1. Rutinitas

293 12 6
                                    

"Hana belum pernah pacaran?"

"emang kenapa sih."sungut zizah"ihh,, kata bu lisa aja boleh pacaran. Asal itu buat penyemangat."

"preet... Penyemangat apaan."tentu saja itu hanya didalam hatiku. Aku tidak akan menyuarakan pendapatku ini. Zizah teman kos yang baru kukenal beberapa bulan yang lalu protes tentang kehidupanku.

Pacaran? Tidak, Aku tidak seperti remaja pada umumnya. Sekarang umurku menginjak 15 tahun. Tapi sama sekali aku belum pernah menyentuh hal-hal seperti itu.

Aku selalu bertanya-tanya, kenapa sih pacaran? Buat apa sih? Apa faedahnya?. Sebenarnya aku takut, takut merasakan hal itu.

Aku memutar bola mataku saat melihat zizah yang terlihat bersemangat berangkat sekolah hanya untuk bertemu gebetannya. Padahal dia masih SMP, buat apa sudah cinta cintaan?

Aku merapikan dasi yang agak miring di leherku. Aku menyisir rambut panjangku dan kubuat sengaja menutupi sebagian wajahku

.

.
****
Seperti biasa aku hanya duduk terdiam setelah berada di kelasku pagi ini. Sedangkan orang yang berada disampingku sibuk memainkan ponselnya.

Tidak ada hal istimewa di hidupku. Tepatnya di sekolah, aku hanya akan selalu menjalankan rutinitasku setiap hari yang tidak pernah berubah.
Menyalin tulisan di papan tulis, mendengarkan guru berceramah, berjalan ke kantin, makan, kembali lagi, belajar lagi, lalu pulang. Tak ada yang berbeda di hari-hariku di sekolah.

Aku lebih sering diam membuat diriku semakin tertutup dan memiliki sedikit teman.

Sebenarnya aku tidak suka seperti ini. Hanya saja aku sekalu canggung pada siapapun yang tidak akrab denganku. Aku hanya akan berbicara panjang lebar pada orang yang memang sangat dekat dan kupercaya.

HanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang