sembilan

3.1K 271 43
                                    

Selamat membaca^^
*********
Sehun terbangun dan merasakan tubuhnya dipeluk oleh seseorang. Saat matanya terbuka ia langsung disambut dengan wajah Chanyeol yang sedang tertidur dengan bertelanjang dada. Pipi Sehun merona melihat Chanyeol yang terlihat semakin tampan. Jujur ia merindukan Chanyeol, sudah beberapa hari mereka tak bertemu. Ditambah lagi Sehun sedang mengandung anak Chanyeol membuat rasa rindu itu semakin besar.

Tangan Sehun mengelus pelan rahang kokoh Chanyeol. Mengangumi pahatan indah dihadapannya. Tuhan begitu baik hingga menciptakan paras sesempurna Chanyeol. Diluar sana banyak wanita maupun pria berstatus bottom yang menginginkan Chanyeol. Tapi Sehun adalah orang beruntung yang bisa berada di sisi Chanyeol. Walaupun Chanyeol mendapatkan Sehun dengan membunuh Leo suaminya. Tapi Sehun tak lagi mempermasalahkan itu. Kenangannya bersama Leo sudah terkubur dalam. Rasa bencinya pada Chanyeol karena membunuh Leo hilang sudah. Tergantikan oleh rasa sayang.

Sehun bahkan tak berkedip karena terlalu mengangumi paras sempurna milik Chanyeol. Saat matanya jatuh pada bibir tebal Chanyeol entah dapat dorongan darimana. Sehun memberanikan diri dengan mendekatkan bibirnya ke bibir Chanyeol. Satu kecupan mendarat pada bibir Chanyeol. Sedangkan Sehun langsung merasakan pipinya memanas karena mencuri ciuman pada orang yang sedang tertidur.

"Kenapa hanya mengecup nya sebentar. Kau bisa melakukannya lebih lama baby" suara Chanyeol mengagetkan Sehun.

Sehun langsung melepaskan diri dari pelukan Chanyeol dan memberi jarak diantara mereka.
"A..aku tadi.. tidak.." Sehun merasa malu sekarang

"Aku suka kau sudah mulai berani sekarang. Lain kali jangan hanya mengecup nya. Kau bisa menghisap dan memasukkan lidahmu, bukankah itu lebih baik lagi"

Wajah Sehun merah padam. Ia menyembunyikan wajahnya di bawah bantal. Namun Chanyeol menyingkirkan bantal tersebut dan menarik Sehun kembali mendekat kearahnya.
"Tak perlu malu baby. Kau bebas  melakukan apapun padaku"

Sehun tak berani menatap Chanyeol. Ia sungguh malu sekarang, kenapa tadi ia bisa dengan beraninya mencium Chanyeol.
"Maaf aku sudah lancang"

Chanyeol mengangkat dagu Sehun agar menatapnya
"Kenapa minta maaf baby, kau tak salah. Aku malah menyukai nya"

Iris mata hitam Chanyeol menghipnotis Sehun. Wajah tampan yang tercetak sempurna. Sehun iri dengan ketampanan yang Chanyeol miliki. Berbeda dengan dirinya yang cenderung memiliki wajah manis.
Tiba-tiba rasa mual kembali Sehun rasakan. Dilepaskannya pelukan Chanyeol dan langsung berlari ke kamar mandi.

"Sehun kau kenapa baby?"Chanyeol berucap khawatir, ia pergi mendatangi Sehun yang sedang memuntahkan cairan bening. Di pijatnya pelan tengkuk Sehun

"Perutku mual, kepalaku pusing, tubuhku seperti habis lari seratus putaran. Lelah sekali" ucap Sehun dengan nada lirih. Wajahnya bertambah pucat

"Apa kau ingin aku membawamu kerumah sakit baby. Aku takut terjadi sesuatu pada kandunganmu" Chanyeol memegang kedua bahu Sehun

Sehun menggeleng
"Aku tidak mau kerumah sakit. Tempat itu menyeramkan"

"Baiklah, jika kau tak mau kerumah sakit. Aku akan membawa dokter kesini untuk memeriksa keadaan mu" Chanyeol mengambil ponselnya dan langsung menghubungi seseorang yang Sehun yakini adalah dokter yang tadi Chanyeol maksud

Chanyeol menggendong Sehun dan membawa nya kembali ke ranjang. Diletakkannya dengan hati-hati tubuh Sehun.
"Kau istirahat dulu, dokter akan datang beberapa jam lagi. Aku sudah menyuruh orang untuk menjemputnya dengan pesawat pribadi"

Sehun memejamkan matanya. Kepalanya kembali terasa pusing.  Melihat keadaan Sehun yang terlihat lemas membuat Chanyeol khawatir. Ia tak tau jika orang yang sedang hamil akan mengalami hal semacam ini. Nafas Sehun terdengar teratur menandakan bahwa sehun sudah tertidur. Chanyeol beranjak dari ranjang untuk pergi membersihkan dirinya.

Psycho loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang