=Pricillia=
Sorenya, pas pulang dari kampus. Sesampainya di mansion, aku hampir tidak melihat seorang pun di mansion ini.
Aku mulai masuk ke dalam mansion seraya celingak-celinguk lalu mendapati dua orang asisten rumah tangga yang sedang menyapu halaman belakang sana. Sisanya lagi nggak tau pada nyosor ke mana.
"Ini kok rumah pada sepi begini? Anyway, papa sama mama kemana, ya?" gumamku.
Penasaran kenapa rumah sepi begini, aku jadi ingat sesuatu. Segera ku langkahkan kakiku menuju kolam renang di halaman belakang. Sesampainya disana, aku mulai celingak-celinguk. Mencari keberadaan papa Ari dan mama Ana. Biasanya jam segini aku akan mendapati dua sejoli itu duduk santai di kursi panjang dekat kolam renang sambil menikmati secangkir green tea buatan bi Surti. Lantas, pas ku cek kagak ada. Pada kemana sih?
Pas mau melanjutkan pencarianku. Tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki, mendekatiku. Dan,
"welcome home, Lia!"
Spontan suara bariton Bryan membuatku terjingkat. Sialan! eh sumpah, posisiku saat ini bisa di bilang unfortune banget, alias ada di samping kolam renang! Untung aja kagak langsung kecebur! Nyaris saja!
Segera aku berbalik lalu mendapati Bryan yang datang ke arahku, sambil memegang segelas cangkir keramik berwarna hitam. Berisikan minuman capuccinno crème di dalamnya
Tanpa ambil pusing dengan sambutan hangat itu, aku kembali melanjutkan kegiatanku mencari papa Ari dan mama Ana ke dalam mansion. Tapi pas tubuhku melewati tubuh pria itu, dengan cepat saja lenganku langsung di tahannya
"ada apa celingak-celinguk?" tanya Bryan penasaran. Seraya mengernyitkan alisnya.
Aku menatapnya ikut mengernyit juga
"mama sama papa pada ke mana?" tanyaku langsung tanpa blabliblu
Detik kemudian, pria itu menyunggingkan senyumannya. Seketika raut wajahku berubah menatapnya curiga
"mama sama papa mendadak ke Singapur ada urusan bisnis di sana selama sebulan"
Mataku spontan terbelalak
BAHH!!
SEBULAN!??
BUSET, LAMA BENER?!!
Yang benar saja, satu bulan full ini aku hanya berduaan dengannya di mansion ini?! Lah kok horror ya?? Waduh, mesti gimana nih, coba?! Mana bentar lagi libur akhir semester di mulai, masa sih aku harus di tinggal berdua?
"k-kok mendadak banget, aku nggak di kasih tau juga?" tanyaku masih sedikit shock
"memangnya kenapa?" tanya balik Bryan santai
Mataku spontan terbelalak mendengar reaksi biasa-biasa itu dari mukanya.
Sialan! entah orang ini pake sok-sok-an nggak peka atau memang goblok sendiri.
Apa dia nggak nyadar apa kalau di mansion ini cuma akan ada kami berdua. Ya itu di luar para pekerja-pekerja dirumah ini. Bagiku, mereka itu nggak termasuk. Mereka hanya pekerja dan mereka tidak tinggal di mansion ini.
Plus, kejadian kemarin sore yang memalukan itu masih saja terngiang-ngiang dalam pikiranku! just in case, kalau di tinggal berdua begini? Gimana kalau hal yang sama terjadi lagi?? Lah, bisa apa aku?!
Aku hanya bisa menghela napas, sambil geleng-geleng kepala. Tidak percaya dengan ini.
Di samping itu, radarku seakan menangkap sesuatu.....seperti ada unsur kesengajaan di balik situasi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meeting With You[ON HOLD]
AcakDi ulang tahunnya yang kedua puluh, gadis bernama Pricillia Wijaya menerima 'hadiah' special dari sang papa. Namun 'hadiah' special yang di terimanya bukanlah sesuatu hal yang biasa, melainkan sesuatu yang nyatanya mampu merubah drastis kehidupan P...