Happy reading : )-------------------------------------------
Author pov
Zahra mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk melalui jendela kamar nya , Ia melihat ke arah jarum jam yang menunjukan pukul 05:00 pagi .
Ia bergegas menuju kamar mandi untuk membersih kan diri . Tak butuh waktu lama Zahra pun keluar dari kamar mandi dan langsung bergegas mengambil mukenah nya dan mulai melaksanakan kewajibanya sebagai seorang muslim.
Setelah selesai sholat zahra menyiapkan perlengkapan sekolah nya . Setelah selesai Zahra bergegas turun ke bawah menuju meja makan.
"Pagi sayang" sapa bunda dan ayah nya
"Pagi juga ayah,bunda" sambil tersenyum kepada kedua orangtua nya
Setelah sarapan Zahra pun pamit untuk berangkat sekolah.
"Ayah , bunda Zahra berangkat dulu ya.Assalamualaikum"ucap Zahra sambil mencium punggung tangan ayah dan bunda nya.
"Waalaikum salam . Hati-hati ya sayang ." Ucap mereka kepada Zahra.
Zahra adalah anak perempuan semata wayang kedua orangtua nya. Jadi wajar saja mereka merasa khawatir pada nya.
Ayah Zahra seorang pengusaha yg sukses . Tapi itu semua tidak membuat zahra menjadi anak yg sombong karna kekayaan orang tuanya .
Usia Zahra menginjak 15 tahun, kini ia duduk di kelas X sma .
Zahra tumbuh menjadi anak yang sangat cerdas . Ia sangat rajin dalam belajar dan paling tdk suka membuang-buang waktu karena bagi nya 'waktu itu sangatlah berharga'.
Prestasi yang diraih nya saat mengikuti lomba' selalu memuaskan . Banyak penghargaan' yang dia dapatkan hampir setiap jenis . Baik akademik maupun non akademik . Dan hasilnya selalu yang terbaik, jadi tidak heran lagi kalau dia sering mendapat pujian' dari guru dan teman' nya.
*************
"Apa? Mondok? Zahra nggak mau . Zahra mohon ayah,bunda jangan masukkan Zahra ke pondok . Zahra nggak mau" ucap nya kaget mendengar permintaan ayah dan bunda nya
"Maaf sayang ini sudah menjadi keputusan kami" ucap bunda
"Iya nak. Ayah harus menggurus perusahaan kakek mu yg ada di amerika ,jadi ayah sama bunda bakalan pindah rumah . " jelas ayah pada ku
"Iya sayang. Kami tadinya mau ngajakin kamu tapi kami takut kamu nggak mau"
"Kalo gitu kamu pilih aja mau ikut sama kami ke amerika atau mau tetep disini asalkan mondok" tawar ayah
"Yaudah .. Zahra mending di sini aja lah walaupun harus mondok"ucap Zahra pasrah mungkin itu lah yg terbaik untuknya ,daripada ia harus ikut kedua orangtua nya ke amerika .
"Yaudah klo itu maumu"
"Kenapa Zahra harus mondok sih"
"Biar ilmu agama mu semakin luas sayang"
"Benar apa kata bundamu "
"Dimana yah, terus nama ponpes nya apa?"
" di jawa timur, nama pondoknya kalo gak salah ponpes NurulQodim.Jadi nanti kamu kalo liburan pulang ke jawa tengah aja kerumah nenek kalo ayah sama bunda blm njemput"
"Jauh banget yah"
"Ini demi kebaikan mu sayang."
"Terus sekolahnya Zahra gimana?""Ya kamu harus ikhlasin semuanya . Mulai dari prestasi yg kamu dapatkan,teman' ,guru, sahabat,dll"
"Hmm insyaallah Zahra coba"
"Kapan ayah ngurus surat pindahannya"
"Besok.dan dalam tiga harian lagi kita berangkat ke jawa tengah baru setelah pendaftaranya selesai kita langsung ke ponpes."jelas ayah
"Lebih cepat lebih baik kan sayang"
" iya bun . Zahra ngerti kok"
"Makasih ya sayang. Semoga dengan kamu mondok kamu bisa membawa ayah sama bunda menuju surga kelak, ya nak"
Zahra pun tersenyum"amin.. Semoga Zahra bisa membuat kalian bahagia ".
Zahra pov
Aku mbantingkan tubuh ku diatas kasur sambil memejamkan sejenak mataku . Otak ku masih saja memikirkan ucapan ayah dan bunda.
"Apa aku harus mondok dan meninggalkan semuanya yg ada di sini. "Ucapnya
"Berat sekali rasanya harus berpisah dan meninggalkan semuanya yg ada di sini.ya allah berikan Zahra petunjukmu Jika ini yg terbaik berikan lah Zahra keihlasan"sambung nya
Hai gays ... maaf ya kalo ceritanya agak gak jelas soalnya baru pertama kali buat cerita .
See you next part ya...syukron
;)Jangan lupa vote ya biar tambah semangat abdet nya .
KAMU SEDANG MEMBACA
'Habibal Qolby'
Fanfictionzahra ialah seorang gadis cantik yg menjadi kebanggaan serta diidolakan di sekolahan nya itu mendadak di pindahkan ke ponpes karena keinginan kedua orang tuanya . Di pondok itulah ia bertemu dengan sosok yang diidolakan kalangan kaum hawa , muhamma...