"min, kayaknya hubungan lo sama mingyu perlu dijelasin lagi deh." yuju nyeplos.
gue keselek.
"ha? dijelasin apanya?"
"lo berdua saling suka kan?" chayeon menambahi.
"apaan sih lo pada. gue ga suka mingyu. mingyu jugaㅡ"
"min, lo tuh manusia purba ya? udah jelas jelas mingyu itu pedekate sama elo." lisa nyolot.
"elo kalik purba."
"yee, beda itu kan marga." lisa cemberut.
yah, gara gara kemarin mendadak semua fans fans fanatik mingyu yang ngejer gue udah berkurang. walaupun masih ada beberapa yang pelototin gue dari jauh. tapi setidaknya gue udah bisa jalan jalan keliling sekolah dengan leluasa.
"ya pokoknya gue gamau." trauma gue mah. jadi sekedar temen aja udah sesengsara ini gue.
"napa?" mereka bertanya serempak.
"gue ... ga suka."
"lo gausah boongin diri sendiri deh min. mana ada cewe yang ga suka cowok seganteng mingyu."
gue melengos. "kecuali gue."
"sekarang gini deh. apa yang lo rasain kalo mingyu peduli ke elo? kayak kemaren dia kasih lo minuman."
gue mikir. "degdegan mungkin?"
mendadak ketiga temen gue mengumpat "bangsat" bersamaan.
"tandanya elo suka goblok."
"gue degdegan kalo lupa bawa uang pas giliran bayar makan sama bapaknya yang jualan, apa artinya gue jatuh cinta sama bapaknya yang jualan?"
"beda konten anjing. dah sono lo deketin balik mingyu aja."
"ogah."
"min, lo minta gue belah pantat lo."
"pantat gue udah kebelah dari lahir."
"serius min, gue yakin lo nyesel." lisa memasang wajah serius.
gue terdiam. lalu ngebacot lagi dengan suara berwibawa membuat temen temen gue mendengarkan dengan seksama.
"kalo emang iya bener mingyu suka sama gue tulus. gue merasa beruntung banget. entah darimana dia bisa suka sama gue yang terkenal aja kagak, yang cantik juga entah, pinter juga engga." gue berdeham. "tapi gue terlampau biasa aja kalo harus nerima ini semua. gue gak pantes untuk itu. fansnya mingyu mungkin terlampau kaget karena mingyu bisa suka sama orang kayak gue. sedangkan di luar sana banyak yang lebih dari gue. mingyu juga gak tau sifat gue kayak gimana dan gue ngerasa aja kita gak bakal cocok."
ketiganya terdiam.
"yaudah kalo keputusan lo kayak gitu. apapun itu kita bakal tetep dukung kok."
gue ngangguk pelan, tapi jauh dari situ pikiran gue terasa berat banget semenjak saat itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"min, ada mingyu." bisik chayeon sambil nyikut lengan gue. gue yang awalnya mau ngelamun jadi tersadar dan memperhatikan sekitar.
mingyu tengah duduk dengan rombongannya yang terkenal sangat hitz. ada jaehyun di sana, chayeon reflek melambaikan tangan, begitu pula jaehyun.
sebelum gue berhasil menemukan mingyu, lelaki itu telah merhatiin gue sedari tadi. dia tersenyum, membuat beberapa temannya menggodainya supaya nyapa gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dua detik kemudian dia melambaikan tangan canggung dengan senyum yang belum luntur.
gue terdiam dan lantas mengalihkan pandangan. ugh, baru saja membahasnya kini dia bisa nongol seenak jidat dihadapan gue.
gue fokus makan mi ayam yang udah gue pesen tanpa menghiraukan godaan dari teman temannya mingyu yang brisik.
sewaktu gue udah habisin makanan gue, tiba tiba seseorang datang menghampiri meja kami tanpa ragu.
"mingyu? napa ke sini?" lisa bertanya membuat gue sontak kaget.
"gue mau ngomong sama mina."
"yaudah duduk aja kali." yuju menambahkan.
mingyu duduk di depan gue, sedangkan rombongannya mingyu sibuk melayangkan kan kata "cie" dan siulan nyaring.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
gue gelisah sewaktu mingyu berkata. "min, gue bolehㅡ"
"gue mau ke kamar mandi." buru buru gue meninggalkan mereka ke arah kamar mandi dengan langkah cepat.
benar benar buruk. padahal gue udah janji sama diri sendiri buat ga ketemu sama mingyu! argh.