One: The worst birthday gift

25 6 0
                                    

Tes...

Tes....

Hy all the readers, big thanks buat kalian yang sudah mau mampir di cerita perdanaku, from the bottom of my heart terima kasih, ada juga yang kasih vote ya, biar cuma satu doank tapi thor-nya seneng banget 😂, terima kasih 🙏🙏🙏🙏

Dan untuk part 1,2,3 sedikit ku revisi supaya tambah menarik (ya semoga saja, itu kan anggapan author-nya hehe) 😄😊

selamat membaca

salam hangat, jeyjeyflow

**************************

Hari ini cuaca sangat cerah. Mataku sampai menyipit silau gara-gara menangkap cahaya matahari dari dalam jendela. Tapi, sayangnya secerahnya mentari tidaklah secerah seperti suasana hatiku saat ini.

Tepatnya hari ini juga. Aku. Pricillia Wijaya. Usiaku akan bertambah setahun lagi sehingga genap menjadi yang ke dua puluh tahun. Waktu berlalu sangat cepat sampai-sampai aku tidak sadar kalau hari ini usiaku sudah kepala dua.

Oke. Sejujurnya ulang tahunku kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Apanya yang berbeda? Right, Bulan yang lalu papaku, Anthony Wijaya menjanjikan sebuah hadiah 'special' untuk ulang tahunku kali ini. Begitu mendengar hal itu aku sangat sangat exited banget. Saking exited-nya, aku sampai shock begitu tahu 'hadiah special' apa yang dimaksudkan oleh papa.

Mau tau hadiahnya?

Coba kalian tebak

Awalnya aku mengharapkan sesuatu yang....ya....hadiah yang nyata akan berupa bingkisan kado. Entah itu ukurannya kecil, sedang atau besar.

But. It's not a thing.

Aku tidak menerima apapun, baik itu dalam bentuk bingkisan kado atau apapun yang bersifat material. Sama sekali tidak. Sungguh.

Apa yang ku dapat?

'MENIKAH'

Ya!!

ku tekankan sekali lagi. MENIKAH!

See? Tidak ada bungkusan kadonya, juga tidak ada hiasan berupa pita di atasnya. Melainkan hanya sebuah kalimat yang terdiri dari TUJUH suku kata yang membuatku sangat-sangat-sangat shock!

Oh for the heaven's sake!

Siapa yang tidak akan shock dengan hadiah seperti itu? Mau mati rasanya. Sumpah.

Flashback On

Menikmati waktu bersantai di akhir pekan seraya melepas penat tanpa lagi harus mengerjakan deretan tugas dan presentasi yang akan membuat otakmu meletus.

Just for today, Santaiii...menikmati me time ku yang sederhana. Duduk cantik di kursi panjang dekat halaman belakang rumah di temani green tea dan kue buatan sendiri. Tentunya bukan sendiri, tapi berdua dengan cinta pertamaku, siapa lagi kalau bukan.....papaku tersayang.

Berada di tempat ramai bukanlah aku banget. maaf. sebenarnya....sedikit, sedikit saja, aku tidak suka berada ditempat tengah kerumunan orang yang akan kalian di temui di mall atau tempat wisata. Except di kampus, kalau untuk tempat yang satu itu, diriku masih bisa di ajak kompromi.

Entahlah, aku juga tidak mengerti sejak kapan aku memiliki sifat seperti itu. Makanya aku lebih prefer menghabiskan waktu akhir pekan di rumah saja. Begitu juga papaku. sama denganku. Well, kami memang sudah seperti ini sejak dulu.

"Lia,"

"iya, pa?"

"papa mau bicara sesuatu dengan kamu."

Meeting With You[ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang