“Kenapa belum pulang sih?”
“Aku akan pulang setelah kau selesai makan,” jawab Taehyung santai. “Ayo kemari, Jeon Jungkook!” ucap Taehyung dibalas tatapan sinis dari Jungkook. “Berhenti jadi uke tsundere, Jungoo. Tatapanmu sinis begitu lalu nanti marah-marah padaku cuma untuk menutupi debaranmu ‘kan?”
“Bicara apa sih?”
Jungkook berjalan ke meja makannya. Sejujurnya ia lapar sekali. Ia yakin tadi malam waktu mabuk pasti dia banyak memuntahkan isi perutnya, belum lagi pasti tubuhnya mengeluarkan banyak keringat dan tenaga semalaman digempur oleh Taehyung, membuat paginya benar-benar terasa lapar sekali. Ingin berpura-pura tak mau makan tapi toh nanti sia-sia. Taehyung memang tampak belum berniat untuk pergi dari apartemennya. Bahkan tubuh tan-nya yang tampak menggiurkan itu masih saja belum tertutup kaus.
‘Ketara sekali ingin memamerkan tubuhmu, hm? Tuan Kim brengsek!’ batin Jungkook yang sejujurnya berbeda sekali dengan kinerja otaknya yang toh memuja betapa indahnya pemandangan paginya dengan disuguhkan tubuh Taehyung yang terekspos seperti itu.
“Makan yang banyak Jungkook.” Taehyung mengisi mangkuk yang kemudian ia berikan ke hadapan Jungkook.
“Kau mau apa sih kak sebenarnya?”
“Aku?”
“Iya. Kau jangan bersikap sebaik ini, aku tidak suka.”
“Tidak masalah kalau kau jatuh cinta dengan sisi baikku, Jung.”
“Terus saja berharap.” Jungkook menyendokkan sup ke mulutnya. Matanya terbelalak. Sup buatan Taehyung itu enak sekali, jauh lebih enak ketimbang masakan Hoseok. Sungguh ia tak menyangka.
“Enak, sayang?”
“UHUK!” Jungkook buru-buru menyambar air putih yang ada di sisi kanannya, meneguknya lalu menatap Taehyung kesal. “Sayang? Hei, aku tidak suka panggilan begitu! Memangnya kita ini pacaran!”
“Kalau ku ajak pacaran sekarang, mau tidak Jung?”
Jungkook mengerucutkan bibirnya. Memasang wajah marah. Ketara sekali dibuat. Sengaja untuk menutupi debaran anomali yang kelewat kencang saat ini. Sial sekali untuk kata-kata Taehyung yang membuatnya benar-benar seperti gadis yang sedang dalam tahap pendekatan dengan seorang pria−berdebaran setengah mati rasanya.
“Jangan sembarangan. Kita sama-sama pria, kak!”
“Tapi kita saling suka. Tidak, bukan hanya sekedar suka. Lebih dari itu.”
“Uh, percaya diri sekali sih!”
“Jung, orang mabuk itu biasanya jujur.”
“Cukup! Jangan bahas itu!” omel Jungkook mempercepat makannya. Malas untuk meladeni Taehyung lama-lama. Ingin cepat-cepat menghabiskan makannya. Memandang Taehyung yang setampan pagi ini dengan tubuh atasan telanjang, wajah bantal yang sialnya membuatnya tak kehilangan aura tampannya, serta rambutnya yang teracak sedikit membuatnya malah terlihat semakin seksi dimata Jungkook.
******
Jungkook pusing sekali menghadapi Taehyung. Ia bilang akan pulang setelah Jungkook selesai makan, tapi setelah itu bukannya pria itu pulang, malahan menumpang mandi lama sekali di kamar mandinya. Belum lagi suara gemercik air membuat pikiran Jungkook meliar. Kesal sekali ia, entah sejak kapan pikirannya jadi kacau karena laki-laki. Rasanya ia semakin yakin bahwa orientasi seksnya benar-benar sudah tidak lurus lagi. Belum lagi debarannya yang selalu lebih cepat dari biasanya, ia yakin ia benar-benar punya perasaan berbeda kepada Taehyung. Hanya saja untuk jadi uke Taehyung rasanya membuat Jungkook bergidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love From The Porn Star || ON GOING! [VMinKook Rate-M]
FanficJeon Jungkook, seorang pemain film porno tak menyangka bahwa orientasi seksnya akan berubah karena dua pria -Kim Taehyung & Park Jimin. BoyxBoy Yaoi Mature content!