana Ellera Priscifa harus kembali mengakui kebenaran perkataan sahabatnya, Raelan Abimanyu. Kekasih yang selama ini dia cintai dengan sangat bukanlah orang yang tepat untuknya. Patah hatinya membuat Ellera membuka matanya, Abi-lah selama ini yang...