3

108 8 3
                                    

Jam dinding di kamarku sudah menunjukan pukul 10. Aku sedang berbaring diatas kasur setelah lelah belajar dari jam 8 dan baru selesai. Sebenarnya sih, lebih banyak
Coret-coretnya.

Aku membuka akun facebook di ponselku. berharap ada sesuatu yang dapat menghiburku. Menscroll kebawah, tampak terlihat beberapa orang yang curhat disosial media. Aku hanya tersenyum sinis saat melihat hal itu.

Aku muak dengan kalimat-kalimat curhatan dan sindiran yang tergampang di story Facebookku.

Aku tidak suka curhat atau apalah itu. Menurutku, hal itu hanya akan membuang-buang waktuku saja.

Apalagi dengan masalah teman menceritakan rahasia temannya yang katanya curhat dan tidak boleh bilang pada siapapun. Seperti teman SMPku. Apalah daya dengan manusia, tidak ada yang menjamin bahwa semua itu tersimpan rapat.
Jika itu rahasia, bagiku hal itu harus disimpan sendiri. Tapi kalau sudah diceritakan pada orang lain, ataupun buku sekalipun. Berarti itu bukan rahasia lagi bagiku. Jangan salah kan temanmu jika itu bocor, itu salah sendiri.

Sudah tahu rahasia, kenapa juga masih cerita?

Muak dengan isi story di Facebookku yang isinya hanya curhatan tak jelas. Aku lebih memilih membuka wattpad. Aplikasi kesukaanku. Novel adalah temanku selama ini.

Tiba-tiba saja dipikiranku terlintas wajah cowok yang tadi siang memanggil-manggil namaku. Wajahnya seperti tak asing. Apa aku pernah bertemu? Dia kan satu sekolahan, sudah pasti pernah bertemu. Iyakan?

Wajah itu... Apa dia yang menanyaiku di tenda waktu sendirian?  Kalau dia memang anak pramuka, bisa jadi itu benar.

HanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang